Ajang Electronic Entertainment Expo atau yang lebih dikenal dengan E3 kali ini menjadi tempat untuk mengungkap salah satu game termahal yang pernah ada di muka bumi ini, Destiny. Game dengan genre FPS ini diperkenalkan lebih dekat lagi kepada para penggemar yang mungkin sudah tidak sabar bagaimana game ini nantinya, terlebih yang membuat orang menjadi penasaran akan game ini adalah biaya yang memang dikeluarkan juga sangat banyak.
Meskipun Destiny merupakan game dengan genre FPS, namun pemain di sini dapat menikmati petualangan untuk menjelajah dunia yang luas ini. Pertama kali melihat game tersebut, mungkin gamers akan langsung teringat dengan salah satu judul game besutan Microsoft, yaitu Halo. Karena game tersebut juga memiliki permainan yang tak jauh berbeda dan dapat menjelajah dunia secara luas. Namun untuk Destiny sendiri sepertinya akan menjadi lebih unggul karena dunia yang dibuat jauh lebih luas dan memiliki cerita yang cukup rumit.
Namun jika melihat dana yang dikeluarkan untuk membuat game tersebut yang mencapai angka 500 juta US$, sepertinya grafis yang ditampilkan untuk game tersebut masih jauh dari harga yang dikeluarkan tersebut. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah mengapa Destiny bisa menghabiskan uang sebanyak itu. Kemanakah sebenarnya uang tersebut pergi?
Bisa dibilang Destiny sendiri menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk berkampanye agar game tersebut nanti memang akan menjadi salah satu game yang bertahan lama. Activision ingin membuat game tersebut sama seperti game World of Warcarft, game yang dapat bertahan selama 10 tahun lebih meski dihajar dengan game-game baru lainnya dengan tipe serupa dan memiliki grafis yang lebih canggih.
Pada ajang E3 tersebut, Activision sebagai sang publisher yang memiliki wewenang atas game tersebut pun mengeluarkan sebuah trailer awal untuk memberikan sedikit gambaran kepada gamer mengenai sebauh kembangkitan kembali dari game MMO-FPS dengan gaya penjelajahan luar angkasa yang sangat luas. <bms>