Sony Tidak Akan Membagi Detail Konfidensial PS6 Jika Akuisisi Activision Oleh Microsoft Disetujui

INDOGAMERS.ID Dalam deposisi kepada Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat mengenai akuisisi Activision Blizzard oleh Microsoft, bos PlayStation, Jim Ryan, mengatakan tidak akan bisa lagi membagikan informasi mengenai PlayStation 6 (PS6) pada Activision.

Deposisi tertanggal 6 April 2023 tersebut diunggah oleh Stephen Totilo dari Axios di akun Twitter miliknya.

https://twitter.com/stephentotilo/status/1671474280259887105

Berikut poin Q&A (pertanyaan dan jawaban) yang menyatakan hal tersebut:

Q: Kenapa SIE (Sony Interactive Entertainment) tidak bisa lagi membagikan detail konfidensial mengenai console penerus (PS6) dan pengembangan ketika Microsoft mengakuisisi Activision?

A: Sederhananya, kami tidak ingin mengambil resiko bahwa perusahaan yang dimiliki kompetitor langsung itu mendapatkan akses mengenai informasi tersebut.

Tercatat juga bahwa Jim Ryan merasa Activision akan kurang insentif untuk mengembangkan gim mereka dengan memanfaatkan fitur unik PlayStation yang tidak dimiliki oleh Xbox. Namun menurutnya, insentif Activision saat ini sebagai perusahaan independen adalah membuat gim bagus untuk semua platform. Pernyataan itu jelas terbaca sebagai penolakan keras Sony terhadap akuisisi Activision oleh Microsoft.

Dalam pernyataan Desember tahun lalu, Jim Ryan mengatakan PlayStation dan Activision berkolaborasi dalam hal fitur teknis untuk Call of Duty. Namun tidak jelas tentang apa, karena dokumen dibagikan Stephen Totilo tersebut disunting (disensor).

Dibahas juga mengenai Minecraft yang telah ada di PlayStation sebelum Mojang diakuisisi Microsoft. Namun sayangnya bagian tersebut disensor.

Jika Sony melakukan hal (tidak membagikan informasi konfidensial) tersebut, lantas bagaimana di sisi sebaliknya? Seperti yang diketahui, gim Marathon besutan Bungie (Studio dimiliki Sony sejak tahun lalu) akan menuju Xbox Series X|S, begitu pula MLB The Show 23 besutan Sony San Diego yang telah ada di platform milik Microsoft.


(IDGS/deJeer)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI