INDOGAMERS.ID Takaya Imamura mencurahkan kemampuannya di Nintendo selama 32 tahun dari 1989 hingga 2021. Ia paling dikenal ketika menangani Star Fox, seri gim F-Zero, dan Zelda Majoras Mask.
Dalam interview dengan VGC yang diterbitkan hari ini, ia sebenarnya ingin terlibat lagi dalam seri gim The Legend of Zelda. Namun sayangnya, harapannya tersebut tidak bisa terwujud hingga ia meninggalkan Nintendo.
Aku ingin melakukannya sekali lagi. Ya (berharap bisa melakukannya). Gim Zelda belakangan ini mengembalikan kaidahnya ke basic (dasar), dan saya ingin membuat sesuatu yang lebih unik, dengan sedikit twist, di dunia yang aneh dan unik, seperti Majoras Mask, ungkap Takaya Imamura pada VGC.
Saat menjadi Art Director Majoras Mask, Takaya Imamura membantu menciptakan nuansa kegelapan dalam gim dan menciptakan karakter seperti Tingle. Desain (item) Majoras Mask pun ia juga yang ciptakan.
Mengenai nama judul The Legend of Zelda: Majoras Mask, ia mengatakan Mujura (nama Jepang dari Majora) diambil dari namanya. Takaya Imamura menggunakan Jura karena ia penggemar Jurassic Park. Ketika bagian dari namanya dan jura digabungkan, maka menjadi Ima-Jura. Itulah inspirasi penamaan Mujura (Zelda no Densetsu Mujura no Kamen/ The Legend of Zelda: Majoras Mask).
Takaya Imamura juga pernah terlibat dalam menciptakan hampir semua karakter bos di judul Zelda A Link to the Past. Ia sebenarnya juga terlibat di fase perencanaan The Wind Waker untuk GameCube. Namun ia dipindahkan Nintendo untuk proyek yang lain.
Ketika ditanya VGC mengenai kesuksesan film Super Mario Bros, Takaya Imamura mengungkapkan ingin ambil bagian dalam film Star Fox dan F-Zero jika dijadikan film suatu saat nanti.
Saat ini Takaya Imamura menjadi pengajar di International Professional University of Technology di Osaka. Selain itu, dia juga menciptakan manga sci-fi berjudul Omega 6 yang diterbitkan dalam bahasa Prancis dan dalam proses diterjemahkan ke bahasa Inggris.
(IDGS/deJeer)