Indogamers.com - Game Roblox yang dikembangkan oleh Roblox Corporation telah menjadi salah satu permainan yang digandrungi pemain dari berbagai macam latar belakang.
Terlebih lagi bagi kalangan anak-anak, game ini cukup populer karena menawarkan gameplay yang berhasil menggoda kalangan tersebut.
Sayangnya seiring dengan pangsa pasar anak-anak, game ini dinilai tidak ramah dengan mereka. Akibatnya, sejumlah orang tua sampai menggugat Roblox Corp atas dasar dugaan konten seksual yang berbahaya bagi anak-anak.
Baca Juga: Kisah Layla, Hero Mobile Legends yang ingin Menyelamatkan Sang Ayah
Gugatan tersebut pertama kali diajukan pada bulan Agustus 2023 dan diperbarui pada bulan Oktober 2023 di Pengadilan Tinggi San Diego.
Konten dewasa
Melansir Game Developer, gugatan menyebut bahwa Roblox berisi karakter pemain yang telanjang serta melakukan tindakan dalam game yang meniru hubungan seksual.
Hal ini semakin membuktikan bahwa Roblox dianggap tidak punya cara yang tepat untuk melindungi pemain anak-anak dari eksploitasi online.
Baca Juga: Harga Game Coral Island, Game Lokal Buatan Studio Stairway Games asal Yogyakarta
“Roblox mengiklankan produknya sebagai produk yang ‘ramah keluarga’ meskipun terdapat perilaku tidak pantas dan predator yang merajalela,” kata keluhan tersebut dikutip Indogamers.com dari Game Developer pada Kamis, 16 November 2023.
Roblox membantah
Meski tuduhan tersebut semakin santer dan memanas, pihak Roblox dengan tegas membantah apa yang dialamatkan kepada mereka.
Dalam pernyataan yang diberikan kepada PCGamer, Roblox Corp berjanji akan kooperatif dan merespons dengan baik di pengadilan.
Baca Juga: Respon Tak Terduga Game A Space for the Unbound Usai Masuk Nominasi The Games Awards 2023
“Roblox berkomitmen untuk memberikan pengalaman positif dan aman bagi orang-orang dari segala usia,” tulis perusahaan tersebut.
“Kami bertindak cepat untuk memblokir konten atau perilaku tidak pantas ketika terdeteksi, termasuk konten seksual yang melanggar Standar Komunitas kami," sambung Roblox.***