Indogamers.com - Sebuah kejutan bagi penggemar game datang dari Brian Horton, mantan direktur kreatif Marvel’s Wolverine di Insomniac Games. Ia dilaporkan resmi bergabung dengan The Initiative di Xbox untuk memimpin reboot dari game ikonik Perfect Dark.
Horton, yang dikenal lewat karyanya dalam Marvel’s Spider-Man: Miles Morales dan Rise of the Tomb Raider, bergabung dengan tim Xbox bersama rekan-rekan dari Crystal Dynamics untuk memberikan arah baru pada proyek Perfect Dark.
Disadur dari VGC pada Jumat, 1 November 2024, kepergian Horton dari Insomniac menyebabkan perubahan dalam kepemimpinan proyek Wolverine.
Baca Juga: Penuh Kejutan! Cuplikan Gameplay Pertama Ghostface di Mortal Kombat 1 Terungkap
Game ini kini dipimpin oleh duo kreatif dari Ratchet & Clank: Rift Apart, yaitu Marcus Smith sebagai direktur kreatif dan Mike Daly sebagai direktur game.
Cameron Christian, yang awalnya diumumkan sebagai direktur game Wolverine, tetap berada di Insomniac namun dengan peran baru. Menurut sumber Game File, pergeseran kepemimpinan ini disebabkan oleh keputusan kreatif internal yang berkaitan dengan arah pengembangan Wolverine.
Setelah empat tahun sejak diumumkan, Perfect Dark akhirnya dipamerkan dalam cuplikan gameplay pada musim panas ini. Namun, pengembangan reboot ini tidak berjalan mulus.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik tentang Game Haikyuu!! yang Wajib Diketahui Penggemar
Sebelumnya pada Maret 2022, VGC melaporkan bahwa The Initiative mengalami pergantian staf senior secara besar-besaran, yang mencerminkan tantangan yang dihadapi tim.
Bergabungnya Horton diharapkan dapat membantu tim mengatasi hambatan tersebut, mengingat pengalamannya yang luas di dunia industri game, terutama dalam genre aksi-petualangan.
Keterlibatan Horton di proyek ini membawa harapan baru bagi Xbox untuk menghadirkan kembali pengalaman ikonik dari game ini dengan perspektif yang segar.
Baca Juga: Siapkan Mental, ini 5 Game PC Tersulit yang Butuh Skill Dewa. Kesabaran Setipis Tisu Jangan Main
Game Perfect Dark juga diharapkan membawa pendekatan modern namun tetap menghormati akar cerita klasiknya.***