Indogamers.com - Zelda itu kayak sup campur aduk dari awal banget, seri ini sudah jadi tempat ngumpul ide-ide dari hidup, minat, dan inspirasi para pembuatnya.
Hasilnya? Game yang benar-benar ajaib dan unik, tapi juga seperti pameran budaya, agama, cerita, dan seni. Dan, nggak perlu ditanya lagi, seperti semua fantasi modern, Zelda jelas punya pengaruh besar dari bapaknya genre ini, J.R.R. Tolkien.
Ngomong-ngomong, bilang kalau karya fantasi terinspirasi dari The Lord of the Rings itu kayak bilang air laut asin. Ya iya lah! Bahkan Terry Pratchett pernah bilang kalau Tolkien itu kayak Gunung Fuji.
Baca Juga: Petualangan Seram yang Menghibur di Game Hauntii!
Kadang-kadang, dia terlihat jelas di depan mata. Kadang, dia cuma siluet di cakrawala. Kadang malah nggak kelihatan sama sekali karena si senimannya sedang berdiri di atasnya.
Zelda, kalau dipikir-pikir, ya jelas banget ada vibe Lord of the Rings-nya. Lihat saja: anak muda berani bawa pedang buat melawan penguasa jahat yang ngincar artefak emas buat menguasai dunia.
Tapi tunggu, ini nggak cuma soal cerita permukaannya doang. Pengaruh Tolkien di Zelda itu lebih dalam, kayak darah yang mengalir di nadinya. Kalau kamu nggak lihat, mungkin karena kamu berdiri di Gunung Fuji tadi.
Baca Juga: Elden Ring Terjual 28,6 Juta Copy, Kalahkan Seri Dark Souls
Awal Mula Zelda dan Tolkien
Game pertama The Legend of Zelda keluar tahun 1986. Shigeru Miyamoto bikin game ini supaya pemain bisa merasakan petualangan seperti dia waktu kecil menjelajahi hutan dekat rumahnya. Tapi, soal cerita, itu kerjaan Takashi Tezuka, si penggemar berat novel fantasi, termasuk karya Tolkien.
Majalah Club Nintendo edisi 1996 bilang kalau Zelda ini lahir karena Miyamoto dan Tezuka pengen bikin game petualangan dongeng dengan elemen aksi.
Jadi, genre action-adventure lahir deh. Dan ternyata, Hyrule dan kisah-kisah awal Zelda terinspirasi banget sama The Lord of the Rings. Misalnya, artefak emas yang jadi rebutan si jahat, petualangan ke gunung berapi, dan, ya, vibe dunia yang penuh misteri.
Baca Juga: Perpaduan Action dan Kisah Mistis di Nine Sols
Dunia yang Runtuh
Kalau Middle-earth-nya Tolkien itu cerita tentang akhir dari keajaiban, Hyrule awal juga punya tema serupa. Dunia Zelda pertama itu kayak dunia yang sudah pernah berjaya, tapi sekarang cuma bayangan masa lalu. Hyrule-nya sepi, penduduknya sembunyi di gua, dan kota-kotanya hilang entah ke mana.
Game ketiga, A Link to the Past, baru kasih kita gambaran Hyrule yang lebih hidup tapi di game pertama, dunia ini seperti sisa-sisa kejayaan.
Dan tema dunia yang "sekarat" ini muncul lagi di game lain, kayak The Wind Waker setelah banjir besar, atau Breath of the Wild yang setting-nya pasca-bencana besar.
Baca Juga: Keunikan Game Schim, Petualangan Bayangan Mencari Pemiliknya
Elemen Kristen dalam Zelda
Lucunya, Zelda dulu lumayan "Kristen." Perisai Link ada gambar salibnya. Ada Bible di game pertama, dan di Adventure of Link, ada salib yang bikin Link bisa lihat setan tak kasat mata.
Bahkan, ada gambar resmi Link lagi berdoa di depan patung Yesus. Ini beda banget sama game modern yang lebih banyak mengangkat budaya Jepang. Tapi kalau diingat, Tolkien sendiri bilang The Lord of the Rings itu karya yang "pada dasarnya religius."
Baca Juga: Game Santai Buat Kamu yang Ingin Terbang Bareng Burung-Burung di Flock
Ocarina of Time: Kokiri Forest dan Shire
Kita nggak bisa nggak ngomongin Ocarina of Time kalau bahas pengaruh Tolkien. Kokiri Forest, tempat Link tinggal, mirip banget sama Shire, rumahnya Frodo.
Hidup damai, jauh dari bahaya, sampai akhirnya si karakter tua bijak (Great Deku Tree dan Gandalf) bilang, "Hei, ada bahaya besar, dan kamu harus keluar dari sini."
Ada rencana awal buat memasukkan karakter bernama "Hobbit" di Zelda, lho. Tapi akhirnya, Hobbit itu berubah jadi Deku Scrubs yang suka jualan dan cerita. Selain itu, ras-ras di Zelda kayak Zora (yang mirip elf) dan Goron (yang kayak dwarf) juga kayak plesetan dari Middle-earth.
Baca Juga: 10 Game Anime Terbaik di Nintendo Switch yang Harus Banget Kamu Mainkan
Era Film Lord of the Rings dan Twilight Princess
Fast forward ke awal 2000-an. Film The Lord of the Rings garapan Peter Jackson booming banget. Film-film ini nggak cuma jadi adaptasi luar biasa, tapi juga bikin standar baru untuk fantasi epik.
Sementara itu, Nintendo baru saja rilis The Wind Waker. Walaupun sekarang dianggap salah satu game terbaik Zelda, dulu banyak yang bilang, "Mana fantasi epik gelapnya? Mana vibe kayak Ocarina of Time?" Jadi, Nintendo mutusin buat ngasih apa yang fans mau: Twilight Princess.
Game ini serius banget, dengan suasana gelap dan skala besar. Ada pertarungan epik di atas kuda, boss fight yang ngingetin kita sama Balrog, dan hubungan antara Ganondorf dan Zant yang mirip Sauron-Saruman. Pokoknya, ini Zelda yang paling "Tolkien-esque."
Baca Juga: 10 Game Mario Terbaik di Nintendo Switch yang Wajib Kamu Coba
Kesimpulan
Tolkien punya dampak besar di dunia Zelda, nggak cuma sekali, tapi dua kali dari bukunya sampai film-filmnya. Tapi yang keren, Zelda nggak cuma ngejiplak. Dia pakai pengaruh itu buat bikin sesuatu yang unik dan berpengaruh besar di dunia game.
Dan, hei, seperti semua fantasi modern yang ambil inspirasi dari Tolkien, semua game petualangan modern juga ambil inspirasi dari Zelda. Menarik bukan!**