Indogamers.com - Dalam ajang The Game Awards 2024, sebuah game berjudul Catly mencuri perhatian publik.
Game ini dianggap mencurigakan oleh banyak orang karena tampilannya yang dianggap "terlalu sempurna" dan menimbulkan spekulasi bahwa ia dibuat menggunakan teknologi AI generatif.
Tuduhan ini memicu gelombang kritik, mengingat penggunaan AI generatif dalam pengembangan game masih menjadi topik kontroversial di industri.
Baca Juga: 3 Game Puzzle Android Terbaik yang Dijamin Bikin Ketagihan!
SuperAuthenti, pengembang di balik Catly, akhirnya merilis pernyataan resmi melalui IGN. Mereka dengan tegas membantah penggunaan AI generatif dalam pembuatan game maupun trailer-nya.
"Kami sangat terkejut dengan spekulasi semacam ini," ujar perwakilan SuperAuthenti dikutip Indogamers.com dari Gameranx pada Kamis, 19 Desember 2024.
Mereka menambahkan bahwa belum ada alat AI yang mampu menghasilkan video seperti yang ditampilkan dalam trailer mereka, sebuah klaim yang didukung oleh pakar industri.
Baca Juga: Xbox Kembangkan Antarmuka Pengguna Baru Lintas Platform, Begini Detailnya
Namun, tuduhan terhadap SuperAuthenti tidak berhenti pada isu AI. Riwayat pendiri perusahaan yang pernah terlibat dalam promosi NFT dan mata uang kripto juga menjadi sorotan. Menanggapi hal ini, mereka menyatakan bahwa erusahaan tidak pernah menerbitkan atau memiliki mata uang blockchain maupun NFT.
Meski demikian, kontroversi tetap memanas. Beberapa gambar dan materi promosi Catly di platform seperti Steam menimbulkan dugaan bahwa AI mungkin digunakan dalam beberapa aspek pengembangan. Ketika ditanya lebih lanjut, SuperAuthenti memilih untuk tidak memberikan komentar.
Terlepas dari kebenarannya, kasus ini mencerminkan dilema yang lebih besar di industri game. Penggunaan AI generatif, meski menjanjikan efisiensi, kerap dianggap mengancam integritas kreatif serta pekerjaan pengembang tradisional.
Baca Juga: Enggak Perlu Download, Ini 4 Fakta Unik Poki Games yang Wajib Kamu Tahu
SuperAuthenti mengklaim bahwa Catly sepenuhnya dikembangkan menggunakan Unreal Engine 5 dan teknologi konvensional lainnya. Namun, polemik ini mempertegas pentingnya transparansi dalam pengembangan game di era teknologi canggih ini.***