Indogamers.com - Kadang, rating game nggak selalu mencerminkan kualitas sebenarnya. Ada banyak RPG keren yang dapat nilai jelek dari kritik, tapi ternyata punya cerita dan gameplay yang bikin nagih. Alasan mereka dikritik? Bisa karena performa buruk, grafis ketinggalan zaman, atau sistem battle yang nggak biasa.
Padahal, di balik semua kekurangannya, game-game ini punya sesuatu yang spesial. Entah itu cerita emosional, karakter unik, atau mekanik gameplay inovatif. Sayang banget kalau dilewatkan hanya karena rating rendah.
Nah, di artikel ini, kita bakal bahas 10 RPG yang sebenarnya layak dimainkan meskipun dulu dihantam kritik. Siapa tahu, kamu malah nemu hidden favorit baru!
Baca Juga: Dijamin Bikin Puas, Ini 4 Tips Main PUBG Mobile Anti Ngelag
1. Drakengard 3 – Ambisi Besar, Performa Payah
Drakengard 3 dirilis eksklusif untuk PS3 pada 2013 dengan segudang masalah teknis. Frame rate anjlok, loading lama, dan grafis kurang polish. Tapi di balik itu semua, game ini punya cerita gelap, karakter unik, dan momen-momen tak terlupakan.
Yang bikin spesial? Setiap kali kamu mengulang game, ceritanya makin dalam dan berubah. Boss fight terakhirnya pun bikin merinding! Sayang, banyak yang kelewat karena performa buruk.
2. Lightning Returns: Final Fantasy XIII – Sistem Waktu yang Unik
Banyak yang benci game ini karena kecewa sama FF XIII sebelumnya. Padahal, Lightning Returns justru punya konsep keren: dunia yang akan kiamat dalam hitungan hari. Setiap keputusan dan quest memengaruhi akhir cerita.
Combat-nya juga seru. Kamu cuma kontrol Lightning, tapi bisa ganti-ganti outfit dan skill. Sayang, frame rate di PS3/Xbox 360 sering drop. Kalau dimainkan sekarang, game ini layak dapat kesempatan kedua.
3. Tales of Zestiria – Dihujat karena Ekspektasi Tinggi
Game ini diumumkan sebagai perayaan 20 tahun seri Tales, tapi banyak yang kecewa karena dunia terasa kosong dan ceritanya lambat. Padahal, combat-nya fluid dengan sistem "armatization" yang keren karakter bisa menyatu dengan roh untuk jadi lebih kuat.
Equipment fusion-nya juga memungkinkan kamu membuat build unik. Nggak sebagus Tales of Berseria, tapi masih worth dimainkan, apalagi kalau dapat diskon.
Baca Juga: Netflix Games Hadirkan The World of Peppa Pig di Mobile, Sesame Street Menyusul Tahun Ini
4. Kingdom Hearts: ReChain of Memories – Kartu vs. Kritik
Game ini awalnya rilis di GBA, lalu di-remake jadi 3D di PS2. Masalahnya? Combat-nya pakai kartu, bukan action biasa seperti KH1/KH2. Banyak fans langsung skip karena nggak suka sistem barunya.
Padahal, ReChain of Memories punya cerita penting yang memperkenalkan Organization XIII. Sistem kartunya sebenarnya dalam dan strategis, tapi butuh waktu buat terbiasa. Sayang banget dinilai rendah cuma karena beda.
5. Stranger of Paradise: Final Fantasy Origin – Chaos Meme yang Keren
Trailernya dulu viral karena protagonisnya teriak "CHAOS" terus. Banyak yang mikir game ini joke, tapi ternyata prequel serius dari FF1 dengan combat ala Soulslike.
Job system-nya dalam banget kamu bisa mix-and-match skill dari berbagai kelas. Ceritanya juga punya twist keren yang mengubah cara pandangmu terhadap FF1. Sayang, nilai rata-ratanya cuma 72.
6. Soul Hackers 2 – Cyberpunk + Demon = Underrated
Spin-off Shin Megami Tensei ini dapat nilai 74 karena dungeon-nya repetitif. Padahal, atmosfer cyberpunk-nya keren, dan sistem "Sabbath" (serangan grup setelah exploit weakness) bikin battle seru.
Karakter-karakternya juga punya chemistry bagus. Nggak sebagus Persona, tapi masih layak dimainkan buat fans RPG gelap.
Baca Juga: 10 Game Android/iOS dengan Grafis Terbaik & Realistis di 2025!
7. Cyberpunk 2077 – Awalnya Rusak, Sekarang Keren
Waktu rilis di 2020, game ini penuh bug dan nyaris nggak bisa dimainkan di PS4/Xbox One. Tapi setelah patch dan DLC Phantom Liberty, Cyberpunk 2077 jadi salah satu RPG terbaik.
Ceritanya dalam, karakter-karakternya memorable, dan Night City terasa hidup. Rating awalnya 57, tapi sekarang di PS5/PC bisa mencapai 86!
8. Nier (2010) – Grafis Jelek, Tapi Cerita Menghancurkan Hati
Grafis Nier jelek banget buat standar 2010, dan combat-nya kaku. Tapi di balik itu, ada cerita emosional tentang pengorbanan dan cinta seorang ayah.
Soundtrack-nya juga luar biasa penuh lagu sendu yang bikin merinding. Sayang, banyak yang nggak sampai ending sebenarnya karena harus main berulang kali.
9. Tales of Xillia 2 – Sequel yang Lebih Gelap
Langsung dicap jelek karena beda dari Tales of Xillia pertama. Tapi game ini justru lebih gelap dan memberi pilihan dialog yang memengaruhi cerita.
Combat-nya tetap kencang, dan karakter-karakternya berkembang dengan baik. Nilai 71 di Metacritic terlalu rendah buat game sekeren ini.
Baca Juga: Kereta PUBG Mobile yang Bikin Permainan Jauh Lebih Menegangkan
10. Vampyr – Dilema Moral yang Brutal
Game ini dapat nilai 70 karena combat-nya kaku dan bug. Tapi konsepnya unik: sebagai dokter sekaligus vampir, kamu harus memilih antara menyembuhkan orang atau memakan mereka untuk jadi kuat.
Setiap korban punya cerita sendiri, dan membunuh mereka mengubah dunia secara permanen. Atmosfer London-nya juga bikin betah.
Penutup
Jangan selalu percaya rating! Banyak game RPG keren yang dulu dihantam kritik, tapi ternyata punya keunikan sendiri. Entah itu cerita dalam, combat seru, atau dunia yang immersive.
Kalau kamu penasaran, coba mainin salah satu dari 10 game di atas. Siapa tahu kamu nemu hidden gem favorit baru! Dan jangan lupa, kadang game butuh waktu buat menunjukkan potensi terbaiknya seperti Cyberpunk 2077 yang awalnya rusak tapi sekarang jadi masterpiece.
Punya rekomendasi RPG underrated lain?***