Indogamers.com - Illya "Yatoro" Mulyarchuk, carry Team Spirit yang sedang vakum, baru-baru ini berbagi pandangannya tentang coaching di Dota 2 selama salah satu siarannya.
Spoiler alert: dia bukan penggemar metode ini! Yatoro, yang saat ini sedang beristirahat dari dunia kompetitif, percaya bahwa mencoba melatih pemain di matchmaking biasa itu tidak ada gunanya.
"Coaching? Enggak, itu buang-buang waktu," kata Yatoro secara blak-blakan. Menurutnya, satu-satunya cara untuk benar-benar mengajarkan seseorang cara bermain Dota 2 adalah melalui pembinaan yang konsisten dan jangka panjang dengan tutor khusus. Selain itu, dia merasa hal tersebut tidak akan memberikan dampak besar.
Baca Juga: Yatoro Jelaskan Alasan Istirahat dari Dota 2, Janji Bakal Kembali
"Tidak ada, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa mengajarkanmu cara bermain Dota dalam satu sesi," ucap Yatoro.
Dia menjelaskan bahwa hubungan coaching yang berhasil membutuhkan waktu—berbulan-bulan, bahkan setengah tahun—untuk benar-benar melihat hasilnya.
Ini bukan hanya soal mengajarkan mekanik permainan, tetapi juga menemukan hero yang tepat, meninjau ulang replay bersama, dan membangun pemahaman tentang game secara perlahan-lahan. Tapi sesi coaching yang hanya satu kali? Ya, menurutnya itu buang-buang waktu.
Baca Juga: Yatoro Tolak Berhenti Main Dota 2, Meski Ditawari Uang Miliaran
Yatoro juga menekankan bahwa Dota terlalu rumit untuk bisa diperbaiki dengan "cara instan." Dia memberikan contoh tentang memberi tahu seseorang bahwa mereka terlambat teleport karena terganggu.
"Kamu tidak bisa mengajarkan mereka dengan cara seperti itu," tegasnya. Kompleksitas Dota 2, menurutnya, membuat hampir mustahil untuk menjelaskan segalanya dalam satu atau dua jam coaching.
Bintang Dota ini, yang sudah beristirahat sejak The International 2024, belum memutuskan kapan akan kembali ke dunia kompetitif.
Baca Juga: Pemain Pro Team Spirit, Yatoro, Sindir League of Legends sebagai Game Sampah
Bisa jadi enam bulan, setahun, atau bahkan lebih lama. Dan meskipun dia kembali, itu tidak menjamin tempat di roster utama Team Spirit. Korb3n, manajer tim, sudah menegaskan hal itu.
Sementara itu, carry baru tim ini adalah Allan "Satanic" Gallyamov, seorang pemain muda berbakat berusia 16 tahun dari Yellow Submarine—tim yang sama tempat Yatoro memulai kariernya.
Meskipun Yatoro tidak bermain secara profesional saat ini, dia tetap rajin bermain di public match dan streaming setiap hari.
Baca Juga: Yatoro Sayangkan Hukuman Permanen Valve Kepada Koma yang Ia Rasa Tidak Adil
Dan jika kamu penasaran dengan teori "shadow pool" yang terkenal (gagasan bahwa game ini sengaja memberimu rekan satu tim yang lebih buruk untuk menyebabkan kekalahan beruntun), Yatoro tidak mempercayainya.
Menurutnya, itu hanya mitos yang dibuat pemain untuk menjelaskan kekalahan beruntun mereka.
Untuk saat ini, para penggemar Yatoro bisa menontonnya di streaming, di mana dia bermain sekitar 10 game sehari.
Meski dia mungkin belum tertarik untuk menjadi coach, pandangannya tentang Dota selalu menarik untuk didengarkan!**