Indogamers.com - Waduh, gaes, dunia Dota 2 lagi-lagi nggak sepi dari drama! Kali ini datang dari organisasi papan atas, Gaimin Gladiators (GG). Setelah heboh mundur dari turnamen akbar The International (TI) 2025, kini org tersebut dilaporkan resmi melayangkan gugatan hukum senilai $7.5 Juta CAD (sekitar Rp 85 Miliar!) kepada mantan roster Dota 2 mereka!

Drama ini bikin pusing karena GG adalah salah satu tim paling dominan di scene Dota 2, apalagi mereka udah lolos langsung ke TI 2025. Kenapa bisa sampai ke meja hijau? Intinya: konflik kontrak dan sponsor.

Akar Masalah: Kewajiban Social Media yang Mangkrak

Gugatan fantastis senilai $7.5 Juta CAD ini diarahkan ke para pemain (kecuali Arman “Malady” Orazbayev yang baru bergabung), dan ini bukan soal uang hadiah TI yang hilang. Menurut laporan, masalahnya ada pada pelanggaran kontrak yang nggak mereka penuhi selama 18 bulan.

Poin-poin utama gugatan GG ke pemain adalah:

• Gagal Memenuhi Deliverables Sponsor: Para pemain dilaporkan melewatkan "dozens" (puluhan) kewajiban posting di media sosial yang berhubungan dengan sponsor. Hal ini jelas merusak hubungan bisnis GG.

• Komentar Negatif: Salah satu pemain, Quinn, diduga membuat komentar yang nggak pantas saat live stream dan itu bikin GG kehilangan satu sponsor besar yang merugikan org secara finansial.

• Ancaman Boikot: Puncaknya, GG mengklaim bahwa para pemain sempat mengancam tindakan hukum dan mencoba bermain di TI 2025 secara independen, lepas dari nama organisasi GG.

Drama Paling Hot Menjelang TI 2025

Konflik ini udah memanas banget sejak sebulan lalu. Hanya beberapa hari sebelum TI 2025 dimulai, GG tiba-tiba mengumumkan mundur dari turnamen, padahal mereka udah lolos! Valve selaku penyelenggara bahkan harus buru-buru mencari tim pengganti.

Co-founder dan Presiden Gaimin Gladiators, Nick Cuccovillo, sempat ngasih statement singkat di media sosial, mengonfirmasi adanya masalah internal serius:

"Gue mau share kalau Gaimin Gladiators nggak akan berkompetisi di TI tahun ini. Beberapa masalah internal antara para pemain dan organisasi bikin nggak mungkin bagi kami untuk maju dengan roster ini. Untuk sekarang, gue nggak bisa ngasih detail lebih karena ada pertimbangan hukum yang terlibat, tapi gue akan share lebih lanjut ketika gue bisa."

Cuitan ini bikin komunitas Dota makin pusing, karena saat itu nggak jelas siapa yang salah. Namun, gugatan $7.5 Juta ini menunjukkan bahwa GG mengambil jalur hukum secara serius.

Gila ya, gaes. Ini adalah salah satu perselisihan paling signifikan dalam sejarah Dota 2 yang melibatkan kerugian reputasi dan finansial yang besar. Ini ngasih peringatan keras buat para pro player lain soal pentingnya kepatuhan kontrak, terutama yang berhubungan sama sponsor.

Gimana menurut kalian, bro? Apakah gugatan $7.5 Juta ini masuk akal mengingat potensi kerugian sponsor GG, atau kalian ngerasa jumlahnya terlalu berlebihan?***