Animal Crossing kini telah menjadi game yang digembor-gemborkan mampu mempromosikan video game untuk menjaga kesehatan mental kita saat pandemi COVID-19. Benarkah demikian? 
IDGS, Senin, 1 Juni 2020 - Kepopuleran Animal Crossing: New Horizons bahkan membuat harga konsol Nintendo Switch melambung tinggi di Indonesia. Apakah game online tersebut memang membawa efek positif bagi para pemainnya dalam situasi pandemi seperti ini?
(Nintendo)
Pastinya ada pro dan kontra. Dan jika berbicara lebih jauh lagi hingga filosofi, apapun yang berlebihan atau kekurangan akan menimbulkan efek negatif, termasuk video game secara keseluruhan.
https://youtu.be/5LAKjL3p6Gw
Mari kita bahas terlebih dahulu kelebihan-kelebihan dari Animal Crossing bagi kesehatan mental kita. 
Efek Positif Animal Crossing bagi kesehatan mental
Pelarian terbaik dari dunia nyata
Animal Crossing memungkinkanmu tinggal di pulau kecil yang sangat ideal untuk gaya hidup damai dan tentram. Mengejar kupu-kupu, menanam buah, memberi hadiah kepada penduduk lokal, menatap bintang, hingga berbelanja. Game ini menawarkan ritme kehidupan rileks bagi para pemainnya di mana pemain bebas menentukan akan melakukan apa setiap harinya.Edukasional
Museum di New Horizons terbilang luar biasa. Begitu kamu telah mengumpulkan sejumlah fosil, ikan, dan serangga atau temuan-temuan lain lalu mendonasikannya ke Blathers, ia akan mengatakan detail-detail menarik dari berbagai temuan tersebut, di mana kamu mungkin akan mempelajari pengetahuan baru.Kamu juga bisa menjadi the next Karin Bohn dengan mengembangkan keahlian desain interiormu dan menguasai seni feng shui.
(Nintendo)
Membuat kita sadar akan alam
Setelah Animal Crossing, New Horizons, kamu akan merasa lebih dekat dan peduli dengan alam. Semakin lama kamu menghabiskan waktu di dalamnya, besar kemungkinan kamu akan makin menyadari bahwa alam di dunia nyata lebih indah dari biasanya. Sehingga memicumu untuk mengeksplorasinya begitu pandemi selesai nantinya.Ada rasa pencapaian
Pada awalnya, New Horizons terlihat seperti game yang memaksamu bekerja keras di dunia virtual di mana kamu akan terus-menerus melakukan tugas bagi pemilik tanah Tom Nook. Tapi kerja keras tersebut tidak akan sia-sia. Seiring dengan makin banyaknya pendatang baru, landscape yang awalnya sepi akan berkembang menjadi pemukiman indah untuk dilihat.Inesuchan - Nintendo Switch Share
Menjadi bagian dari komunitas
Dengan begitu banyaknya orang yang bermain Animal Crossing akhir-akhir ini, game tersebut telah sukses membangun jiwa komunitas yang kuat hingga merambat ke sosial media dan figur publik.Beberapa cerita menarik muncul berkat Animal Crossing, seperti aktor Elijah Wood yang tiba-tiba saja muncul di pulau seorang pemain untuk meminta buah. Selain itu banyak pemain yang dengan bangga memposting desain kreatif pulau mereka ke sosial media untuk dibandingkan dengan teman-teman.
https://youtu.be/Y0LJXw6Fahs
Setelah membahas kelebihan-kelebihan Animal Crossing, saatnya kita menengok kekurangan serta efek negatif yang mungkin muncul akibat memainkannya.
Efek Negatif Animal Crossing bagi kesehatan mental
Pelarian yang terlalu baik hingga mendistorsi realita
Di dalam Animal Crossing kamu bisa melakukan banyak hal seperti membeli rumah starter kecil hanya dengan mengoleksi serta menjual buah. Tidak ada deadline, tidak ada kewajiban, tidak ada istilah seperti kesulitan atau tekanan. semua karakter di pulau sangat bersahabat. Pada intinya, hampir tidak ada masalah berarti pada kehidupanmu di Animal Crossing. Kehidupan yang sempurna.
(Nintendo)
Hal itu sangat kontras dengan kehidupan di dunia nyata. Banyak orang yang kesulitan membeli rumah mereka sendiri, gaji yang tidak pernah naik hingga PHK karena pandemi, dan tidak banyak orang ramah dan dipercaya untuk berbagi kisah.Singkat kata, terlalu kecanduan bermain Animal Crossing kemungkinan bisa menyebabkan fondasi mental yang telah kamu bangun dengan susah payah demi menghadapi kekejaman realita, runtuh sedikit demi sedikit karena distorsi antara apa yang kamu inginkan bisa terpenuhi di dalam game dengan realita di dunia nyata.
Menimbulkan ketakutan berlebihan karena melewatkan sesuatu (FOMO/Fear of Missing Out)
Begitu Animal Crossing menjadi sebuah ketergantungan bagimu, maka akan sangat sulit untuk lepas darinya. Game ini memang memberi hadiah harian, yang diberika dalam jangka waktu tertentu sehinga membuatmu ingin terus kembali di dalamnya.Bila kamu tidak mengunjungi toko, bisa saja kamu melewatkan kesempatan membeli lobak dengan harga terbaik. Jangan lupa login setiap hari Minggu sebelum waktu tertentu untuk membeli sayur-sayuran segar. Ingin membeli karya seni di museum? Kamu harus datang ke sana setiap hari karena kamu tidak tahu persisnya kapan Redd akan datang dan menjual koleksinya.
Kamu bisa lebih peduli terhadap binatang-binatang virtual daripada manusia sungguhan
Seiring dengan bertambahnya waktu bermainmu di dalam Animal Crossing, kamu akan merasakan sensasi di mana kamu lebih peduli terhadap pandangan warga-warga di pulau terhadap dirimu ketimbang manusia-manusia di dunia nyata. Kamu bisa jadi selalu berbicara dengan semua penduduk pulau, mengucapkan selamat ultah dan memberi hadiah, atau mengunjungi rumah mereka untuk bertegur sapa. Dan di saat yang sama, kamu tidak melakukannya di dunia nyata.Kamu tidak akan pernah puas dengan pulaumu
Tak peduli seberapa banyak waktu, uang, dan usaha yang kamu habiskan untuk pulaumu, kamu tidak akan merasa puas ketika mengetahui ada pulau yang terlihat lebih baik dari milikmu. Hanya dengan melihat beberapa desain pulai di sosial media bisa membuatmu iri dan merasa ada yang kurang dengan pulaumu. Istilah "rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau" sangat tepat digunakan di sini.Membuatmu merasa hampa
Memang benar banyak hal yang bisa kamu lakukan di dalam Animal Crossing, namun kurangnya interaksi berarti membuatmu merasa hampa. Kamu bisa mengoleksi berbagai benda, namun hanya bisa melihatnya saja. Tidak Lebih.Bahkan, kamu juga bisa membeli skuter dan sepeda roda tiga namun tidak bisa kamu naiki. Ya, hanya untuk dilihat saja!
kurangnya interaksi tersebut membuat game ini terkesan seperti dunia plastik, palsu. Memang pada awalnya kamu merasa terpacu untuk melakukan banyak hal. Akan tetapi seiring dengan rutinitas monoton tanpa interaksi signifikan, maka kamu akan merasa hampa.
Bagaimana dengan analisa di atas, apakah kamu merasakan efek positif dari Animal Crossing, efek negatif, atau malah dua-duanya? Yang jelas, ketahui batas dan jangan memaksakan diri. Semuanya kembali pada keseimbangan antara dunia virtual dan dunia nyata, serta tidak hanya berlaku bagi game saja.
(Stefanus/IDGS)