IDGS, Senin, 9 Desember 2019 - Tim CSGO (Counter-Strike: Global Offensive) Mousesports tengah melakukan selebrasi atas kemenangan 2-1 atas Evil Geniuses dalam perempatfinal ESL Pro League Season 10. Salah satunya termasuk skor telak 16-0 di map Nuke di mana tim Eropa itu mempermalukan EG yang tak sanggup merebut kemenangan dalam satu ronde pun.
Namun selebrasi Mousesports terhenti oleh kejutan kurang mengenakkan di mana para pemainnya diwajibkan untuk langsung menjalani tes doping. usai memenangkan duel melawan EG dalam format pertandingan best-of-three.
Mousesports tampil fenomenal dalam laga melawan Evil Geniuses di Nuke, map penentuan dalam duel kedua tim karena skor masih berimbang 1-1. Mereka sama sekali tidak memberi kesempatan bagi EG, dan merengkuh kemenangan dalam 16 ronde dengan sempurna. Mousesports pun melenggang ke semifinal untuk berhadapan melawan Astralis.
Mousesports sendiri yang memberitakan kejadian itu lewat Instagram mereka, menunjukkan para pemainnya seperti Ozgur "woxic" Exer yang tengah menjalani tes doping secara oral.
Chris "chrisj" de Jong dan Robin "ropz" Kool juga membuat Insta Story di akun Instagram masing-masing tentang bagaimana mereka menjalani tes doping langsung setelah membantai EG 16-0. Chris menuliskan kalimat bernada sarkasme "16-0 melawan EG untuk menang 2-1...sekarang mereka melakukan tes doping kepada kami. Di mana kepercayaan di dunia ini?"
Di saat mungkin kurang etis untuk memaksa sebuah tim menjalani tes doping tepat setelah mereka memang dengan skor telah atau memperoleh pencapaian yang fantastis, hal itu sebenarnya bukan yang pertama.
Penggawa MIBR, Epitacio "TACO" de Melo dan Gabriel "FalleN" Toledo juga pernah menjalani tes doping setelah membantai Cloud9 dengan skor 16-4 dalam ESL One: New York 2017.
Yang paling baru sebelum kasus Mousesports adalah Mikka "suNny" Kemppi yang juga menjalani tes doping tahun lalu dalam ESL Pro League Season 7 Finals. Kebetulan, saat itu ia bermain bagi Mousesports dan meski tampil buruk di turnamen, tetap harus menjalani tes doping.
Di turnamen yang sama, pemain bintang Astralis, Nicolai "dev1ce" Reedtz merupakan pemain lain dengan nasib yang sama setelah tim asal Denmark itu menang 2-0 atas SK Gaming di fase grup.
Jadi tes doping bukanlah hal aneh di ranah eSports CSGO. Meski begitu, agak kurang etis rasanya apabila tes doping baru diterapkan setelah pertandingan usai. Ada baiknya bila tes doping wajib diterapkan sebelum pertandingan agar tim yang kalah dapat menerima kekalahan mereka dengan lapang dada, sedangkan tim yang menang tidak perlu lagi merasa kerja keras mereka diragukan.
(Stefanus/IDGS)
Sumber: afkgaming.com
Gambar: ESL Counter-Strike