INDOGAMERS.COM - AS dan China dulunya sangat mesra. Tapi belakangan ini, keduanya saling bunuh, terutama soal urusan cuan. Salah satu brand yang paling dirugikan dalam panasnya hubungan AS dan China ini adalah Apple. Terutama produk andalannya, iPhone, yang kian hari kian ditinggalkan di China.
Padahal, China merupakan pasar besar Apple yang tahun lalu mendatangkan 18% dari total pendapatan perusahaan Amerika itu. Data dari Insider menyebutkan bahwa iPhone merupakan salah satu smartphone paling populer di China, dimana seperempat orang China memakai iPhone.
Kini, iPhone bahkan dicaci maki.
Baca Juga: Kenapa iPhone 15 Pro Max Mahal Banget Sih?
Sentimen ini juga memperkuat penyelidikan pemerintah China terhadap Foxconn, pabrik utama iPhone di China, dan juga pelarangan sejumlah pejabat China memakai iPhone. Ya, itu di level elit. Di level menengah ke bawah, orang China gak kalah bar-bar dengan membenci Apple dengan iPhone miliknya itu.
“Siapa yang akan mengganti ponsel cerdasnya tanpa alasan? iPhone tidaklah murah. Apple telah meraup untung besar dari iPhone mereka. Membeli iPhone pada dasarnya memberi uang tunai kepada orang Amerika,” demikian tulis salah satu pengguna Weibo.
Saat iPhone 15 diluncurkan baru-baru ini, pasar China memberi sentiment negatif meski pembaharuan pada jagoan Apple teranyar ini cukup terasa. Bloomberg melaporkan temuan perusahaan riset pasar GfK bahwa penjualan iPhone 15 di China 6% lebih rendah dari angka penjulan iPhone 14 untuk periode yang sama tahun lalu. Angka itu cukup serius membuat Apple lemas.
Ketidaktertarikan China pada produk Apple ini disimpulkan Indogamers.com dalam dua kategori besar. Pertama soal harga iPhone 15 yang terlalu melambung tanpa diiringi pembaharuan yang serius, dan alasan kedua adalah tumbuhnya produk asli China yang datang dengan jeroan monster yang nyaris terdistribusi rata pada produk-produk Huawei, Oppo hingga Xiaomi. Riakan penolakan iPhone dan bangga pada produk dalam negeri itu sangat terasa di Weibo.
Baca Juga: Cara Melacak iPhone yang Hilang dengan iCloud
Umpatan bahkan cacian yang dilontarkan warganet China ini datang seolah menyambut kehadiran Huawei Mate 60 Pro yang memang sengaja diluncurkan beberapa minggu lebih dulu sebelum perilisan iPhone 15.
Strategi jitu dari Huawei ini kemudian menggerus pembeli iPhone yang lebih dulu merasakan dan mengetahui jeroan monster dari Huawei Mate 60 Pro yang dikatakan mereka jauh lebih oke dari segala segi ketimbang iPhone 15.
“iPhone 15 Apple telah menyerahkan pangsa pasar yang signifikan kepada Huawei Mate 60 karena kedua perusahaan menargetkan segmen konsumen yang sama,” kata yang lain.
Miskinnya fitur baru pada setiap pembaharuan seri iPhone juga disorot dengan tajam. Mereka tentu tak mau membayar semahal itu untuk sebuah fasilitas yang terlalu sepele.
“Bukannya Huawei lebih unggul, tapi Apple lebih rendah. Apakah Anda akan mengupgrade ke iPhone 15 hanya untuk mendapatkan pengisian daya USB C?,” tulis salah satu netizen.
“Tidak ada perbedaan besar antara iPhone 13 dan 15,” kata seseorang di Weibo, yang memberi alasan bahwa kedua model ini memiliki kecepatan refresh yang sama tanpa upgrade. Hem!
“Peningkatan kameranya tidak besar. Baterainya juga kecil. Pengisiannya masih lama. Sinyal ponselnya buruk. Tidak perlu upgrade,” lanjut dia.
Di sisi lain, semangat nasionalisme mereka untuk mendukung dan memilih produk dalam negeri sangat kuat. Berkat fasilitas yang ditawarkan Huawei, Oppo hingga Xiaomi, mereka tak lagi begitu menyukai iPhone seperti dulu.
“Selain perangkat lunak Apple, semuanya lebih buruk. Harganya jauh lebih tinggi. Sekarang, Huawei, Xiaomi, dan Oppo sama bagusnya, bahkan lebih baik dari Apple,” kata salah seorang.
“Bahkan Xiaomi Redmi K20 Pro saya yang berusia 5 tahun masih berfungsi dengan baik. Tidak hang dan ketika saya keluar, saya tidak perlu membawa baterai portabel. Apa yang Anda lakukan dengan ponsel Apple Anda?,” demikian menurut warganet China.
Apa komentar kamu?