Indogamers.com - Kamu mungkin sedang mencari tahu merek mana yang membuat kamera smartphone terbaik di dunia saat ini.
Secara spontan mungki kamu berfikir Apple atau Samsung. Kedua merek ini memang sering dianggap sebagai standar emas dalam urusan fotografi ponsel.
Namun, jika kamu bersedia melirik di luar dua nama besar itu, ada dunia lain yang penuh dengan merek yang mendorong fotografi smartphone ke level baru.
Baca Juga: Lupakan Gravitasi! 5 Game Luar Angkasa Terbaik 2025 yang Wajib Kamu Mainkan!
Vivo, Oppo, Xiaomi, dan Honor kini membangun kamera yang bukan hanya menyaingi Apple dan Samsung dalam beberapa kasus, mereka bahkan mampu melampaui keduanya.
Banyak dari merek ini kini juga menawarkan paket fotografi khusus dengan lensa lepas pasang dan fitur zoom profesional yang memungkinkan kamu mengambil foto tajam hingga pembesaran 30x atau lebih.
Singkatnya, kamera smartphone terbaik tidak lagi hanya datang dari merek yang sudah kamu kenal.
Apa yang membuat kamera smartphone disebut “terbaik”?
Sebelum membahas lebih jauh, mari kita luruskan dulu apa yang dimaksud dengan “kamera terbaik.”
Bukan hanya soal megapiksel atau seberapa besar lensa yang terlihat di belakang ponsel.
Fotografi smartphone yang hebat adalah hasil keseimbangan antara perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), di mana Image Signal Processor (ISP) dalam chipset berperan sama pentingnya dengan sensor kamera itu sendiri.
Baca Juga: Gak Perlu Konsol! Ini 7 Game Mobile Terbaik Sepanjang Masa untuk Android dan iOS yang Gak Ada Obat!
Berikut hal-hal yang biasanya saya cari dalam sebuah kamera ponsel:
Lensa telefoto khusus untuk hasil potret tajam dan zoom tanpa kehilangan detail.
Sensor utama berukuran besar, karena ukuran sangat berpengaruh terhadap performa di kondisi minim cahaya.
Optical Image Stabilization (OIS) agar foto tetap tajam dan video stabil saat diambil tanpa tripod.
Komputasi fotografi cerdas (computational photography), yaitu teknologi perangkat lunak yang menyesuaikan warna, detail, dan rentang dinamis secara otomatis.
Tentu, itu belum daftar lengkapnya. Namun poin-poin tersebut cukup untuk menilai apakah sebuah ponsel layak dipertimbangkan sebelum masuk ke detail teknis yang lebih dalam.
1. Vivo
Vivo diam-diam meningkatkan kemampuan kameranya dengan cara yang patut diperhatikan. Seri terbaru Vivo X300, misalnya, menunjukkan bahwa perusahaan ini tidak sekadar mengikuti tren, tetapi menciptakan jalannya sendiri.
Model Vivo X300 menggunakan konfigurasi tiga kamera dengan spesifikasi unggulan: kamera utama 200 MP (sensor Samsung HPB), kamera telefoto 50 MP, dan kamera ultrawide 50 MP.
Sementara Vivo X300 Pro naik level dengan sensor Sony LYT-828 50 MP sebagai kamera utama dan telefoto Samsung HPB 200 MP (1/1.4″). Keduanya juga dilengkapi optik dan lapisan Zeiss untuk mengurangi pantulan cahaya dan meningkatkan kejernihan gambar.
Yang lebih menarik, kedua model ini mendukung telephoto extender khusus, yakni lensa tambahan 2,35x yang dapat dipasang di atas lensa telefoto bawaan, meningkatkan panjang fokus dari 80mm menjadi 200mm. Seri X milik Vivo juga dikenal karena filter gambar kreatifnya yang populer di kalangan pengguna.
Baca Juga: HYPE PARAH! 7 Game Nintendo Switch 2 (dan Switch 1) Paling Seru yang Rilis NOVEMBER 2025!
3. Oppo
Pendekatan Oppo juga menarik bagi pengguna yang mengutamakan kamera. Seri terbaru mereka, Oppo Find X9 Pro, dibekali sensor telefoto Samsung HP5 200 MP (setara 70 mm) dengan zoom optik 3x dan OIS empat sumbu.
Selain itu, Oppo menggunakan lensa Danxia Color Reproduction di seluruh modul kamera untuk meningkatkan akurasi warna. Mereka juga menghadirkan aksesori kit fotografi berlisensi Hasselblad yang mencakup telephoto extender—mirip seperti milik Vivo.
Setelah Vivo, Oppo menjadi salah satu merek yang serius menggarap sistem kamera profesional di smartphone. Namun, seperti banyak produk premium lainnya, seri Oppo Find X belum tersedia seluas Apple atau Samsung di pasar global.
4. Xiaomi
Selanjutnya ada Xiaomi, yang sudah lama dikenal dengan flagship berfokus kamera. Xiaomi 15 Ultra secara khusus mendapat banyak pujian karena hardware fotografinya yang luar biasa: sensor utama 1 inci, lensa telefoto periskop 200 MP, telefoto 50 MP, dan ultrawide 50 MP.
Lensa telefoto 50 MP ini adalah “lensa mengambang” (floating lens) setara 70mm, yang juga bisa digunakan untuk foto makro. Desain floating ini memungkinkan jarak fokus minimum hanya 10 cm, sehingga dapat menghasilkan foto makro detail dengan latar belakang alami tanpa terlalu bergantung pada efek bokeh buatan software.
Selain itu, Xiaomi 15 Ultra juga hadir dengan kit fotografi khusus lengkap dengan telephoto extender. Faktanya, Xiaomi-lah yang pertama kali mempopulerkan tren aksesori fotografi pada smartphone lewat seri Xiaomi 13 Ultra.
5. Apple
Saat kamu membeli iPhone, kamu sebenarnya sedang berinvestasi pada sebuah ekosistem fotografi yang stabil, matang, dan didukung secara global. Meski iPhone tidak selalu menawarkan sensor terbesar atau zoom paling ekstrem, hasil fotonya konsisten di berbagai kondisi cahaya dan didukung pembaruan software jangka panjang.
Karena keandalan dan ketersediaannya di hampir seluruh pasar dunia, Apple tetap menjadi pilihan aman bagi banyak pengguna.
Namun, perlu dicatat bahwa inovasi dalam bidang telefoto dan zoom Apple berkembang lebih lambat dibandingkan beberapa pesaingnya. Jika kamu mengutamakan zoom ekstrem atau aksesori kamera khusus, Apple mungkin sedikit tertinggal dari merek yang lebih fokus pada fotografi seperti Vivo atau Xiaomi.
6. Samsung
Samsung juga memiliki reputasi kuat dan jangkauan global yang luas untuk pengguna yang mencari kamera andal. Sensor dan sistem optiknya terkenal bagus, dan ekosistem pendukungnya termasuk aksesori dan layanan sangat lengkap.
Namun, hasil pengujian pihak ketiga menunjukkan bahwa posisi Samsung tidak selalu berada di puncak. Misalnya, peringkat DxOMark terbaru menempatkan flagship Samsung di posisi ke-21 dalam daftar ponsel dengan kamera terbaik.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Samsung tetap menjadi pilihan solid, mereka tidak lagi menjadi “penguasa tak tertandingi” di semua kategori, terutama ketika merek lain semakin agresif mendorong inovasi di bidang fotografi mobile.***