Indogamers.com - Sobat gadget, ada kabar kurang menyenangkan nih dari dunia smartphone. Jika Anda merasa harga HP saat ini sudah mahal, bersiaplah untuk kaget. Dikutip dari GSMArena (19/11), presiden Xiaomi, Lu Weibing, baru-baru ini mengeluarkan prediksi yang cukup membuat dompet berdebar. Menurutnya, tren harga yang terus naik ini tidak akan berhenti, bahkan di tahun 2026 nanti.
Pernyataan ini muncul setelah Xiaomi menerbitkan hasil kuartal ketiga mereka dan sekaligus memberikan peringatan global tentang masa depan harga gadget. Berikut adalah poin-poin penting yang perlu kita ketahui dari peringatan Presiden Xiaomi:
1. Peringatan Keras dari Petinggi Xiaomi
Lu Weibing, Presiden Xiaomi, menyatakan bahwa tahun depan konsumen kemungkinan besar akan menyaksikan kenaikan besar pada harga ritel produk smartphone.
Ia secara eksplisit menyebutkan, "Saya memperkirakan tekanan akan jauh lebih berat tahun depan daripada tahun ini."
Menurutnya, meskipun sebagian tekanan biaya mungkin harus ditangani melalui kenaikan harga, namun kenaikan harga saja tidak akan cukup untuk menahan gejolak biaya ini.
2. Biang Keladi Utama Adalah Chip Memori
Alasan utama di balik perkiraan kenaikan harga ini adalah melonjaknya harga chip memori secara global.
Komponen vital seperti RAM dan penyimpanan internal pada smartphone menjadi semakin mahal di pasar.
3. "Gelembung AI" Mengubah Prioritas Produsen Chip
Kenaikan biaya memori ini terjadi karena adanya "gelembung" atau ledakan permintaan di sektor Kecerdasan Buatan (AI).
Produsen chip memori besar, seperti Samsung, kini mengalihkan dan memprioritaskan sumber daya produksi mereka untuk pasar pusat data (data center) AI.
Pasar AI menawarkan keuntungan yang jauh lebih menggiurkan saat ini, yang secara langsung menyebabkan suplai memori untuk smartphone berkurang dan harganya naik.
4. Tren Kenaikan Harga yang Tidak Terhindarkan
Weibing menyimpulkan bahwa tren kenaikan harga smartphone yang tanpa henti ini diperkirakan tidak akan berhenti, berbalik, atau bahkan melambat pada tahun 2026.
Ini mengisyaratkan bahwa hampir semua perangkat yang akan dirilis tahun depan, dari berbagai merek, akan menghadapi biaya produksi dan harga jual ritel yang lebih tinggi dari generasi sebelumnya.