Indogamers.com - Ingat masa-masa ketika ponsel super tipis adalah impian semua orang Kita sempat melihat tren ini kembali dengan kehadiran iPhone Air dari Apple yang menjanjikan desain minimalis dan ringan. Namun, sepertinya pasar punya pendapat lain. Berdasarkan laporan terbaru, nasib si 'Air' ini rupanya tidak secemerlang namanya, dan dampaknya kini mulai terasa di kalangan produsen ponsel China. Mereka kini berpikir dua kali untuk ikut-ikutan merilis perangkat yang bodinya tipis-tipis.
Dikutip dari GSMArena (27/11), berikut adalah beberapa detail mengenai kemunduran tren ponsel super tipis ini:
1. Pabrikan China Tarik Rem Mendadak
Penjualan iPhone Air yang kurang memuaskan dikabarkan telah membuat setidaknya tiga raksasa teknologi China—Xiaomi, Oppo, dan vivo—membatalkan rencana peluncuran ponsel super tipis mereka. Ketiganya tadinya ingin mencoba peruntungan dengan menantang iPhone Air di segmen bodi ramping.
2. Supplier Apple Kena Dampak Nyata
Dampak kemerosotan ini juga terasa di rantai pasok Apple. Foxconn, salah satu supplier utama, dilaporkan telah mengurangi lini produksi iPhone. Sementara itu, supplier lain, Luxshare, bahkan disebut telah menghentikan total produksi iPhone.
3. Otak Desain iPhone Air Hengkang
Kabar internal Apple juga tidak kalah menarik. Desainer kunci di balik iPhone Air dilaporkan telah meninggalkan perusahaan untuk bergabung dengan sebuah startup AI, mencerminkan adanya gejolak internal pasca-peluncuran.
4. Model Penerus Ditunda
Sebagai langkah antisipasi, Apple di Cupertino dikabarkan telah menunda peluncuran penerus iPhone Air, yang kemungkinan akan dinamai iPhone Air 2.
5. Samsung Pun Alami Hal Serupa
Tren ini ternyata bukan hanya dialami Apple. Di kubu Android, nasib Samsung Galaxy S25 Edge juga tidak begitu mujur. Samsung dilaporkan ikut membatalkan rencana untuk merilis model penerusnya, Galaxy S26 Edge.
Data ini tampaknya memberikan sinyal jelas kepada industri bahwa faktor ketebalan mungkin bukan lagi daya tarik utama bagi konsumen. Prioritas pengguna kini mungkin telah bergeser ke daya tahan baterai yang lebih besar atau fitur kamera yang lebih canggih, yang seringkali membutuhkan ruang lebih di dalam bodi ponsel.
Kita tunggu saja apakah ponsel-ponsel flagship berikutnya akan kembali mengedepankan desain bodi yang lebih solid dan tidak lagi terlalu fokus pada diet ketat ketebalan.***
















