Indogamers.com - Selama ini, kita tahu bahwa pabrikan chip andalan Apple untuk seri M-nya adalah TSMC, perusahaan asal Taiwan yang kualitasnya sudah teruji dan sulit ditandingi. Namun, dunia teknologi selalu penuh kejutan, apalagi ketika menyangkut urusan bisnis besar seperti Apple.
Kabar terbaru yang beredar cukup bikin mata terbelalak, sebab Apple dikabarkan sedang melirik nama lama, Intel, untuk memproduksi sebagian dari chip mereka di masa depan. Jika ini benar terjadi, kolaborasi lama yang sempat merenggang ini akan kembali terjalin dengan twist yang sangat menarik.
Dikutip dari Gizmochina (28/11), berikut adalah detail penting terkait rumor kemitraan Apple dan Intel ini:
1. Basis Keputusan yang Mengejutkan
Informasi ini pertama kali diungkap oleh analis ternama industri, Ming-Chi Kuo. Ia menyebut bahwa Apple sedang mempertimbangkan Intel untuk memproduksi chip M7 versi standar, yang kemungkinan besar akan digunakan pada perangkat seperti MacBook Air, iPad, dan mungkin juga Vision Pro versi yang lebih terjangkau. Langkah ini berarti Apple akan melewatkan TSMC khusus untuk model chip dasar ini.
2. Proses Manufaktur Canggih
Intel Chip M7 'reguler' ini disebut akan dibangun menggunakan proses manufaktur 18A milik Intel. Khusus untuk Apple, proses ini akan dilabeli sebagai "18AP". Proses 18A adalah bagian dari upaya comeback besar-besaran Intel di dunia foundry atau pabrikan chip pihak ketiga setelah bertahun-tahun mengalami kesulitan.
3. Hanya untuk Chip Versi Standar
Penting untuk dicatat, rencana penggunaan Intel ini hanya berlaku untuk chip M7 versi standar. Untuk varian yang lebih powerful seperti M7 Pro dan M7 Max, Apple dilaporkan masih akan setia menggunakan TSMC. Varian premium tersebut diperkirakan akan menggunakan proses N2P generasi berikutnya atau proses A18 yang ditingkatkan dari TSMC.
4. Jadwal Produksi dan Dampak ke Intel
Produksi chip M7 oleh Intel ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Kuo memprediksi produksi massal baru akan dimulai pada tahun 2027. Jika ini terlaksana, Apple M7 standar akan menjadi "pelanggan piala" atau bukti kualitas yang sangat bernilai bagi Intel, membantu mereka menarik pelanggan besar lainnya seperti Qualcomm yang juga mencari alternatif selain TSMC.
5. Strategi Apple Mencari Keseimbangan Pasokan
Bagi Apple, langkah ini adalah strategi pasokan yang cerdas. Dengan kebutuhan jutaan unit Mac dan iPad kelas bawah, Apple membutuhkan kapasitas manufaktur yang besar. Memberikan porsi ini kepada Intel membuat TSMC bisa lebih fokus pada chip premium dengan margin keuntungan tinggi, sekaligus memberikan Apple sumber pasokan kedua yang penting dalam jangka panjang untuk mengurangi risiko.
Keputusan Apple untuk kembali bekerja sama dengan Intel, walaupun di lini manufaktur, adalah sinyal yang sangat kuat di industri. Mengingat sejarah persaingan kedua raksasa ini, langkah ini menunjukkan bahwa Apple serius dalam diversifikasi rantai pasoknya. Kita tinggal menunggu saja bagaimana performa teknologi 18A Intel ini saat laptop Panther Lake mereka meluncur tahun depan. Jika hasilnya memuaskan, kemitraan Apple-Intel di tahun 2027 ini mungkin akan menjadi game changer di pasar semikonduktor global.***
















