Indogamers.com - Halo Gamers! Sebagai penulis game yang selalu antusias, saya tahu banget kalau di dunia ini, kesempatan kedua itu nyata—bahkan untuk sebuah video game! Kita semua pasti ingat game-game yang saat rilis dihujat, dicaci maki, dan banjir permintaan refund. Mereka dicap gagal total, penuh bug, dan isinya tidak sesuai janji.
Namun, beberapa developer memilih untuk tidak kabur. Mereka bekerja keras, mendengarkan feedback, dan akhirnya berhasil 'menebus dosa'.
Dalam video ini (dikutip dari akun YouTube MainQuestID), kita akan melihat 8 kisah paling dramatis dan menginspirasi dari game-game yang berhasil bangkit dari kubur review dan kini dipuja sebagai bukti bahwa Redemption di dunia gaming itu ada! Siapa tahu, salah satunya pernah kamu hina juga dulu!
Isi: 8 Game yang Berhasil Menjadi Pahlawan!
1. Cyberpunk 2077: Dari Bencana Menjadi Panutan
Jika bicara tentang Redemption, nama Cyberpunk 2077 pasti muncul paling awal. Saat rilis di tahun 2020, game ini adalah bencana, terutama di konsol jadul. Bug parah di mana-mana (karakter tembus mobil, NPC telanjang tiba-tiba), glitch, dan masalah teknis membuat Sony sempat menariknya dari PlayStation Store.
Awal Masalah: Dirilis dengan hype tinggi setelah hampir satu dekade, namun hasilnya jauh dari janji.
Jalan Penebusan: Selama 3 tahun, CD Projekt Red merilis patch besar-besaran. Puncaknya adalah Update 2.0 dan ekspansi Phantom Liberty (2023).
Perbaikan Besar: Sistem combat dirombak, Skill Tree jadi bermakna, AI musuh lebih cerdas, dan sistem kejaran polisi dirombak total. Phantom Liberty sendiri dianggap sebagai ekspansi RPG kualitas Triple A.
Game yang sekarang adalah game yang seharusnya kita dapatkan dari awal.
2. Final Fantasy 14: Dibangun Ulang dari Nol (Rela Dihancurkan!)
Kisah Final Fantasy 14 (FFXIV) adalah kisah yang paling dramatis. Versi 1.0 yang rilis tahun 2010 adalah bencana: penuh bug, sistem rumit, performa buruk, dan dunia yang terasa kosong.
Awal Masalah: Square Enix mengakui kegagalan total mereka.
Jalan Penebusan: Tim developer dibongkar ulang di bawah Naoki Yoshida. Mereka tidak hanya memperbaiki, tapi benar-benar membangun ulang game ini dari nol!
Perbaikan Besar: Mereka 'menghancurkan' dunia game lewat event in-game dan merilis ulang sebagai A Realm Reborn di tahun 2013. Sekarang, FFXIV dianggap sebagai salah satu MMORPG terbaik sepanjang masa dengan komunitas paling loyal dan positif.
3. Battlefield 2042: Mengembalikan Fitur Klasik
Saat rilis, Battlefield 2042 mengecewakan fans karena banyak fitur klasik yang hilang (seperti scoreboard dan voice chat) ditambah dengan bug konyol dan balancing senjata yang kacau. Pemain merasa game ini bukan lagi Battlefield yang mereka kenal.
Awal Masalah: Player dilempar ke medan perang yang kacau dan tidak seru.
Jalan Penebusan: DICE dan EA perlahan mengembalikan fitur-fitur penting yang sempat hilang, seperti Class System.
Perbaikan Besar: Peta direvisi, spawn point diperbaiki, balancing senjata dirapikan, dan Season Pass yang dirilis belakangan menjadi semakin solid, membuat jumlah pemain stabil di tahun 2024.
4. Sea of Thieves: Dari 'Lautan Kosong' Menjadi 'Lautan Penuh Kejutan'
Saat pertama rilis, game bajak laut ini terasa kosong. Kamu bisa berlayar, bernyanyi, tapi misinya repetitif dan dunianya membosankan. Banyak pemain langsung cabut di bulan-bulan awal.
Awal Masalah: Open world bajak laut yang sepi konten dan kurang greget.
Jalan Penebusan: Rare (Developer) terus merilis update besar-besaran seiring waktu.
Perbaikan Besar: Menghadirkan cerita episodik, event musiman, sistem faction yang hidup, hingga kolaborasi keren seperti Pirates of the Caribbean. Lautan yang dulunya sunyi kini penuh petualangan, PvP kapal intens, dan momen co-op yang kocak.
5. Fallout 76: Dari Pengkhianatan Menjadi Rumah Komunitas
Peluncuran Fallout 76 bisa dibilang salah satu yang paling kacau dalam sejarah Bethesda. Dunia terasa kosong, penuh bug, dan absennya NPC (Non-Player Character) membuat komunitas Fallout merasa dikhianati.
Awal Masalah: Dunia kosong tanpa NPC, bug kronis, dan review yang jeblok.
Jalan Penebusan: Bethesda berkomitmen memperbaiki bug dan menambah konten besar.
Perbaikan Besar: Update Wastelanders akhirnya membawa NPC, quest bercabang, dan sistem reputasi. Kini, Fallout 76 menjadi rumah bagi komunitas roleplay yang solid, mengadakan pasar, bahkan acara pernikahan antar karakter.
6. Star Wars Battlefront 2: Melawan Kotak Harta (Lootbox)
Star Wars Battlefront 2 punya visual gila dan gameplay seru, tapi semuanya hancur karena sistem Lootbox yang sangat rakus. Progression dikunci di balik RNG, dan hero legendaris harus di-grind berjam-jam kecuali kamu mau bayar.
Awal Masalah: Menjadi contoh buruk sistem monetisasi rakus dan dikritik secara global.
Jalan Penebusan: DICE memutuskan untuk berbalik arah.
Perbaikan Besar: Lootbox dirombak total, progression menjadi linier, dan semua hero bisa dibuka hanya dengan gameplay. Konten baru terus berdatangan, membuat game ini menjadi salah satu multiplayer Star Wars yang paling seru.
7. No Man’s Sky: Diam-Diam Mengubah Segalanya
Saat rilis tahun 2016, No Man’s Sky gagal total memenuhi janji eksplorasi tanpa batas. Fitur yang dijanjikan (seperti multiplayer) tidak ada, dan planet-planet terasa mirip.
Awal Masalah: Gagal memenuhi ekspektasi setelah hype besar.
Jalan Penebusan: Sean Murray dan tim Hello Games memilih jalur sunyi: merilis update besar secara konsisten tanpa promosi.
Perbaikan Besar: Kini semua janji terpenuhi, ditambah puluhan fitur baru seperti base building, co-op, farming, dan mode VR. No Man’s Sky sekarang menjadi patokan bagi developer lain tentang cara menanggapi kegagalan.
8. Assassin's Creed Unity: Hidden Gem yang Dulu Terlalu Cepat Dihakimi
Di tahun 2014, Assassin's Creed Unity menjadi mimpi buruk karena penuh bug saat rilis (wajah karakter hilang, animasi aneh). Ubisoft bahkan meminta maaf secara publik.
Awal Masalah: Banjir bug dan menjadi bahan meme global.
Jalan Penebusan: Banyak patch dirilis untuk menghilangkan bug besar.
Perbaikan Besar: Unity dianggap sebagai salah satu seri AC paling ambisius dari segi desain kota Paris, detail arsitektur, dan sistem parkour yang sangat fluid. Banyak fans kini menganggapnya sebagai Hidden Gem yang dulu terlalu cepat dihakimi.
Kesimpulan
Kedelapan kisah ini membuktikan satu hal penting: di industri game, Redemption itu nyata. Selama developer mau mendengarkan feedback komunitas, mengakui kesalahan, dan berkomitmen untuk kerja keras, game yang tadinya dicaci bisa bangkit menjadi masterpiece yang dicintai.
Game-game ini membuktikan bahwa second chance adalah hal yang membuat sebuah game menjadi legenda.***





















