IDGS, Senin, 6 Februari 2023 - Blockchain, kripto dan non-fungible token (NFT) sebuah istilah yang sebenarnya sudah didengar banyak orang awan di Indonesia namun saja masih minim orang yang ingin terjun ke ekosistem tersebut.
Karena kepedulian dan sadar akan perkembangan industri tersebut, UniPin dan PB ESI menggelar seminarnya mengangkat tema Web 3.0 mulai dari dampak, tantangan dan peluang bagi pengembang, komunitas dan serta pemain game. Dihadiri dengan berbagai narasumber antara lain, Founder & CEO Good Games Guild Wilsen Tiomajaya, CEO Battle of Guardians Alexander Lim dan konten kreator Kapten Liong.
Berkaitan dengan terselenggaranya seminar ini, CEO UniPin Ashadi Ang mengatakan bahwa UniPin dan PB ESI senantiasa melakukan observasi dan antisipasi terhadap beragam dinamika yang tinggi agar terus mampu menghadirkan kebijakan yang akomodatif bagi pengembangan dan kemajuan prestasi esports tanah air.
CEO Good Games Guild Wilsen Tiomajaya mengatakan Edukasi dan permodalan adalah dua tantangan utama yang dihadapi oleh pengembang game yang berada di ranah Web 3.0. Kami perlu mengadakan diskusi yang lebih intensif dengan pasar, investor, serta regulator untuk menerangkan manfaat dan kesempatan yang begitu luas yang dapat tercipta dengan adanya Web 3.0".
Battle of Guardians, game bergenre pertarungan atau fighting game berbasis Web 3.0 pertama di dunia dan juga fighting game pertama yang diproduksi di Indonesia, merupakan salah satu produk kekayaan intelektual atau IP yang dibesut oleh Good Games Guild.
Mengusung konsep bermain dan menghasilkan uang (play-to-earn/P2E) yang tengah dijajaki game berbasis Web 3.0 lainnya, Battle of Guardians berambisi memberdayakan para pemainnya secara finansial dengan cara menyediakan sumber pemasukan tambahan.
sumber: foto istimewa UniPinPemain dapat mengumpulkan token dan mata uang di dalam permainan (in-game currency) lainnya, yang memiliki nilai tukar riil dengan mata uang di dunia nyata. Dipertandingkan pada Piala Presiden Esports 2022, Battle of Guardians juga memiliki kredensial sebagai game esports.
Ketika Web 3.0 telah diimplementasikan sepenuhnya, kita tidak akan lagi mendengar kabar kebocoran data perusahaan. Data tidak terkonsentrasi di bawah satu atau sedikit pengendali data, melainkan berada di tangan masing-masing pengguna atau pemain. NFT juga menyediakan rekam kepemilikan yang akurat, terbukti, dan tidak bisa dimodifikasi secara sepihak. Kami yakin bahwa teknologi blockchain dan Web 3.0 dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia dari berbagai aspek, serta menghadirkan demokrasi dalam bermain game.
(OAA/IDGS)