Cukup jarang dijumpai suatu tim eSports tetap tampil perkasa meski menggunakan pemain pengganti. Namun PSG.LGD memang berada di kelasnya sendiri dan tetap mengangkat trofi demi trofi meski midlaner-nya tidak bisa tampil dalam tiga turnamen terakhir yang mereka ikuti. 
IDGS, Sabtu, 11 September 2021 - Dengan Cheng "NothingToSay" Jin Xiang berhalangan tampil karena terjebak di Malaysia, coach PSG.LGD, Zhang "xiao8" Ning terpaksa menggantikan perannya sebagai midlaner. Meski sempat kalah di grand final ESL One Fall 2021 dari Tundra Esports, PSG.LGD kemudian bangkit dan menjuarai OGA Dota PIT Invitational masih bersama sang coach xiao8 sebagai pemain pengganti.https://twitter.com/OGADotaPIT/status/1436423787415752705
Di laga grand final melawan Team Spirit yang digelar kemarin malam, PSG.LGD tampil dominan dan menang 3-1 di mana sang carry, Wang "Ame" Chunyu sekali lagi membuktikan diri sebagai salah satu carry terbaik dunia di kancah profesional Dota 2.
Recap
Di gim pertama, fase laning terkesan adem ayem sebelum kemudian pada menit ke-20 Team Spirit mulai mendorong setiap lane PSG.LGD dengan kuat. Ame yang menggunakan Slark didukung oleh Io namun Illya "Yatoro" Mulyarchuk carry dari Team Spirit yang menggunakan Sven tampil bagus dan jadi ujung tombak bagi rekan-rekannya. Team Spirit sendiri berhasil mengunci Ame hampir di setiap perang besar sehingga mereka tidak kesulitan memperoleh keunggulan demi keunggulan. Alhasil Team Spirit pun memenangkan gim pertama.Di gim kedua, PSG.LGD mendemonstrasikan permainan Dota 2 tingkat tinggi di mana mereka meraih setiap obyektif satu demi satu dengan begitu sistematis dan mulus. Kali ini giliran Ame menggunakan Sven dan ia tampil sangat dominan hingga memaksa Team Spirit mengetik gg di menit ke-37.
https://youtu.be/OT4ABp3mn28
Di gim ketiga, Team Spirit memilih strategi bertahan dengan mengambil dua hero defensif support, Omniknight dan Shadow Demon sehingga draft mereka kekurangan inisiasi dan roamer. Hal itu membuat mereka kesulitan dalam kontes penguasaan map sehingga PSG.LGD pun terus menekan hingga memaksakan Mega Creeps. Team Spirit bertahan mati-matian dengan draft defensif mereka, namun hal itu hanya menunda kekalahan mereka saja. Mereka akhirnya menyerah di menit ke-40.
Di gim keempat, Team Spirit merubah strategi dengan mengandalkan Alexander "TORONTOTOKYO" Khertek sebagai core di mana ia menggunakan Templar Assassin di midlane. Hanya saja PSG.LGD bergerak cepat dan menguasai fase laning di mana Faceless Void Ame sampai mendapat Beyond Godlike. Praktis, strategi ofensif Team Spirit berantakan dan mereka terpaksa kembali bermain bertahan karena PSG.LGD berhasil memaksakan Mega Creeps. Hasilnya Team Spirit pun harus menyerah di menit ke-42.
Performa luar biasa xiao8 dan Ame. 
Meski sudah lama tidak bermain di level pro serta sudah berusia 32 tahun, xiao8 menunjukkan bahwa ia tidak kalah dengan para pemain terbaik di dunia sebagai midlaner. Meski ia jarang tampil dominan atas lawan-lawannya di midlane, rotasi yang ia lakukan sangat membantu rekan-rekannya di lane lain serta pergerakannya sangat bermanfaat bagi PSG.LGD, baik untuk menciptakan ruang atau membuka kesempatan. Pada intinya, meski secara teknis xiao8 sudah tidak jagoan lagi, namun ia mampu menalanginya dengan permainan intelejen serta kekompakan di atas rata-rata.
Wang "Ame" Chunyu, yang saat ini disebut-sebut sebagai carry terbaik di kompetisi eSports Dota 2. (Kredit: Valve)
Ame juga pantas disebut sebagai kunci keberhasilan PSG.LGD di sepanjang OGA Dota PIT Invitational kali ini. Ia selalu tampil stabil dan hampir tidak pernah membuat kesalahan seperti para carry dari tim-tim lain. Selain itu naluri membunuh Ame juga sangat tajam. Tak mengherankan kenapa ia saat ini dijuluki sebagai pemain carry terbaik di dunia Dota 2.Pastinya menarik melihat bagaimana hebatnya PSG.LGD begitu NothingToSay kembali bermain bersama mereka di The International 10 nanti. Rumor menyebut NothingToSay akan langsung terbang ke Rumania dan menunggu teman-temannya di sana untuk mempersiapkan diri merebut trofi Aegis.
(Stefanus/IDGS)