Cinderella run dari Team Spirit masih berlanjut! Kini tim kuda hitam asal Rusia itu bahkan sampai di grand final The International 10 (TI 10) setelah mengalahkan Team Secret!

IDGS, Minggu, 17 Oktober 2021 - Team Secret yang lebih diunggulan pada final lower bracket melawan Team Spirit, pada akhirnya harus menelan pil pahit. Sempat tertinggal 0-1, Team Spirit mampu melakukan come back dan berbalik unggul 2-1 sekaligus mengubur mimpi Clement "Puppey" Ivanov mengangkat trofi Aegis untuk kedua kalinya dalam kariernya sebagai pemain Dota 2 profesional.

https://twitter.com/wykrhm/status/1449688714599231489

Match pertama

Team Secret (Radiance)

Hero	Posisi
Terrorblade	1
Void Spirit	2
Magnus	3
Rubick	4
Elder Titan	5

Team Spirit (Dire)

Hero	Posisi
Spectre	1
Storm Spirit	2
Mars	3
Io	4
Jakiro	5

Pertandingan pertama bisa dibilang merupakan kemenangan mudah bagi Team Secret, tidak ada yang terlalu spesial. Mereka unggul dari segi draft di mana Jakiro Team Spirit dicounter telak oleh Rubick, sedangkan Spectre tak bisa berbuat banyak melawan Terrorblade. Team Secret sendiri unggul dari sejak awal hingga menit ke-39 di mana Team Spirit akhirnya menyerah setelah Secret memaksakan Mega Creeps.

Match kedua

Team Spirit (Radiance)

Hero	Posisi
Morphling	1
Kunkka	2
Tidehunter	3
Darkwillow	4
Lion	5

Team Secret (Dire)

Hero	Posisi
Juggernaut	1
Void Spirit	2
Magnus	3
Griimstroke	4
Enchantress	5

Match kedua berlangsung lebih seimbang, akan tetapi draft Team Secret kekurangan damage untuk membunuh Tidehunter dengan cepat. Juggernaut dari Lasse "MATUMBAMAN" Urpalainen sendiri juga kurang berkembang sehingga ia kalah item dari Morphling yang dikendalikan pemain muda Team Spirit, Illya "Yatoro" Mulyarchuk.

Kurangnya damage untuk membunuh Tidehunter secepat mungkin itu menjadi pelajaran bagi Team Secret. Ravage dari Tidehunter berkali-kali jadi penentu kemenangan Team Spirit di beberapa teamfight.

Meski sempat berbalik unggul di penghujung pertandingan, satu Ravage brilian dari Tidehunter yang dikendalikan Magomed "Collapse" Khalilov harus dibayar mahal oleh Team Secret yang kehilangan MATUMBAMAN dan Magnus yang dikendalikan Ludwig "zai" Wahlberg yang sama-sama tidak bisa buyback. Alhasil, Team Spirit berhasil menghancurkan barak bawah Secret dan langsung menghajar tower tier 4 dan The Ancient.

Void Spirit dari Michal "Nisha" Jankowski berusaha mati-matian mempertahankan markas timnya, sayangnya tanpa bantuan dari rekan-rekannya ia tak bisa berbuat banyak.

Match ketiga

Team Spirit (Radiance)

Hero	Posisi
Sven	1
Storm Spirit	2
Magnus	3
Darkwillow	4
Winter Wyvern	5

Team Secret (Dire)

Hero	Posisi
Tiny	1
Lina	2
Lycan	3
Elder Titan	4
Shadow Demon	5

Secret melakukan kesalahan besar di match ketiga ini di mana mereka membiarkan Collapse menggunakan Magnus. Padahal di beberapa pertandingan sebelumnya Collapse telah menunjukkan bahwa dirinya adalah pemain Magnus top dunia, terutama saat Spirit membantai juara bertahan OG 2-0 di lower bracket.

Meski berlangsung hingga 41 menit, jalannya laga ini cukup sederhana. Team Spirit bermain aman dan tidak terburu-buru, sementara Secret yang menggunakan kombo Tiny-Lycan terus memaksakan teamfight yang sayangnya tidak terlalu menguntungkan bagi mereka akibat betapa disiplinnya Team Spirit dalam bertahan. Malah, Tiny yang dikendalikan MATUMBAMAN sempat beberapa kali kecolongan sendirian, jauh dari rekan-rekannya. Sementara itu kombo Blink-Skewer dari Collapse membuat Team Secret harus berkorban untuk bisa membunuh 1-2 hero Spirit.

Puncaknya adalah ketika Collapse berhasil menculik Lina dan Elder Titan tak lama setelah mereka membunuh Tiny, memberi peluang bagi Spirit untuk menghancurkan barak tengah Secret. Pada akhirnya dalam sebuah teamfight seru di bottom triangle, Yatoro mencetak Rampage untuk yang ketiga kalinya di TI 10 ini dan memastikan Team Spirit melangkah ke grand final untuk melawan PSG.LGD.

https://twitter.com/wykrhm/status/1449683737369710594

Team Secret pun harus puas di posisi ketiga turnamen dan berhak atas hadiah uang senilai Rp 50,654 miliar.

 

(Stefanus/IDGS)