Squad Muda OG Tumbang Oleh Para Veteran dari Team Liquid

Roster muda OG Esports akhirnya harus mengakui keunggulan pengalaman dari para veteran dari Team Liquid. 

IDGS, Rabu, 8 Desember 2021 - Pasca transisi ke roster baru, para penggemar Dota 2 begitu antusias untuk mengetahui sehebat apa OG kali ini yang dipenuhi oleh pemain-pemain tak terkenal nan berusia belia. Apalagi setelah mereka sukses mempecundangi Team Secret 2-0 secara menyakinkan sebelumnya.

Kehebatan roster baru OG yang dipimpin oleh Mikhail "Misha" Agatov kembali terlihat ketika mereka berhasil menekuk Team Liquid di gim pertama. Hanya saja Team Liquid kemudian mengandalkan pengalaman dari roster veterannya dan berhasil melakukan comeback.

https://twitter.com/TeamLiquid/status/1468248938176204808

Gim 1

Pertandingan berjalan cukup seimbang di gim pertama, di mana kedua tim sama-sama bermain agresif sejak awal dan saling bertukar kill demi kill. Perubahan besar terjadi ketika teamfight besar-besaran di menit 28-30 berujung pada tersapu bersihnya seluruh hero Team Liquid berkat timing skill Disruption dari Shadow Demon Misha yang begitu on-time menyelamatkan Templar Assassin Artem "Yuragi" Golubiev memberi ruang yang cukup bagi rekan-rekannya untuk membantu dan menyapu bersih Liquid.

Lucunya, hanya berselang satu menit setelah nyaris mati di teamfight tersebut, Yuragi mati konyol terbunuh oleh Roshan. Meski begitu kekonyolan tersebut tidak merubah hasil akhir. Tiga core OG yang terdiri dari Templar Assassin-Ember Spirit-Dragon Knight sudah terlalu kuat sehingga Liquid tak bisa berbuat apa-apa dan menyerah di menit ke-45.

Gim 2

Liquid meningkatkan tempo serangan mereka di gim kedua ini dengan mengambil alih Ember Spirit dari draft OG. Mereka juga mengamankan Magnus untuk teamfight. Sedangkan OG memilih strat minus armor yakni Slardar (offlane), Shadow Fiend (carry), dan Tidehunter (hard support). Namun strat tersebut kurang berjalan dengan baik karena Liquid terus menekan OG dan menguasai fase laning, membuat tiga core OG kesulitan farming.

Adalah Shallow Grave dari Dazzle yang jadi penentu kemenangan Liquid di gim kedua. Berkali-kali skill ini memberi ruang yang begitu banyak bagi Liquid dengan memaksa OG berkomitmen jauh lebih banyak dari yang seharusnya untuk membunuh hero-hero core Liquid.

Keunggulan di fase laning terus dipertahankan roster veteran Liquid yang bermain sabar namun agresif pada saat yang tepat. Di sini terlihat jelas kurangnya pengalaman para pemain OG dalam menghadapi taktik para veteran. OG terlihat kebingungan bermain dalam posisi tertekan dan tidak bisa menemukan jawaban sehingga harus menyerah kalah.

Gim 3

Gim penentuan ini berlangsung alot hingga menghabiskan 74 menit untuk menentukan pemenangnya. Baik OG maupun Liquid sama-sama menggunakan hero andalan masing-masing, terutama Bozhidar "bzm" Bogdanov yang mendapatkan Invoker, sedangkan Lasse "MATUMBAMAN" Urpalainen mendapatkan Wraith King. Sayangnya Liquid tidak mau memberi Timbershaw kepada Ammar "ATF" Al-Assaf yang dikenal fenomenal dalam menggunakan hero tersebut, sehingga ia menggunakan hero yang tidak terlalu ia dalami, Underlord.

OG sebenarnya sudah unggul dari segi networth cukup jauh Di sini, pengalaman dari roster veteran Liquid berbicara lebih banyak. Mereka perlahan tapi pasti mengejar defisit dengan berfokus menekan bzm, dan setelah networth berbalik bagi keunggulan Liquid, mereka tetap bermain sabar dan menunggu Enigma dari Ludwig "zai" Wåhlberg jadi terlebih dahulu sebelum mencoba merangsek ke markas OG.

Akan tetapi roster muda OG masih mengancam dan sempat nyaris merebut kembali inisiatif. Dan Akhirnya Liquid pun memutuskan menggunakan strategi yang membosankan namun ampuh menghadapi pemain muda: War of Attrition.

Sederhananya, Liquid menjadi pihak yang menyerang "kastil" OG (base Radiant) memilih bermain sabar dan terus mem-push creep dari tiga lane, memaksa OG membersihkan gelombang-gelombang creep. Begitu OG mencoba merangsek keluar untuk mencuri kill, Wraith King MATUMBAMAN yang memiliki Divine Rapier, Refresher Orb, dan neutral item Giant Ring diberi skill X Marks the Spot oleh Kunkka kemudian maju sendirian untuk menghajar tower dan barak OG.

OG tak bisa menghentikan taktik Liquid dan membunuh Wraith King yang begitu jadi hampir mustahil. Dan kurangnya pengalaman dari roster muda mereka membuat OG tak bisa menemukan jawaban yang tepat untuk menghadapinya. Pada akhirnya mereka memaksakan teamfight yang berujung pada kekalahan mereka di menit ke-74.

 

https://youtu.be/8pGGvsZ1TLI

 

Dengan kekalahan ini, OG pun turun ke posisi 4 dengan skor 1-1 (3-2). Sedangkan Team Liquid nangkring di posisi kedua dengan skor 2-0 (4-1) di bawah Tundra Esports yang sebelumnya membantai Nigma Galaxy.

https://twitter.com/OGesports/status/1468321234559586308

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI