Juara dua kali The International (TI), Jesse "JerAx" Vainikka tengah mendapat cobaan berat setelah comeback ke eSports Dota 2 dan membela Evil Geniuses (EG). 
IDGS, Sabtu, 8 Januari 2022 - JerAx yang sebelumnya dua tahun absen dari panggung eSports Dota 2 pasca menjuarai TI9 bersama OG, belum bisa menemukan performa puncaknya.Sejak Liga DPC Amerika Utara Musim 2021/22 Tour 1 Divisi 1 dimulai, EG bersama JerAx hanya mengoleksi dua kemenangan saja dari empat pertandingan, membuat kesempatan mereka untuk berlaga di turnamen Major pertama musim ini semakin menipis.
JerAx sempat mendapat ejekan dari kapten Wildcard Gaming, Samuel "Sammyboy" Anderson yang menyebut pemain asal Finlandia itu sebagai "badut" usai timnya mengalahkan EG di laga Liga DPC NA musim ini. Sammyboy juga menyebut JerAx sudah "tua" dan bahkan menyebut bahwa para anggota Wildcard Gaming turut mencemoohnya.
https://clips.twitch.tv/TubularOptimisticOtterFrankerZ-0qwXq1cL2gObaXgX[/embed]
Kini, salah satu pemain bintang pub Dota 2 di wilayah NA, Truffle "Rodeo" Salt juga turut mengejek JerAx usai bermain bersama di IXDL 2022. IXDL sendiri merupakan turnamen inhouse di mana para pemain amatir Dota 2 berkesempatan bermain bersama para pemain pro tanpa memandang tim asal dari para pemain pro bersangkutan. Sedangkan anggota dari suatu tim akan terus diganti usai bertanding.
Di sana lah, Rodeo berkesempatan bermain satu tim dengan JerAx. Usai bermain satu gim dengan eks pemain OG itu, Rodeo kemudian kedapatan jatah bermain satu tim dengan pemain pro asal Kanada yang membela Black N Yellow, Andrew "Jubei" Evelyn.
Jubei berkelakar melihat komposisi tim mereka yang terdiri dari tiga pemain support dan dua offlaner, sebelum kemudian menanyakan kepada Rodeo apakah ia menyukai komposisi tim tersebut. Di luar dugaan, Rodeo mengaku lebih senang dengan timnya yang sekarang ketimbang tim sebelumnya yang beranggotakan JerAx.
https://clips.twitch.tv/AnnoyingGeniusWalrusAMPEnergyCherry-H0ES0d57rPOtH07w[/embed]"Aku lebih senang dengan tim ini daripada tim yang baru saja aku ikuti. Pemain posisi 5 EG (JerAx) meninggalkanku sendirian di lane di menit kedua dan membentuk trilane (3 pemain di satu lane) menghadapi carry lawan. Dan carry lawan memperoleh 5,2k networh dalam 10 menit," ungkap Rodeo kesal.
Rodeo juga mengkritik build item JerAx serta jarangnya ia membeli sentry ward.
"JerAx membeli Eul dan Aether Lens untuk Ogre Magi kemudian tidak membeli item support sama sekali. Kemudian aku melihat berapa sentry ward yang ia beli di gim yang berlangsung selama 45 menit itu. 15!? 15 sentry ward di gim berdurasi 45 menit, 1 sentry ward setiap tiga menit. Lol," tambahnya.
Tentunya lama absen dari intensitas eSporst profesional, pergantian wilayah dan tim sekaligus pergantian posisi juga berandil besar bagi sulitnya JerAx kembali ke performa puncaknya seperti saat membela OG dulu. Membela EG merupakan debut pertama JerAx di Amerika Utara, dan ia juga berganti posisi dari pos 4 yang selalu ia isi di sepanjang karirnya, menjadi posisi 5. Melihat build item Ogre Maginya yang disebutkan Rodeo, jelas sekali terlihat bahwa ia sepertinya masih kangen dengan posisi 4 yang diperbolehkan memprioritaskan item crowd-control (CC) dan debuff dibandingkan item-item support.
Akankah JerAx bisa menjawab semua keraguan yang diarahkan kepada dirinya? Entah, hanya waktu yang bisa membuktikan. Yang pasti JerAx pada performa puncaknya, sudah diakui sebagai salah satu pemain Dota 2 terbaik sepanjang masa di posisinya.
(stefanus/IDGS)
Foto Fitur: Epicenter