T1 tereliminasi "secara tidak hormat" dari kompetisi Valorant Championship Tour Open Qualifier 1 karena divonis melanggar peraturan Riot Games. 
IDGS, Senin, 31 Januari 2022 - Laga T1 vs. TSM jadi kontroversi karena pelatih T1 ketahuan memberi instruksi bagi timnya saat pertandingan tengah berlangsung hal yang dilarang menurut peraturan eSports Valorant dari Riot Games.Jika ingin berkomunikasi dengan para pemainnya, pelatih suatu tim harus mengajukan Tactical atau Technical Pause terlebih dahulu.
Akibatnya, T1 dianggap menyerah tanpa bertanding dan kemenangan otomatis diberikan kepada TSM, membuat T1 tereliminasi dari turnamen.
Peraturan yang dilanggar pelatih T1 tercatat dalam seksi 7.2.11 dari Valorant Global Competition Policy yang mencakup "Komunikasi terlarang" dan di sana dinyatakan bahwa "di saat pertandingan berlangsung, komunkasi oleh seorang pemain hanya terbatas ke sesama pemain dari timnya."
Seluruh pemain dan staff suatu tim diwajibkan mentaati peraturan fair play dan bahwa mereka setuju untuk menjunjungnya sebelum berpartisipasi dalam turnamen. Berkaca pada peraturan tersebut, maka jelas bahwa apa yang dilakukan pelatih Valorant T1 melanggar peraturan.
Setelah pertandingan berakhir dengan kemenangan T1, beberapa pelaim TSm protes bahwa mereka melihat pelatih T1 mengetik saat pertandingan masih berlangsung dan menuduhnya berkomunikasi dengan timnya. pemain TSM, Yassine "Subroza" Taoufik menyebut pertandingan itu sebagai "6 vs. 5".
NSG sebagai penyelenggara turnamen, langsung melaporkan kecurigaan para pemain TSM ke Riot Games selaku induk eSports Wild Rift di mana kemudian investigasi Riot Games berujung pada T1 divonis bersalah telah melanggar peraturan sehingga kemenangan pun diberikan kepada TSM.
(Stefanus/IDGS)