Sebut Pria Pendek Tak Punya Hak Asasi Manusia, Karir Pemain eSports Wanita Ini Hancur Lebur

Pemain pro Tekken wanita yang dikenal sebagai "Tanukana" dipecat dari organisasi eSports tempatnya bernaung karena pernyataannya dianggap menghina kaum pria bertubuh pendek. 

IDGS, Sabtu, 19 Februari 2022 - Tanukana dipecat oleh organisasi eSports yang berbasis di Osaka, Jepang, bernama Cyclops Athlete Gaming. Selain Tekken, organisasi itu juga berkompetisi di PUBG, Call of Duty, dan Rainbow Siege.

Tanukana dipecat oleh Cyclops Athlete Gaming karena menyebut para pria yang memiliki tinggi kurang dari 170 cm tidak punya hak asasi manusia (HAM).

Kronologi

Dalam live streaming tanggal 15 Februari 2022, Tanukana menceritakan bagaimana ia menggunakan Uber Eats untuk memesan dan mengirim makanan ke rumahnya, di mana pria di usia sekitaran anak kuliah yang mengantarkan makanan itu rupanya mengenali dirinya dan sepertinya adalah seorang penggemar.

https://twitter.com/kana_xiao/status/1469487068451852288

"Ketika anak muda itu mengantarkan makanan saya, Saya keluar rumah [untuk mengambilnya]. Ia berteriak di depan saya dan menanyakan 'apakah kamu bisa memberikan informasi kontakmu?"

Kemudian Tanukana berkomentar bahwa ia tidak tertarik dengan pria muda itu karena tinggi badannya yang kurang lebih sama dengan dirinya, yakni 165 cm.

"Saya pendek, kurang lebih 165 [centimeter]. Saya kira ia juga memiliki tinggi yang sama. Pada saat itu saya menolaknya," cerita Tanukana.

Dan kemudian datangnya pernyataan kontroversial Tanukana.

"[Tinggi badan] 165 itu kecil, tidak bagus. Sejujurnya, jika kamu memiliki tinggi kurang dari 170 cm, kamu tidak punya hak asasi manusia. Jika kamu seorang pria yang memiliki tinggi badan kurang dari 170 cm, hiduplah dengan pikiran 'saya tidak punya hak asasi manusia' di dalam pikiranmu selamanya. Coba lah operasi memperpanjang tulang. Tulis bone-lengthening surgeries di search engine. Begitu kamu memiliki tinggi 170 cm, maka kamu akan mulai memperoleh hak asasi manusia yang sepantasnya," kata Takunaka.

Berikut ini cuplikan video live stream Tanukana di mana ia mengatakan bahwa pria di dengan tinggi kurang dari 170 cm tidak punya hak asasi:

https://twitter.com/Oreno_ura_akada/status/1493708520973570049?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1493708520973570049%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=http%3A%2F%2Fjin115.com%2Farchives%2F52339756.html

 

Sejumlah komentar dari orang-orang non-Jepang, terutama dari barat, menilai bahwa pernyataan Tanukana itu hanyalah candaan semata. Akan tetapi, penggunaan bahasa Jepang Tanukana juga semakin memojokkannya.

Dalam bahasa Jepang, kata untuk "hak asasi manusia" adalah jinken (人権). Namun dalam dunia gaming di Jepang, istilah jinken memiliki arti slang yang bermakna 'sebuah item atau karakter yang semua pemain pemain wajib punya' (META). Akan tetapi, penggunaan kata slang jinken tersebut disebut jarang di Jepang.

Dan pernyataan Tanukana yang mengatakan dirinya suka pria berbadan tinggi membuat publik lebih condong bahwa yang dimaksud Tanukana memang benar "hak asasi manusia".

Beberapa jam setelah membuat pernyataan kontroversial itu, Tanukana kemudian mengunggah cuitan di Twitter pribadinya @kana_xiao, membahas pernyataan kontroversialnya mengenai tinggi badan pria. Cuitan Twitter itu sendiri kini telah dihapus namun masih bisa dilihat di sini.

Berikut ini isi dari cuitan Twitter tersebut:

"Konten dari salah satu stream saya disebut ujaran kebencian. Itu bukanlah maksud saya, namun sepertinya ada banyak orang yang merasa tidak nyaman [mendengarnya]. Jadi saya tarik kembali apa yang telah saya katakan, saya meminta maaf. Saya hanya ingin mengatakan bahwa saya menyukai pria tinggi....namun di live stream saya selalu berbicara seolah dengan orang-orang yang sangat dekat dengan saya, sehingga kalimat yang saya pakai tidak pantas. Maaf."

Dipecat dari tim

Pada 17 Februari 2022, Cyclops Athlete Gaming dalam sebuah pernyataan di situs resminya menyatakan bahwa pihaknya telah memutus kontrak dengan Tanukana.

"Pada 17 Februari 2022, kami memutus kontrak dengan 'Tanukana' yang sebelumnya berada di bawah naungan 'Cyclops Athlete Gaming'. pernyataan-pernyataan dan perilaku yang tidak pantas [dari Tanukana] di live stream-nya pada 15 Februari 2022, tidak bisa kami terima, dan kami pun mengambil keputusan untuk memutus kontraknya. 

Kami juga menilai bahwa segala bentuk diskriminasi atau pernyataan menyakitkan termasuk yang dibuat [Tanukana] di SNS (Social Network Service/Sosmed) tidak bisa dimaafkan, dan kami menjunjung tinggi diversifikasi untuk semua orang. 

Ke depannya, demi mencegah situasi-situasi seperti ini kembali terjadi, kami akan memperkuat sistem edukasi dan pengarahan bagi para pemain tim kami."

 

(Kredit: Cyclops Athlete Gaming)

Laman Tanukana di situs Cyclops Athlete Gaming yang sebelumnya penuh berisi sponsor seperti Alienware hingga Red Bull, kemudian langsung kosong tanpa sponsor, berujung pada pemecatan Tanukana dari tim karena tentunya tim butuh sponsor, dan sponsor tidak suka kontroversi negatif terhadap pihak yang mereka sponsori. Apalagi, pemberitaan akan pernyataan kontroversial Tanukana semakin meluas saja ke seantero Jepang.

Ketika J-Cast News mengkover cerita akan pernyataan kontroversi Takunaka di Yahoo! News portal berita paling populer di Jepang situs-situs populer lainnya di Negeri Sakura itu pun turut memberitakannya, seperti My Game News Flash, Nikkan Gendai, Tokyo Sports, Daily Sports, Nico Nico, dan masih banyak lagi.

Berita akan pernyataan kontroversial Tanukana mengenai tinggi badan kaum pria kemudian semakin tersebar luas dan bikin gempar masyarakat umum di Jepang setelah diwartakan oleh salah satu stasiun berita terbesar di Jepang, ANN News.

https://youtu.be/6I9FgRE8RRw

 

Lantas, bagaimana pernyataan Tanukana bisa begitu menghebohkan di sana? Sekedar informasi, melansir Healthline, rata-rata tinggi orang Jepang adalah 170,8 cm. Sedangkan pria dengan tinggi badan kurang dari 170 cm cukup banyak di sana. Pernyataan Tanukana itu pun dianggap seperti merendahkan serta mendiskriminasi kaum pria di Jepang.

Tak hanya bahas tinggi badan

Di live stream yang sama, Tanukana juga disinyalir membuat pernyataan kontroversi lainnya, kali ini membahas mengenai ukuran dada kaum wanita. Dalam klip video ini, Tanukana disebut menyatkan bahwa wanita yang memiliki ukuran dada A-cup juga tidak memiliki hak asasi manusia.

My Game News Flash yang kemudian menggali jejak digital Tanukana, menemukan satu pernyataan lainnya yang dibuat pada tahun 2022 di mana dalam sebuah live stream Tanukana menyuruh beberapa orang untuk "bunuh dirimu sendiri" dan menghina mereka sebagai "sampah masyarakat paling sampah".

 

(stefanus/IDGS)


Sumber: Kotaku via My Game News Flash, via Yahoo! News via J-Cast

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI