Seorang Istri Klaim Alami KDRT Sejak Suaminya Bermain Elden Ring

Gim yang tengah populer saat ini, Elden Ring, memicu diskusi yang kurang mengenakkan di Reddit terkait kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

IDGS, Selasa, 15 Maret 2022 - Seorang pengguna Reddit dengan username throwra726262512 mengaku sebagai seorang istri yang suaminya berubah menjadi kasar setelah ketagihan bermain Elden Ring.

Postingan tersebut sudah dihapus oleh moderator, namun diposting ulang di seksi komentar.

Berikut ini isi dari postingan tersebut:

"Kami telah menikah selama 15 tahun dan dikaruniai seorang putra (13) dan seorang putri (10) dan pernikahan kami selama ini berjalan lancar. kami sebagai keluarga juga merupakan gamer dan memainkan gim di waktu senggang kami namun tetap mempertahankan kehidupan sosial yang aktual. Akan tetapi saya menghancurkan keluarga kami dan tidak bisa diperbaiki lagi karena gim itu (Elden Ring). 

RPG adalah salah satu genre yang saya tidak bisa sukai namun suami saya telah menghabiskan ratusan jam (memainkan Elden Ring). Jika ia tidak bekerja, ia bermain gim itu. Putra kami memohonnya untuk beristirahat dan menontonnya bermain sepakbola dan putri kami juga memohon suami saya untuk memerhatikan dirinya namun ia hanya meneriaki anak-anak kami untuk tidak mengganggu waktunya bermain Elden Ring. 

Saya juga telah berusaha memintanya beristirahat, namun ia tidak mau melakukannya. Saya pernah tidak sengaja menyenggol sambungan listrik dan konsolnya mati kemarin. Suami saya ngotot bahwa hal itu tidak saya sengaja dan untuk pertama kalinya dalam pernikahan kami, ia menampar saya dan mengklaim bahwa saya telah merusak permainannya. Saya harus menahan diri tidak menyerang balik. 

Saya dan anak-anak pergi ke rumah seorang teman dan ia sama sekali tidak peduli kami telah hilang sehingga kami pun merasa bersyukur. 

Suami saya tidak pernah seperti ini sebelumnya, bagaimana saya membujuknya untuk mendapat pertolongan sebelum terlambat?"

 

(Bandai Namco)

Benarkah Elden Ring memicu kekerasan?

Sebelum membahas lebih jauh, tentunya patut diingat bahwa benar atau tidaknya isi postingan itu tidak bisa diverifikasi. Akun yang mengunggah postingan itu sendiri juga telah dihapus meski seseorang di seksi komentar menyatakan bahwa u/throwra726262512 pernah membalas komentar orang lain.

Mengklaim bahwa cerita itu 100 persen palsu sama saja menghina dan memojokkan para korban KDRT sesungguhnya yang berusaha mengungkapkan masalah mereka.

Jika apa yang dijabarkan di postingan itu benar terjadi, maka Indogamers berharap ibu dan anak-anaknya tersebut kini berada dalam kondisi aman dan semoga masalah rumah tangga mereka bisa segera teratasi.

Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut, Indogamers berpendapat bahwa Elden Ring bukanlah akar dari permasalahan, namun ketagihan (addiction) bermain video gim lah penyebab utamanya. Elden Ring bukanlah video gim yang memakan waktu lama seperti Skyrim, Sekalipun seseorang benar-benar berniat memainkannya dalam jangka waktu lama, Elden Ring juga lebih berfokus pada single player sehingga pemain tidak perlu terburu-buru akan perkembangan karakter seperti yang kerap terjadi pada MMORPG.

Dan mengingat bahwa sang pria dalam cerita tersebut adalah seorang suami yang telah bekerja dan memiliki dua orang anak, rasanya agak sulit mencerna bagaimana seorang anggota masyarakat yang telah dewasa dan selama ini bertanggung jawab sebagai kepala keluarga bisa tiba-tiba terjerumus dalam jurang adiksi video gim separah itu mengingat sebelumnya ia baik-baik saja meski juga bermain video gim lain. Sepertinya ada suatu faktor yang baik sang istri tidak ceritakan atau tidak ketahui yang menjadi pemicu sang suami bisa berubah 180 derajat seperti itu sekali lagi, jika memang benar terjadi.

Imbauan Indogamers

Indogamers mengimbau agar para gamers, baik yang sudah berkeluarga atau belum, untuk bisa berpikir rasional dan mengutamakan hal yang seharusnya diutamakan. Video gim adalah sarana hiburan mengesampingkan mereka yang penghasilannya dari bermain video gim sehingga alangkah ironis apabila ketagihan video gim menghancurkan hal yang lebih penting, seperti karir atau rumah tangga.

Saya (penulis artikel ini) juga gemar bermain gim dan menghabiskan cukup banyak waktu melakukannya, hanya saja jika memang ada kewajiban yang harus saya tuntaskan, saya tak akan ragu untuk meninggalkan video gim. Saya pernah tidak bermain video gim selama beberapa tahun untuk menyelesaikan masalah keluarga, sebelum kemudian kembali bermain setelah kondisi stabil dan aman.

Video gim tidak akan meninggalkan kita. Akan muncul judul-judul video gim baru yang lebih bagus dan mengasyikkan dari yang sudah ada sekarang, jadi tak perlu takut untuk merasa ketinggalan.

 

(stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

News

Alasan PES Berubah menjadi eFootball Kamis 26 Desember 2024, 04:19 WIB