INDOGAMERS.ID Awal bulan Maret ini, TechPowerUp menyatakan menerima tangkapan layar dari sumber anonim yang memperlihatkan source code NVDIA DLSS. Grup peretas/ kriminal siber LAPSUS$ mengeklaim bahwa serangan siber pada NVIDIA tersebut adalah ulah mereka. Tak berhenti di situ, LAPSUS$ juga mengeklaim serangan siber mereka lakukan pada Samsung dan bahkan Microsoft.
Tujuh orang berusia 16 hingga 21 tahun yang berkaitan dengan grup kriminal siber LAPSUS$ akhirnya ditangkap oleh kepolisian Kota London, menurut laporan BBC (25/3). Seorang remaja Oxford yang tidak disebutkan namanya karena alasan legal (di bawah umur) dituding sebagai salah satu pimpinan LAPSUS$ - yang diduga berpusat di Amerika Selatan. Di balik nama inisial White atau Breachbase, remaja tersebut telah meraup sekitar USD 14 juta dari kejahatan siber.
Orang tua remaja pimpinan LAPSUS$ di Oxford tersebut mengatakan pada BBC bahwa ia tidak menduga anaknya melakukan tindakan kriminal siber hingga terjadinya penangkapan. Sang Ayah mengungkap anaknya menghabiskan banyak waktu di depan komputer. Ia selama ini mengira anaknya yang menjalani pendidikan khusus karena mengalami autisme tersebut bermain video gim.
Kami akan mencoba menghentikannya mendekati (menggunakan) komputer, ungkap sang ayah.
LAPSUS$ menjadi terkenal karena target mereka yang merupakan beberapa perusahan besar ternama. Grup penjahat siber tersebut eksis di kanal Telegram mereka dengan sekitar 47.000 pengikut. Melansir BBC, pesan terakhir mereka unggah adalah, Beberapa anggota kami sedang dalam masa liburan hingga 30/3/2022. Kami mungkin akan diam untuk beberapa waktu. Terima kasih telah memahami kami kami akan mencoba menyebar (leak) beberapa hal secepatnya.
(IDGS/ deJeer)