Gim dengan style seperti "Pokemon" serta berbasis Non-Fungible Token (NFT) berjudul "Axie Infinity", yang seringkali disebut-sebut sebagai kisah sukses dari dunia kripto gaming, baru-baru ini kecolongan mencapai USD 600 juta atau sekitar Rp 8,6 triliun. 
IDGS, Rabu, 30 Maret 2022 - Ronin Network yang merupakan platform pertukaran kripto-mata uang asli keluar-masuk (jembatan/bridge) gim Axie Infinity mengumumkan pada 28 Maret 2022 bahwa pihaknya sebuah celah di dalam gim membuat hacker sanggup mencuri kurs kripto senilai Rp 8,6 triliun dari jaringannya."Terdapat pembobolan keamanan terhadap Ronin Network. Kami menemukan bahwa pada 23 Maret, beberapa node validator Ronin Network dari Sky Mavis (pengembang Axie Infinity) dan Axie DAO dibobol sehingga 173.600 Etherium dan 25,5 juta USDC dihisap habis dari Ronin bridge dalam dua transaksi," bunyi pengumuman Ronin Network.
"Pihak pembobol menemukan sebuah backdoor di node validator bebas-gas RPC kami, yang mereka salah hunakan untuk mendapatkan signature untuk validator Axie DAO," lanjut pengumuman tersebut.
Penjelasan singkatnya, side-chain milik Ronin Network untuk gim-gim seperti Axie Infinity menggunakan 9 node validator untuk mencegah transaksi penipuan. Akan tetapi karena membludaknya jumlah pemain baru di Axie Infinity, pada November tahun lalu Ronin Network memberi Sky Mavis sebagai pengembang gim itu hak untuk memberi validasi terhadap transaksi mewakili Ronin.
Praktik tersebut kemudian dihentikan pada Desember 2021. Hanya saja rupanya sistem node validator yang diberikan kepada Sky Mavis ini bermasalah, di mana akses terhadap allowlist tidak dicabut. Begitu hacker mendapat akses ke sistem Sky Mavis, mereka juga berhasil mendapatkan signature dari Axie DAO validator melalui RPC bebas-gas.
Atas insiden pembobolan tersebut, Ronin kini telah mengunci akun pemain dan melakukan investigasi terhadap insiden bersangkutan. Dengan kata lain, para pemain tidak bisa menarik uang mereka dan hanya bisa melihat harga RON token dari Ronin Network jatuh harganya akibat skandal hacker ini.
Skandal ini cukup tragis mengingat salah satu nilai jual kurs kripto dan teknologi blockchain adalah keamanan tingkat tinggi melebihi sistem jaringan terpusat (centralized). Meski menurut pandangan Indogamers, kasus pembobolan yang dialami Axie Infinity ini tidak membobol jaringan blockchain yang digunakan gim itu sendiri, melainkan platform yang digunakan untuk menarik atau mengirim uang dari/ke dalam gim.
(stefanus/IDGS)