Hacking sudah menjadi masalah serius dalam serial gim Call of Duty, yang dimulai dari popularitas Warzone dan semakin marak hingga edisi lain seperti Modern Warfare dan Vanguard. 
IDGS, Kamis, 31 Maret 2022 - Meski sistem RICOCHET anti-cheat telah diimplementasikan, hacker tetap bisa menembus dan membawa masalah bagi salah satu komunitas gaming terbesar di dunia itu.Kasus hacker baru-baru ini kembali mencuat di Call of Duty. Dalam sebuah turnamen Call of Duty: Vanguard berformat 2v2, duet iLuhvly dan Sasuke merasa curiga terhadap lawan mereka, Kenji. Namun lucunya, Kenji yang berusaha membersihkan nama baiknya melalui streaming dirinya bermain secara langsung, malah membuktikan kepada semua orang bahwa dirinya memang menggunakan cheat.
Kenji merupakan seorang streamer dan pemain CoD semi-pro yang sering berpartisipasi dalam kompetisi Checkmate Gaming. Dalam turnamen 2v2 tersebut, Kenji dituduh menggunakan wallhack oleh iLuhvly dan Sasuke. Wallhack merupakan cheat yang memungkinkan penggunanya melihat menembus tembok. Laga itu sendiri dimenangkan oleh tim Kenji.
Melansir Dexerto, menanggapi tuduhan tak sedap itu, Kenji pun berusaha membersihkan nama baiknya dengan melakukan live streaming di mana ia memasang kamera yang merekam dirinya saat bermain Vanguard. Dan kamera itu dengan jelas menunjukkan bahwa.... Kenji memang menggunakan wallhack.
Cuplikan dari live streaming itu bisa kalian lihat di bawah ini. Tampak pada beberapa detik pertama, di layar Kenji di bagian kiri atas (di bawah mini-map) tampak jelas kotak kuning yang menunjukkan lokasi lawan Kenji berada di balik tembok.
Tak lama setelah potongan video live streaming yang memperlihatkan wallhack itu beredar di media sosial, Kenji langsung menghapusnya dari kanal Twitch-nya. Akan tetapi semua sudah terlambat.
Kenji langsung mendapat hukuman larangan tampil di semua turnamen Checkmate Gaming. Menurut laporan PC Gamer, Kenji juga telah menghapus akun Twitch dan Twitter-nya.
Tak hanya itu, Kenji juga telah dilarang tampil di kompetisi College CoD League. Kenji, yang mewakili Universitas Grand Canyon, mendapat hukuman permanen. Sedangkan rekan setimnya yang tidak disebutkan identitasnya, mendapat hukuman larangan tampil hingga dimulainya kompetisi 2023.
(Stefanus/IDGS)