Fnatic mengskors salah satu pemain Valorant-nya, Andrew "BraveAF" Gorchakov setelah ia ketahuan mendukung invasi militer Rusia ke Ukraina. 
IDGS, Jumat, 1 April 2022 - Pesan privat BraveAF yang isinya mengindikasikan bahwa dirinya mendukung langkah Rusia menginvasi Ukraina, bocor ke publik dalam bentuk tangkapan layar dan ia pun menerima kritikan dari para pemain pro serta komunitas Valorant.https://twitter.com/yxo7/status/1509224852783251460
Setelah percakapan pribadi BraveAF yang kontroversial itu bocor ke publik, tak lama kemudian Fnatic langsung merilis pernyataan resminya:
https://twitter.com/FNATIC/status/1509253627340374017
"Kami mengetahui situasi saat ini akan salah satu pemain Valorant kami, Andrey 'BraveAF' Gorchakov. Saat ini juga Gorchakov akan diskors dari permainan pro oleh Fnatic dan kami akan meluncurkan investigasi," bunyi pernyataan tersebut.
BraveAF malah juga mengonfirmasi kebenaran dari percakapan tersebut. Pria 26 tahun asal Rusia ini mengakui bahwa percakapan itu memang benar terjadi antara dirinya dengan seorang gadis dari Ukraina. Percakapan itu terjadi pada 23 Februari 2022. BraveAF mengaku saat invasi tersebut benar-benar terjadi keesokan harinya (24 Februari), ia lantas menanyakan kepada gadis itu apakah keadaannya baik-baik saja.
BraveAF lalu mengklaim bahwa dukungannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina dalam percakapan dengan gadis itu ia lakukan pada saat dirinya masih belum terlalu paham akan situasi yang sesungguhnya serta politik. Ia juga bersikukuh menyebutkan bahwa percakapan itu juga mengindikasikan dirinya ingin agar invasi Rusia ke Ukraina segera berakhir dan ia tak ingin banyak orang menderita karenanya.
Andrey "BraveAF" Gorchakov. (Fnatic)
Tim Valorant Fnatic yang dibela BraveAF sendiri lolos kualifikasi untuk berpartisipasi di Valorant Masters Reyjavik dan akan segera berangkat ke Islandia untuk berkompetisi di turnamen LAN pertama Valorant di tahun 2022 itu. Namun dengan skandal ini, maka BraveAF hampir bisa dipastikan tidak akan ikut serta.
(Stefanus/IDGS)