Bocoran Genshin Impact mengenai wilayah baru, Sumeru, menimbulkan kontroversi terkait white-washing. 
IDGS, Jumat, 1 Juli 2022 - Sumeru merupakan wilayah yang paling dinanti-nanti oleh para pemain dan penggemar Genshin Impact bahkkan sejak trailer peluncuran gim garapam HoYoverse itu pada 2020 silam. Utamanya karena kedatangan Sumeru menandakan kemunculan elemen Dendro yang selama ini menjadi satu-satunya elemen yang belum hadir dalam gameplay Genshin Impact sejak pertama diluncurkan hingga sekarang.Selain itu wilayah Sumeru yang konon sangat kontras meliputi gurun pasir dan hutan belantara tentunya akan menyuguhkan kesan petualangan ke dunia baru tidak seperti di Mondstadt, Liyue, maupun Inazuma.
Namun bocoran karakter-karakter Sumeru yang belakangan ini beredar justru memantik isu tak sedap terhadap developer HoYoverse, di mana studio sekaligus publisher gim asal China itu dituding berusaha melakukan upaya white-washing terhadap karakter-karakter Genshin Impact.
https://twitter.com/genshinmains/status/1542069540649324544
https://twitter.com/genshinmains/status/1542089635882729472
Hal itu dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa Sumeru dibuat berdasarkan kultur dari Asia Tenggara, India, atau Afrika Utara (SWANA). Cyno, karakter asal Sumeru yang diperlihatkan di trailer rilis Genshin Impact, memiliki desain pakaian khas Mesir. Selain itu menurut bocoran, banyak NPC maupun karakter playable dari Sumer yang memiliki nama bernuansa Arabic atau Sanskrit, menyakinkan para penggemar dan pemain bahwa Sumeru memang dibuat berdasarkan Asia Tenggara atau Afrika Utara yang notabene masyarakatnya mayoritas berkulit gelap.
Maka dari itu ketika bocoran-bocoran mengenai desain karakter asal Sumeru bertebaran di internet, tak sedikit pemain yang merasa kecewa dan menuding HoYoverse melakukan praktik white-washing karena dari bocoran-bocoran yang beredar, karakter-karakter dari Sumeru terlihat memiliki kulit putih atau cerah.
Akibatnya, para pemain dan penggemar Genshin Impact yang ingin karakter-karakter Sumeru berkulit gelap mulai mengkritik fandom gim tersebut.
https://twitter.com/kaeynriah/status/1542097763302776838
https://twitter.com/xiaopicbot/status/1541913370651234309?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1541913370651234309%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fkotaku.com%2Fembed%2Finset%2Fiframe%3Fid%3Dtwitter-1541913370651234309autosize%3D1
https://twitter.com/LDuster_/status/1542185904265216002?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1542185904265216002%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fkotaku.com%2Fembed%2Finset%2Fiframe%3Fid%3Dtwitter-1542185904265216002autosize%3D1
Kemudian banyak yang mempertanyakan kenapa Dendro Archon Kusanali terlihat seperti loli berkulit putih sekali iagi, dari bocoran para leaker yang belum pasti keasliannya. Hal itu dapat kalian lihat di kolom komentar dari unggahan Twitter berikut ini:
https://twitter.com/genshinmains/status/1542167958515986432
Jujur saja menurut saya, hal ini cukup menggelikan. Desain dalam bocoran belum tentu jadi desain final saat suatu karakter dirilis nanti. Selain itu faktanya, mayoritas kritikan tak berdasar terkait white-washing itu tidak dilontarkan oleh orang-orang berkulit gelap, malah sebaliknya. Namun namanya manusia, ya pasti punya jalan pikir yang berbeda-beda, meski saya (yang berkulit gelap) pribadi kurang bisa memahami atas dasar apa mereka begitu tersinggung dengan bocoran desain karakter yang belum pasti keasliannya.
Kasus ini mengingatkan saya terhadap kasus kritikan yang menimpa nyanyian lagu opera khas China di trailer untuk karakter Yun Jin, yang telah dibuat HoYoverse sedekat mungkin dengan nyanyian opera khas China. Namun para penggemar Genshin Impact, terutama dari Barat, banyak yang mengkritik cara bernyanyi hingga gestur Yunjin dalam trailer tersebut, seolah-olah mereka lebih paham akan opera China. Menggelikan, so much so that I can die from laughing too hard.
Padahal belum tentu Sumeru dibuat berdasarkan Asia Tenggara, India, atau Afrika Utara. HoYoverse sejauh ini belum pernah mengonfirmasi hal itu. Beberapa pemain yang antusias terhadap lore di Genshin Impact mencoba berspekulasi bahwa penyebab karakter-karakter (dari bocoran) Sumeru berkulit cerah.
Ada yang menyebut bahwa kemungkinan Sumeru dibuat berdasarkan peradaban kuno Zoroastrian dari Kerajaan Persia pertama yang memiliki area kekuasaan begitu luas dan rakyat yang terdiri dari kultur serta ras yang berbeda-beda.
Lalu ada juga kemungkinan bahwa Sumeru dibuat berdasarkan perdapaban kuno Mesopotamia yang dikenal sebagai Sumer di Timur Tengah.
Bagaimana menurut kalian tudingan white-washing dari para penggemar dan pemain Genshin Impact ini terhadap HoYoverse?
(stefanus/IDGS)
Gambar fitur: HoYoverse