Pemain carry dari beastcoast, Hector "K1" Rodriguez, menghina eks pemain TNC Predator Kim "Febby" Yong-min dengan menggunakan kata ch*ng-ch*ng dalam matchmaking Dota 2. 
IDGS, Rabu, 13 Juli 2022 - Insiden itu terjadi saat sesi live streaming Febby pada 12 Juli 2022 kemarin.Dalam matchmaking tersebut, K1 yang menggunakan Luna Moonfang berada dalam satu tim dengan Febby yang menggunakan Bane. Keduanya juga berada di lane yang sama (safe lane bawah) di mana K1 lewat voice chat menyuruh Febby untuk menarik neutral creeps namun ia juga menggunakan istilah rasis.
"Go pull ch*ng-ch*ng go pull," kata pemain asal Peru itu, yang dapat kalian dengar dengan jelas di video berikut ini:
https://twitter.com/justopancho/status/1546951499640627200
Momen tersebut kemudian merebak di Reddit gaj Twitter.
Kata ch*ng-ch*ng sendiri merupakan kata hinaan yang merendahkan kaum ras di Asia, khususnya China.
Kapten T1 saat ini, Carlos "Kuku" Palad juga pernah mendapat hukuman berat karena melontarkan kata terlarang tersebut ketika berhadapan melawan pemain asal China di matchmaking Dota 2. Akibatnya, Kuku yang saat itu membela TNC Predator, batal tampil di Chongqing Major yang digelar di China, batal mengikuti World Electronic Sports Games, serta dibekukan dari roster untuk sementara oleh TNC Predator plus denda.
Mengingat bahwa kasus rasis Kuku tersebut ditujukan kepada pemain China serta bahwa insiden itu terjadi jelang Chongqing Major, maka perhatian yang ditujukan kepada kasus rasisme Kuku begitu besar hingga ia menerima konsekuensi yang tidak ringan.
Berbanding terbalik dengan kasus K1 sekarang. Febby adalah pemain asal Korea Selatan dengan status tanpa tim. Selain itu tidak ada turnamen besar Dota 2 yang digelar di China pada tahun ini karena kebijakan zero COVID pemerintah China. Hingga artikel ini ditulis, beastcoast yang merupakan salah satu organisasi eSports terbesar di Amerika Selatan belum memberi respon apapun mengenai insiden rasisme K1 tersebut.
Carry beastcoast, Hector "K1" Rodriguez. (Liquipedia)
(Stefanus/IDGS)