Grand Final The International 11 (TI11) antara Tundra Esports melawan Team Secret akhirnya telah usai digelar pada hari Minggu (30/10/2022) WIB malam ini di mana Tundra Esports dengan mudah menggulung Secret 3-0. 
IDGS, Minggu, 30 Oktober 2022 - Tundra mendapat undangan langsung ke fase grup TI11 sebagai peringkat ke-9 dalam ranking poin Dota Pro Circuit (DPC). Meski tidak dominan, Tundra sanggup memuncaki Grup B dengan rekor 5 kali menang, 4 kali imbang tanpa menelan kekalahan (14-4). Mereka diikuti oleh sesama wakil Eropa Barat lainnya, Team Secret, yang menjadi runner-up Grup B. Dan kedua tim nantinya akan kembali berduel dua kali untuk memperebutkan slot ke grand final dan pada akhirnya, memperebutkan Trofi Aegis di laga grand final.Tundra memulai perjalanan mereka di upper bracket TI11 dengan mengalahkan OG lewat dua kemenangan tanpa balas. Kemudian melawan wakil China Team Aster, mereka juga menang 2-0. Baru di final upper bracket, mereka harus berjuang keras untuk bisa lolos ke grand final usai menekuk Secret 2-1.
Team Secret sendiri yang datang ke turnamen dari Last Chance Qualifier (LCQ), memiliki semangat pantang menyerah untuk memburu gelar juara The International kedua bagi kapten mereka, Clement "Puppey" Ivanov. Di final lower bracket melawan rival lama Team Liquid, Secret menang 2-1 sehingga lolos ke grand final untuk kembali berhadapan melawan Tundra Esports.
https://twitter.com/teamsecret/status/1586703542861336584
Namun sayang, draft yang buruk dan performa carry mereka Remco "Crystallis" Arets yang kurang memuaskan membuat Secret tak berkutik di hadapan Tundra.
https://twitter.com/TundraEsports/status/1586702526430298113
Recap grand final TI11
Gim 1: Tundra mengambil Naga Siren carry, Tusk Mid sebagai core mereka dengan Tidehunter off lane sebagai tulang punggung tim dalam teamfight. Sedangkan Secret mengambil Leshrac mid dan Enigma off lane sebagai core ditambah core Pudge carry untuk mengcounter Naga Siren.Namun strategi Secret macet karena Pudge yang dikendalikan Crystallis dibuat babak belur oleh duet Tidehunter dan Hoodwink di fase laning, membuatnya tidak berkembang sama sekali. Di saat yang sama, Secret juga gagal meredam farming dari Naga Sire yang dikendalikan Oliver "skitter" Lepka. Meski Leshrac dari Michal "Nisha" Jankowski menang atas Tusk dari Leon "Nine" Kirilin, Naga Siren skitter memporak-porandakan formasi Secret, membuat Black Hole Enigma dari Roman "Resolut1on" Fominok sering kali meleset atau gagal. Meski sempat bertahan mati-matian, Secret pada akhirnya menyerah di menit 40.
Gim 2: Di gim kedua Secret mengandalkan Chen dari kapten Puppey lalu tiga core yakni off lane Leshrac, carry Bristelback, dan mid lane Morphling bagi Nisha. Sedangkan Tundra secara mengejutkan memasrahkan mid lane kepada Arc Warden Nine, skitter dipercaya menggunakan Chaos Knight, sedangkan Visage dari Neta "33" Shapira berduet dengan Marshi dari Martin "Saksa" Sazdov di bot lane menghadapi Bristelback Crystallis dan Puppey.
Secara keseluruhan, kedua tim cukup berimbang di fase laning. Namun begitu Arc Warden memperoleh Hand of Midas di menit 8, Tundra dengan cepat memimpin dari segi networth atas Secret. Sedangkan Visage-Marci sukses mematikan Bristelback, membuatnya terlambat mendapatkan Aghanim karena harus membeli Black King Bar terlebih dahulu.
Morphling dari Nisha sempat menjadi harapan lewat kemampuan carry-nya yang tinggi. Akan tetapi di hadapan Arc Warden, Nisha kesulitan menghajar hero-hero lini belakang Tundra. Selain itu Bristelback Crystallis juga tidak terlalu berguna karena dengan mudah dibunuh oleh Chaos Knight dari skitter. Secret kembali menyerah di menit 40.
Gim 3: Draft Tundra sebenarnya kalah dari Secret di gim ketiga ini. Mereka memilih empat hero roaming seperti Pangolier mid, Beastmaster off lane, dan duo support Mirana serta Tiny. Namun memilih Medusa sebagai carry mereka.
Sedangkan Secret mengandalkan Naga Siren carry, Leshrac off lane, dan mid Ember Spirit yang didukung Marci serta Silencer. Secret fokus menekan Medusa yang dikendalikan skitter hingga ia kesulitan farming. Namun Tundra terus berusaha membuat ruang bagi skitter dengan terus menginisiasi teamfight.
https://www.youtube.com/watch?v=yHXb_JQmqP0&ab_channel=NoobFromUA
Kunci kekalahan Secret terletak pada pemilihan item dari Naga SIren Crystallis. Alih-alih membeli Diffusal Blade untuk mengcounter Mana Shield Medusa, pemain asal Belanda itu malah membeli Bloodthorn dan Aghanim disamping Manta Style dan Heart of Tarrasque. Sehingga meski unggul networth cukup jauh dari Medusa skitter, pada praktiknya Naga Siren tidak berkutik menghadapi Medusa. Nisha yang sudah bermain luar biasa bagus menggunakan Ember Spirit pun jadi sia-sia usahanya. Secret pada akhirnya menyerah di menit 44.
Dengan kemenangan ini, Tundra Esports pun berhak mengangkat trofi Aegis serta membawa pulang hadiah uang senilai US$8,489,505 atau kurang lebih Rp 132 miliar. Sedangkan Team Secret sebagai runner-up berhak membawa pulang hadiah uang senilai US$2,452,563 atau sekitar Rp 38 miliar. Selain itu Puppet juga gagal menyamai rekor lima legenda OG yakni menjuarai dua kali The International. Maybe next time, Puppey!
Berikut ini peringkat seluruh tim peserta di The International 11
- 1. Tundra Esports
- 2. Team Secret
- 3. Team Liquid
- 4. Team Aster
- 5-6. PSG.LGD, Thunder Awaken
- 7-8. beastcoast, OG
- 9-12. Evil Geniuses, BOOM Esports, Gaimin Gladiators, Entity
- 13-16. Hokori, Team Spirit, Fnatic, Royal Never Give Up
- 17-18. Soniqs, Talon Esports
- 19-20. BetBoom Team, TSM
(Stefanus/IDGS)