Serial TV Netflix The Witcher: Blood Origin Dapat Respon Buruk Dari Kritikus Maupun Penonton

Source: Netflix

Adaptasi terbaru Netflix untuk serial video gim "The Witcher" yang berjudul "The Witcher: Blood Origin" baru-baru ini dirilis dan sepertinya gagal dengan spektakuler. 

IDGS, Rabu, 28 Desember 2022 - "The Witcher: Blood Origin" adalah serial televisi terbatas yang bertempat di alam semesta yang sama dengan serial televisi "The Witcher" utama Netflix. Bedanya, peristiwa di Blood Origin terjadi 1.000 tahun sebelum era Geralt of Rivia, dan utamanya membahas peristiwa-peristiwa yang berujung pada bencana "Conjunction of the Spheres".

 

https://youtu.be/6nhwT1vQS68

 

Blood Origin dibintangi oleh aktris veteran Michelle Yeoh, namung sayangnya nama besar sang aktris tidak cukup untuk membuat para penonton biasa maupun kritikus terkesan.

Pada saat artikel ini ditulis, kritikus di Rotten Tomatoes memberi rating 33% sedangkan para penonton memberi rating yang lebih buruk lagi, yakni 10%. Bahkan rating dari penonton sempat mencetak rekor sebagai rating terendah bagi acara Netflix di situs Rotten Tomatoes dengan 8%.

Rating itu bahkan lebih rendah daripada acara-acara Netflix lainnya yang dianggap gagal seperti adaptasi live-action "Resident Evil" Netflix yang masih sanggup meraih rating 26%, lalu "She-Hulk" (33%), atau "Star Wars: The Last Jedi" (42%).

Tentunya ada beberapa faktor yang menuntut ke rating yang begitu rendah dari "The Witcher: Blood Origin" seperti proses adaptasi dari novel sumbernya, penggarapan, serta tak ketinggalan adalah Henry Cavill yang tidak lagi menjadi pemeran dari Geralt of Rivia karena merasa tak cocok lagi dengan tim Netflix yang mengerjakan serial televisi "The Witcher".

Tak bisa dipungkiri bahwa konflik antara Henry Cavill dengan tim Netflix yang menggarap serial TV "The WItcher" jadi salah satu penyebab utama akan buruknya rating dari Blood Origin. Tak sedikit para penggemar Henry Cavill yang melakukan review-bombing di berbagai situs rating. Namun ada juga yang melakukan review-bombing karena sebagai penggemar serial "The Witcher", mereka merasa Netflix kurang bagus dalam mengadaptasi sumber material untuk adaptasi mereka.

Dari pantauan IDGS, faktor-faktor lain yang diungkapkan para penonton di Rotten Tomatoes adalah penggunaan CGI yang buruk, kurangnya arah cerita yang jelas, laju cerita yang membosankan, serta penulisan naskah yang dirasa datar-datar saja.

Gagalnya "The Witcher: Blood Origin" ini jadi sinyal buruk bagi serial utama "The Witcher" yang akan dibintangi oleh aktor baru, Liam Hemsworth aktor pengganti Henry Cavill sebagai Geralt of Rivia. Akankah season terbaru "The Witcher" akan gagal seperti Blood Origin?

 

(Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI