INDOGAMERS Twitch di hari lalu perbarui Branded Content Guidelines mereka tentang apa yang diperbolehkan dan tidak dalam hal stream yang mendapatkan sponsor. Keputusan tersebut mengecewakan banyak streamer Twitch.
Beberapa poin yang diprotes oleh para streamer dari pembaruan kebijakan tersebut adalah:
- Peletakan ukuran logo sponsor yang dibatasi 3% dari ukuran layar.
- Iklan video burned in tidak diperbolehkan.
- Iklan display burned in tidak diperbolehkan.
- Iklan audio burned in tidak diperbolehkan.
Beberapa streamer mengunggah video cara mengakali (memang diperbolehkan oleh Twitch) kebijakan baru ini. Meski memang diperbolehkan, ini adalah sarkasme para streamer.
https://twitter.com/PaladinAmber/status/1666251902328377344
https://twitter.com/AnneMunition/status/1666155626236612608
Tak sampai 24 jam banyak protes ditujukan para steamer, Twitch mencuit permintaan maafnya.
https://twitter.com/Twitch/status/1666183145526538240
Permintaan maaf tersebut tidak mengubah apapun, selain bertambahnya gelombang protes. Twitch mencuit telah mengubah bahasa penyampaian supaya lebih dimengerti. Namun sayangnya para streamer menekankan bahwa bukan persoalan bahasa, tapi kebijakan baru mereka terapkan itulah masalahnya.
https://twitter.com/LowcoTV/status/1666177153388486657
Selain pembaruan Branded Content Guidelines, Twitch juga memindahkan aturan simulcasting ke Terms of Service (ToS). Hal ini berarti, semua streamer Twitch (sebelumnya hanya untuk affiliate dan partner Twitch) tidak diperbolehkan menayangkan stream ke platform lain secara bersamaan.
Entah apa yang sedang terjadi di balik dapur Twitch. Akankah karir utama sebagai streamer di Twitch akan segera menemui jalan berkabut?
(IDGS/deJeer)