logo

Bagaimana MLBB jadi Esports paling Dinamis di Indonesia?

AgamtheRev
Jumat 01 November 2019, 10:50 WIB

IDGS - Ratusan ribu pasang mata jadi saksi perjuangan EVOS Esports yang akhirnya berhasil membawa pulang piala Mobile Legends: Bang Bang Professional League Indonesia Season 4 (MPL ID S4) setelah perjuangan mereka selalu kandas di 3 musim sebelumnya. Sepanjang sejarah MPL Indonesia dari Season 1, belum pernah ada satu tim yang berhasil menjadi juara gelaran bergengsi ini lebih dari 1 kali.

Di setiap musim, peta dunia persaingan MLBB juga berubah-ubah. Season 1, gelar juara MPL ID dipegang oleh NXL setelah menekuk EVOS Esports di final. Kala itu, NXL bahkan tidak dijagokan sama sekali karena ada Bigetron, EVOS, dan RRQ yang bertengger di puncak klasemen Regular Season-nya.Season 2, giliran RRQ yang mencundangi EVOS di penghujung kompetisi yang digelar di JX International, Surabaya.

Meski sampai di partai final, EVOS di musim ini tidak termasuk favorit juara karena ada Aerowolf yang berisikan semua mantan pemain NXL, ONIC yang menjuarai Regular Season, dan RRQ yang memang lengkap dengan pemain hebat di setiap lini.

Season 3? ONIC Esports yang mendominasi jalannya MPL Indonesia sepanjang musim. ONIC dan Louvre adalah sang jagoan dunia persilatan MLBB di musim ini. Kedua tim ini selalu masuk final di 3 turnamen besar MLBB, bahkan tingkat Asia Tenggara sekalipun (MSC 2019). RRQ dan EVOS yang di musim sebelumnya bertanding di partai final justru sama-sama kalah di hari pertama babak Playoffs MPL ID S3. Season 3 jadi mimpi buruk buat kedua tim tadi.

Season 4, roda kembali berputar. ONIC Esports yang benar-benar tak terkalahkan di musim

sebelumnya di berbagai kompetisi MLBB justru berjalan tertatih melalui sekian banyak kekalahan. Aerowolf, yang memboyong semua pemain Louvre (yang sebelumnya hanya bisa dikalahkan oleh ONIC), bahkan lebih parah. Mereka bertengger di papan bawah klasemen akhir Regular Season dan gagal masuk ke Playoffs. EVOS dan RRQ kembali jadi kandidat juara layaknya Season 1. Pertandingan finalnya pun juga mengulang partai final MPL ID S2 namun dengan hasil yang berbanding terbalik.

Alter Ego juga tiba-tiba mencuat namanya sebagai tim kuda hitam di musim ini. Tidak sedikit orang yang jadi menjagokan tim ini. Padahal tim ini hanya berisikan 1 pemain yang namanya sudah santer terdengar sejak season 1, Imanuel Rmitchi Santoso. Jika berbicara mengenai pemain, hanya ada segelintir pemain yang masih eksis dan gemilang sepanjang sejarah MPL ID dari Season 1 seperti Eko Oura Julianto dan Muhammad Lemon Ikhsan. Eko bahkan sudah muncul namanya di MSC 2017 saat membela Saints Indo. Daylen dan Saints Indo, mungkin itulah 2 nama yang jadi ikon MLBB di 2017. Namun, 2 tahun berselang, kedua nama tadi sudah tak terdengar lagi di tingkat kompetitif.

Buat yang tidak terlalu mengikuti perkembangan esports di Indonesia, hal ini jarang terjadi di dunia persilatan game lainnya. Di Dota 2, BOOM Esports yang mendominasi 2 tahun terakhir. Di CS:GO, NXL bahkan sempat tak terkalahkan di turnamen berskala nasional 5 tahun berturut-turut. Di MOBA mobile sebelah, EVOS Esports yang selalu langganan juara. Demikian juga dengan salah satu game mobile battle royale yang didominasi oleh Bigetron Esports.

Pertanyaan besarnya, kenapa hal ini bisa terjadi? Apa yang membedakan MLBB dengan game-game esports lainnya yang ada di Indonesia?

Frans Volva Riyando yang selalu jadi langganan shoutcaster sejak MPL ID Season 1 sampai Season 4 kali ini, memberikan komentarnya. Menurut Volva, dinamisnya esports MLBB terjadi karena banyaknya jumlah pemain dan aktifnya komunitas game ini. Kalau saya bilang, game ini adalah game yang pro rakyat. Bukan cuma memperkuat dan memperbanyak event besar di ibu kota, dari awal

Moonton juga menghidupkan komunitas-komunitas kecil di berbagai daerah. Bahkan komunitas- komunitas ini sekarang juga bisa berjalan sendiri tanpa bantuan.

Jika dibandingkan game-game lainnya, menurut Volva, game-game tadi juga mengalami penurunan jumlah player yang mengejar ke tingkat kompetitif. Karena itu, aliran suplai pemain baru pun jadi tersendat. Ditambah lagi, perubahan MPL yang jadi sistem franchise juga memaksa tim-tim profesional yang berlaga jadi lebih berani dan aktif mencari pemain berbakat karena pertaruhannya jadi lebih besar. Ujar Volva.

Veronica Velajave Fortuna, yang jadi shoutcaster MPL ID S4 dan memiliki pengalaman sebagai shoutcaster di game lain, juga tak ingin ketinggalan memberikan pendapatnya. Menurutnya, dinamisnya esports MLBB terjadi karena META-nya yang berubah begitu cepat. META MLBB cepat banget berubahnya, menurutku. Kalau pemain tidak mampu mengikuti perkembangan tersebut, mereka bisa stuck di titik yang sama. Misalnya, ONIC. Permainan mereka dari awal Season memang sudah terbaca oleh lawan-lawannya dan mereka tidak berhasil menciptakan teknik ataupun strategi baru. Sedangkan Alter Ego, mereka menciptakan combo baru dengan Xborg, Kimmy, ataupun Badang. Alter Ego lebih berani ambil resiko.

Ditambah lagi, Vela juga memberikan pendapat yang mendukung komentar Volva tadi. Ada juga yang memang skill-nya kebalap sama para pemain baru. Wann, misalnya. Anak baru, out of nowhere, yang bawa gameplay baru yang membuat banyak lawannya kebingungan.

Vincent Oddie Indra, yang sama seperti Vela tadi sudah malang melintang sebagai shoutcaster di beberapa game esports di Indonesia, memiliki perspektif yang berbeda dari beberapa rekan-rekannya di sini. Menurutnya, dinamisnya pergerakan dunia persilatan MLBB diakibatkan pada sejarah para pemainnya. Sebagian besar pemain MLBB memang mengawali karier mereka di tingkat profesional dari MLBB dan juga belum lama. Hal ini sangat berbeda dengan para pemain Dota 2 dari BOOM yang sudah bermain 7-8 tahun. Jam terbang itu membuat para pemainnya jadi lebih mudah adaptasi. Di game MOBA mobile satunya, banyak pemain sana yang sebelumnya bermain di game MOBA PC yang membuat mereka jadi cepat belajar dan beradaptasi. Hal ini terlihat dari R7 (RRQ) dan Phoenix (Aura) namun sedikit sekali pemain seperti itu di MLBB.

Mochammad Ryan KB Batistuta, yang setia menemani Volva jadi shoutcaster dari MPL ID S1, menjelaskan lebih detail dari beberapa kasus. ONIC itu hampir sama kayak RRQ dulu waktu Season 1. Memang kuat tapi pergerakan mereka sekarang sudah dianalisis dan dibaca. Semua tim tentu saja mencoba mencari celah dan memelajari kelemahan tim-tim yang dianggap kuat. Semakin tinggi dan semakin sering sebuah tim dapat spotlight, semakin banyak dan sering juga kita diperhatikan. Ryan pun menjelaskan. Kebalikannya adalah Alter Ego. Tim ini sebelumnya memang jarang jadi pusat perhatian padahal perkembangan mereka pesat banget. Semakin sedikit orang yang tahu Alter Ego, semakin bagus juga peluang mereka. Lanjutnya.

Selain dari sisi pemain, Ryan juga menambahkan soal pengaruh META/patch di dalam game yang sangat berpengaruh terhadap perubahan peta persaingan esports MLBB. Contoh ya? Misalnya Valir deh. Di Week 8 (Regular Season), Valir itu kuat banget yang membuatnya jadi pilihan pertama setiap kali pertandingan. Namun di Playoffs, Valir tidak lagi prioritas -- kecuali tidak ada Harith atau Esmeralda -- karena perubahan patch. Perubahan ini terjadi hanya dalam kurun waktu 2 minggu. Cerita KB.

Volva, Vela, dan Oddie juga setuju bahwa perubahan META yang cepat ini membuat esports MLBB semakin dinamis. META nya memang akan terus bergerak selama hero baru juga bertambah. Ujar Volva tegas. Sedangkan Oddie dan Vela memberikan pendapat yang senada. Hero-hero baru di MLBB biasanya akan lebih difavoritkan dan lebih kuat ketimbang hero lama. Hal ini wajar karena memang hero baru belum diujikan sebanyak hero-hero lama di ajang kompetitif sehingga masih butuh penyesuaian. Sebaliknya, hero-hero lama jadi kurang menarik jika tidak di-rework karena sudah dihafalkan segala macam strateginya.

Akhirnya, dengan begitu dinamisnya esports MLBB di Indonesia, apakah hal tersebut berdampak positif atau negatif untuk ekosistem kita?

Dylan Chia, MPL Indonesia Marketing Director, mengatakan, saat ini, kami tidak melihat dampak negatifnya. Semangat kompetitif yang tinggi itu selalu baik bagi para atlet, layaknya motto dari Olimpiade, ‘Higher, Faster, Stronger. Jika kita ingin sukses, kita harus berlatih keras, membangun diri, menjaga disiplin, dan mampu bekerja sama.

Di satu sisi, persaingan kompetitif antar pemain dan tim yang begitu dinamis ini memang jadi satu alasan besar kenapa MLBB masih menjadi esports paling populer di Indonesia. Buat yang suka sepak bola, analogi yang sama juga bisa digunakan untuk membandingkan Liga Inggris dengan liga-liga lainnya. Ibarat menonton film, kita masih bisa merasakan ketegangan saat menonton karena tidak ada spoiler ataupun yang membocorkan ending ceritanya. Volva sependapat dengan hal positif di atas. "Perkembangan esports MLBB yg begitu cepat membuat setiap turnamen dan setiap pertandingan jadi tidak monoton." Katanya.

Ryan juga menambahkan bahwa tingginya tingkat kompetisi MLBB di Indonesia membuat kitajadi acuan esports game ini buat negara-negara lainnya. Salah satu contohnya adalah para gamer Rusiayang mengidolakan ONIC dan turut mengikuti perkembangan MPL ID.

Selain itu, menurut Velajave, dinamisnya MLBB juga akan memaksa para pemainnya untuk berkembang cepat. "Jadi, terpaksa berkembang itu positif juga. Tapi... ada 'tapi'nya ini. Buat mereka yang bermental kurang, hal ini akan membuat mereka cepat putus asa. Ini juga tidak bagus buat mereka-mereka yang sudah mengorbankan segalanya namun harus tersingkir cepat..." Tutup Velajave penuh pertimbangan.

Apa yang disampaikan Veronica tadi memang masuk akal karena tidak semua pemain yang cukup beruntung bisa seperti JessNoLimit ataupun Jonathan Emperor Liandi yang bisa terus berkarier meski melepas predikat sebagai pro player. Lalu bagaimana solusinya? Solusinya mungkin memang harus dikerjakan bersama-sama oleh semua komponen di ekosistem esports Indonesia karena, selain masalah ini nyatanya terjadi di semua game esports, pekerjaan besar ini membutuhkan banyak kooperasi dari berbagai pihak. Kebutuhan untuk terus sekolah (atau kuliah) harus ditanamkan ataupun bahkan diwajibkan buat semua pro player, misalnya, bisa jadi salah satu solusi yang bisa digarap bersama.

MPL ID S4 dipersembahkan oleh Black Shark, smartphone gaming nomor satu yang baru saja meresmikan kehadirannya di pasar Indonesia, serta DANA, dompet digital yang aman dan terpercaya. Untuk informasi lebih lanjut, harap kunjungi https://id-mpl.com/

(OAA/IDGS)
Follow Berita Indogamers di Google News
Editor :
News Update
Reviews29 Desember 2025, 16:04 WIB

Review HyperX SoloCast 2, Mikrofon Gaming Canggih Dengan Harga Terjangkau Untuk Sobat Gamers!

HyperX SoloCast 2 mikrofon gaming canggih yang telah disesuaikan degan kebutuhan para gamers juga streamer mudah dalam pemaiakan dengan ragam fitur terbaik.
HyperX SoloCast 2 mikrofon gaming canggih rekomendasi untuk sobat gamers (FOTO: Indogamers.com/Ica Juniyanti)
Reviews29 Desember 2025, 12:12 WIB

Review LG UltraGear 45GX950A: Raja OLED 5K2K yang Bisa Libas Game Berat

Ada monitor gaming yang bagus, ada monitor gaming yang mahal, lalu ada LG UltraGear 45GX950A — yang terasa seperti lompat generasi.
LG UltraGear 45GX950A
Reviews29 Desember 2025, 11:28 WIB

Review LG UltraGear 32GX850A: Monitor Gaming 4K OLED 165Hz

Pasar monitor gaming premium kembali memanas dengan hadirnya LG UltraGear 32GX850A, monitor OLED 32 inci yang dirilis sebagai salah satu lini flagship UltraGear tahun 2025.
LG UltraGear 32GX850A
Reviews29 Desember 2025, 10:38 WIB

Review LG Smart Monitor Swing 32U889SA: Monitor Pintar 4K untuk Produktivitas dan Hiburan

Salah satu keunggulan paling terasa dari Smart Monitor Swing adalah rolling stand dengan roda tersembunyi.
LG Smart Monitor Swing 32U889SA
Gadget26 Desember 2025, 16:44 WIB

Fix Jadi Saingan S25 Ultra! Xiaomi 17 Ultra Pamer 'Master Zoom Ring' Mirip Kamera DSLR

Xiaomi baru saja memperkenalkan Xiaomi 17 Ultra Leica Edition yang punya fitur unik: cincin zoom fisik! Dibekali kamera periskop 200MP, HP ini siap tantang dominasi Samsung S25 Ultra.
Fix Jadi Saingan S25 Ultra! Xiaomi 17 Ultra Pamer Master Zoom Ring Mirip Kamera DSLR (FOTO: digitaltrends)
Gadget26 Desember 2025, 16:43 WIB

5 Rekomendasi HP Terlaris Desember 2025 untuk Gaming dan Harian

Sedang mencari ponsel baru di penghujung tahun 2025. Simak rekomendasi lima HP terlaris mulai dari kelas entry level hingga flagship yang memiliki performa mantap untuk kebutuhan kamu.
5 Rekomendasi HP Terlaris Desember 2025 untuk Gaming dan Harian (FOTO: gsmarena)
Gadget26 Desember 2025, 16:43 WIB

S Pen Bakal Balik Lagi ke HP Lipat Samsung, Tapi Ada Syaratnya! Siap-siap Nabung?

Kabar gembira buat para "pendekar" stylus! Samsung kabarnya bakal bawa balik dukungan S Pen ke HP layar lipat model buku mereka, tapi nggak semudah itu. Cek di sini apa syaratnya!
S Pen Bakal Balik Lagi ke HP Lipat Samsung, Tapi Ada Syaratnya! Siap-siap Nabung? (FOTO: digitaltrends)
Gadget26 Desember 2025, 16:42 WIB

Apple Siapkan iPhone Air 2 dengan Kamera Ganda dan Harga Lebih Terjangkau

Kabar gembira bagi pecinta gadget karena iPhone Air 2 dikabarkan siap meluncur pada September 2026 dengan peningkatan pada sektor kamera dan daya tahan baterai yang lebih baik.
Apple Siapkan iPhone Air 2 dengan Kamera Ganda dan Harga Lebih Terjangkau (FOTO: gsmarena)
Mobile26 Desember 2025, 16:42 WIB

Nostalgia Brutal! Game Arcade "The Outfoxies" Akhirnya Rilis di Konsol Setelah 30 Tahun—Inikah Inspirasi Smash Bros?

Setelah sekian lama terkunci di mesin arcade, game cult-classic Namco "The Outfoxies" akhirnya hadir di PS4, PS5, dan Switch. Simak fakta menarik game yang disebut-sebut sebagai 'kakek' dari seri Smash Bros ini!
Nostalgia Brutal! Game Arcade The Outfoxies Akhirnya Rilis di Konsol Setelah 30 Tahun—Inikah Inspirasi Smash Bros? (FOTO: videogameschronicle)
Gadget26 Desember 2025, 16:41 WIB

Performa Gahar OnePlus Turbo Terungkap Tembus 1,7 Juta Poin di AnTuTu

Bocoran skor AnTuTu OnePlus Turbo menunjukkan performa luar biasa dengan dukungan chipset Snapdragon 8s Gen 3 yang sanggup menembus angka 1,7 juta poin untuk menantang para pesaing di kelasnya.
Performa Gahar OnePlus Turbo Terungkap Tembus 1,7 Juta Poin di AnTuTu (FOTO: gsmarena)
Portal Media Game Nomor 1 di Indonesia

Indogamers sebuah situs yang didedikasikan kepada pecinta game dari semua kalangan dan latar belakang. Hadir menjadi sumber informasi terpercaya bagi seluruh gamers di Indonesia.

Perumahan Bukit Hijau Felicity Village Blok B No. 6 Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok Provinsi Jawa Barat 16517

+62851 8306 6952

Subscribe

Anda juga bisa mengikuti update terbaru mengenai event-event yang sedang berjalan di media sosial kami.

© Copyright 2025 IndoGamers. All rights reserved.