Hei Gamers,
Hayo siapa nih diantara kalian yang belum mengenal perusahaan game berlogo EA? Tentunya bagi kalian yang tidak tau nama EA ini, setidaknya pernah mendengar nama ini. Yap selain memproduksi game kesayangan kalian yaitu FIFA, EA juga telah memproduksi berbagai game yang mempunyai kualitas tinggi! Game-game seperti Dead Space, Crysis, Battlefield, Mass Effect dan masih banyak lagi. Perusahaan besar yang sudah terkenal dengan game berkualitasnya ini tentu saja mempunyai penghasilan yang amat sangat besar dan juga karyawan yang banyak dan berkualitas. Tapi dibalik semua prestasi itu, ternyata kemalangan sedang diderita EA saat ini. Tersiur kabar bahwa saat ini perusahaan besar EA lagi-lagi kembali memecat karyawannya secara massal!
Masalah finansial serius tampaknya mulai tumbuh menjadi wabah “berbahaya” tersendiri bagi para pelaku besar di industri game. Para gamer terus menerima serangkaian berita buruk selama beberapa bulan terakhir ini, dari penundaan dan pembatalan game, penutupan serangkaian studio, hingga pemutusan hubungan kerja secara masalah. Satu yang menyedihkan, tren ini sendiri tampaknya tidak akan berhenti dalam waktu dekat ini, bahkan untuk mereka yang sudah dikenal sebagai “raksasa” sekalipun. Kejadian inilah yang tampaknya menyelimut Electronic Arts saat ini – sang pemilik beberapa franchise terbesar di industri game. EA kembali harus melakukan pemecatan secara massal untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka. Meski masih menduduki peringkat atas sebagai pemain game kelas atas, namun EA memang sedang diterpa masalah keuangan. Belum lama ini EA terpaksa menutup Playfish, game sosial yang pada 2009 lalu mereka beli dengan harga USD 300 juta.
Perusahaan besar yang sering membuat kejutan dengan berbagai game besutannya ini memang sedang mengalami kesulitan yang cukup membuat keadaan perusahaan goyah. Sebelumnya perusahaan besar EA memang dicap sebagai perusahaan buruk di Amerika! Di tengah industri game yang semakin terlihat lesu ini EA tampaknya masih terus berusaha keras demi eksistensinya. Penerbit game asal Amerika Serikat itu pun terpaksa merumahkan ratusan karyawan mereka. EA memang tidak memberikan angka pasti dari jumlah pemecatan ini, namun beberapa sumber yang dilansir oleh Gamespot menyebutkan kurang lebih 10 persen dari total tenaga kerja EA. Dengan 9.300 pekerja yang berada di bawahnya, ini berarti 900 developer akan menjadi pengangguran begitu saja. Beberapa developer dari publisher lain – Irrational Games, Gearbox Software, dan Insomniac Games membuka ruang bagi para mantan karyawan ini.
Selain memecat karyawannya yang sangat banyak, EA juga terpaksa menutup dua studio mereka yakni PopCap Vancouver and Quicklime. Hal ini tentunya berdampak pada gagalnya peluncuran sejumlah game yang sebelumnya sudah dijadwalkan. “Terpaksa demi proses kerja yang lebih efektif” memang menjadi alasan yang seringkali dikemukan oleh para publisher ketika berhadapan dengan masalah seperti ini. Namun keputusan seperti ini memang harus diakui, lebih didasarkan pada target penjualan game yang tidak terpenuh
Well, kita doakan saja yang terbaik bagi para karyawan yang mendapatkan pemecatan masall dari EA. Semoga mereka mendapatkan pekerjaan di developer lain yang menunggu, amin.(Afg)