Hei Guys,
Blackberry, suatu Brand teknologi yang saat ini sudah terkenal di Indonesia. Produk Blackberry sampai saat ini memang sangat digandrungi para anak muda karena memang memberikan kemudahan untuk berkomunikasi. Dari awal peluncurannya, Blackberry pun memang menjadi pelopor instand messanging pertama pada ponsel yang akhirnya layanan tersebut bisa menjamur dan berkembang di smartphone lainnya. Yap layanan Blackberry Messanger merupakan layanan yang menyebabkan ponsel ini sangat digandrungi masyarakat. Well, tapi seiring waktu berjalan dan semakin berkembangnya teknologi, sepertinya pasaran Blackberry di indonesia perlahan mulai turun drastis, apakah itu benar?
Yap memang cukup mengejutkan mengetahui bahwa saat ini pasaran Blackberry di Indonesia tengah menurun drastis. Seperti yang kita tahu bahwa ponsel Blackberry di negara kita sangatlah diminati baik di kalangan anak muda, orang tua bahkan balita sekalipun. Well, fenomena akan berkembangnya blackberry dari masa ke masa memang sulit di bendung, tapi memang hal ini menjadi suatu momok untuk perkembangan teknolog saat inii. Penjualan Blackberry di indonesia sebelumnya bisa mencapai hingga 60 persen. Tapi sekarang seiring semakin banyaknya faktor smartphone yang murah, penjualan pasaran blackberry yang bisa disaring adalah cuma 30 persen. Wah apakah yang menyebabkan turun drastis hingga 50% pasaran blackberry di Indonesia? Apakah ini waktunya Blackberry turun tahta?
Turun Drastisnya pasaran Blackberry di negara kita diperkirakan, ada dua faktor, yaitu tidak mampunya bersaing dengan harga smartphone Android di pasaran dan hadirnya layanan BBM (BlackBerry Messenger) pada perangkat iOS dan Android. Faktor utama yang banyak diprediksi sebagai penyebab turunnya peminat BlackBerry di Indonesia adalah ketidakmampuan bersaing dengan smartphone Android yang menawarkan harga murah. Diketahui, smartphone Android memiliki harga yang sangat bervariasi, mulai dari Rp 600 ribuan, hingga jutaan. Sedangkan BlackBerry baru memperkenalkan pada bulan lalu smartphone kelas bawah, Q5, yang belum juga diketahui harga pastinya. Untuk faktor kedua, adalah hadirnya layanan BlackBerry Messenger atau yang biasa disebut dengan BBM, pada perangkat iOS dan Android. Hal ini muncul spekulasi bahwa penggemar layanan BBM tidak perlu membeli BlackBerry jika BBM sudah dapat dinikmati pada perangkat Android dan iOS. Artinya, mereka lebih memilih smartphone yang fleksibel seperti Android ketimbang harus membeli BlackBerry.
Tentu saja harga Blackberry yang saat ini masih menyentuh jutaan sangat sulit digapai ketimbang harga smartpphone yang dengan uang kecil kita bisa mendapatkan fitur layaknya blackberry. Biarpun secara kualitas memang tidak jauh berbeda. Saat ini jumlah pengguna BlackBerry di Indonesia telah mencapai lebih dari 13,85 juta orang, dengan Telkomsel masih menguasai pasar lebih dari 50 persen, diikuti XL (3,2 juta), Indosat (2,6 juta), dan Axis (850.000). Semakin turun dari penjualan tahun lalu.
Hmm.. Jadi apakah ini berarti waktunya Blackberry turun tahta? Bagaimanapun juga pasar Smartphone saat ini memang lebih menjanjikan.(Afg)
