Maraknya aksi pornografi dikalangan pelajar beberapa waktu belakang ini membuat pemerintah geram. Berbagai aksi pornografi yang direkam oleh para pelajar lewat smartphonenya membuat para pelajar lainnya ikut meniru dan bahkan tidak sedikit yang menonton bareng teman-temannya. Demi mencegah semakin luasnya perilaku buruk dari para pelajar ini, pemerintah berencana akan menanamkan software khusus yang bisa memblokir semua hal yang berbau pornografi pada ponsel maupun smartphone para pelajar.
Pemerintah yakin bahwa rencana penanaman sofware khusus pada smartphone para siswa ini dapat menekan dan mengurangi aksi pornografi yang semakin marak terjadi di negara kita.
Seperti yang dilansir dari Merdeka, Dedi Mizwar sang wakil gubernur Jawa Barat yang ditemui usai rapat Koordinasi Tentang Pencegahan Pornografi, di Gedung Sate Bandung, mengatakan "Jadi kita imbau di gadgetnya sudah ada software itu. Kan ada software tertentu yang bisa memblokir situs-situs tersebut (situs porno)". Beliau menuturkan, software tersebut diciptakan oleh salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat, sehingga pihaknya akan menggandeng perguruan tinggi tersebut guna membantu diskominfo tingkat kabupaten/kota menyelenggarakan semacam workshop ke sekolah-sekolah untuk mencegah bahaya pornografi di dunia maya.
"Jadi bayangkan kalau di Kominfo itu ada 7-8 orang yang bertugas bagaimana bisa menanganinya, sedangkan situs-situs porno yang muncul baru banyak. Makanya penanganannya harus bersama-sama melalui gerakan budaya dari masyarakat dan Pemda," katanya. Menurut dia, rencana memasang software yang bisa memblokir situs porno tersebut hingga saat ini masih dikaji oleh pihak terkait. "Realisasinya ya tahun ini, namun untuk teknisnya harus kita bahas, jadi mungkin di anggaran tahun depan kita harus sudah jalan," katanya lebih lanjut.
"Jadi masalah pornografi ini sudah menjadi hal yang sangat serius harus ditangani dan ini bukan semata urusan Kominfo semata tapi urusan kita bersama termasuk pemda. makanya ini harus digerakkan bersama, bahkan bukan hanya soal sosialisasi saja tapi harus juga dengan tindakan".
Aksi nyata yang dilakukan sang wakil gubernur Jawa Barat ini dinilai lebih membuahkan hasil ketimbang kampanye ataupun iklan yang dipasang di Televisi swasta. Lebih lanjut Dedy mengatakan bahwa mereka optimis langkah ini akan segera direalisasikan pada tahun 2014 mendatang. Aksi pornografi yang terjadi dikalangan pelajar ini pastinya disebabkan oleh pergaulan mereka yang terbilang bebas. Tanpa pengawasan orang tua, dan mudahnya mengakses video porno membuat moral pelajar saat ini makin terpuruk.
Semoga dengan langkah yang dilakukan oleh pemerintah ini bisa menekan aksi mesum para pelajar yang semakin liar. Mari kita dukung langkah pemerintah agar tidak ada lagi pelajar yang bermoral bejat.(Afg)