Snapchat, Aplikasi Dewasa Yang Diperebutkan Raksasa-raksasa Teknologi

Snapchat, Aplikasi Dewasa Yang Diperebutkan Raksasa-raksasa Teknologi

Mungkin di Indonesia aplikasi ini memang belum setenar BlackBerry Messenger, Line, ataupun WhatsApp. Namun aplikasi yang memiliki fungsi hampir sama dengan SMS dan MMS ini sudah mulai bergema di negara-negara barat. Aplikasi ini adalah sebuah aplikasi yang menggabungkan tiga unsur sekaligus di dalamnya, yaitu; fotografi, SMS dan MMS.

 

 

Yang membuat aplikasi ini menarik dibandingkan dengan aplikasi chatting dan fitur SMS pada umumnya adalah mengenai sebuah fitur yang ditawarkan dalam pengiriman gambar. Pengguna dapat mengambil gambar pribadi seseorang secara diam-diam dan mengirimkannya kepada orang lain seperti MMS. Namun penerima hanya dapat menerima dan melihat gambar tersebut dalam beberapa detik saja, setelah itu maka gambar itu akan terhapus secara otomatis, seperti sebuah pesan rahasia yang dikirimkan dalam film James Bond.

 

 

Aplikasi ini sendiri mulai mencuat sejak sebuah masalah yang terjadi di Amerika Serikat dimana seorang pejabat kongres Anthony Weiner mengalami sebuah masalah pada foto vulgar yang beredar. Pada saat tersebut para media banyak yang mengatakan mengapa dia tidak menggunakan aplikasi Snapchat saja, sehingga foto tidak akan beredar karena aplikasi tersebut akan menghapusnya secara otomatis setelah beberapa saat.

 

 

Snapchat sendiri sebenarnya tidak hanya berguna untuk mengambil gambar porno secara diam-diam saja, namun juga berguna untuk banyak hal. Seperti halnya untuk mengirimkan pesan-pesan rahasia secara cepat dan aman tanpa harus diketahui oleh orang lain. Aplikasi ini juga berguna untuk berbagai kebutuhan, misalnya saja untuk kebutuhan persaingan dalam dunia bisnis, aplikasi ini bisa memata-matai produk kompetitor secara cepat.

 

 

Aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan Future Freshman, LLC ini ternyata banyak dilirik oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook dan Google. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg sendiri tak tanggung-tanggung dalam menawar aplikasi tersebut. Facebook pernah mengajukan tawaran sebesar 1 miliar dollar AS, namun Evan Spiegel selaku boss dari Evan Spiegel menolak mentah-mentah tawaran tersebut. Facebook yang sebelumnya sudah melayangkan tawaran itu pun meningkatkan tawarannya menjadi 3 miliar dollar AS, namun kembali tawaran tersebut ditolak.

 

 

Snapchat sendiri juga ternyata dilirik oleh raksasa teknologi seperti Google. Tak tanggung-tanggung perusahaan raksasa tersebut ternyata memberikan tawaran yang lebih besar dari tawaran kedua yang dilontarkan oleh Facebook. Google menawar aplikasi tersebut dengan nilai sebesar 4 miliar dollar AS atau setara dengan 46,5 triliun Rupiah. Angka yang sangat besar tentu untuk sebuah aplikasi, sebab waktu itu, perusahaan BlackBerry yang sempat mau dijual pun memiliki nilai yang tidak jauh berbeda dengan aplikasi tersebut. Namun sayangnya aplikasi tersebut memang tidak dijual, Google pun harus rela menerima penolakan seperti yang pernah terjadi dengan Facebook. <bms>

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI