Siapa yang tidak mengetahui aplikasi pesan instan yang bernama WhatsApp. Aplikasi ini adalah aplikasi yang hampir menghubungkan setengah miliar manusia yang ada di muka bumi ini. Tak heran kalau Facebook pun tertarik untuk memiliki aplikasi tersebut. Sayangnya dari kepopularitasan WhatsApp, ternyata hanya membuat banyak operator seluler mengalami penurunan dalam pendapatan. Hal ini dikarenakan penggunakan SMS atau pesan singkat yang sering digunakan oleh orang menjadi jarang digunakan.
Kerugian oleh operator-operator seluler tersebut diungkapkan oleh Ovum sebagai sebuah lembaga yang melakukan penelitian terhadap kelompok bisnis seluler besar yang ada di dunia. Beberapa operator tersebut adalah; Vodafone Group, America Movil SAB, hingga ke Verizon Communications. Hasil riset mengatakan kalau pada tahun 2013 operator-operator tersebut merugi sekitar 32,5 miliar dollar atau setara dengan 382 triliun Rupiah.
Ovum sendiri mengatakan kalau kerugian tersebut tak akan berhenti sampai di sini saja, pada tahun 2016 nanti kerugian yang dialami oleh operator-operator seluler akan terus meningkat. Peningkatannya tersebut bahkan akan mencapai angka 54 miliar dolar AS atau setara dengan 635 triliun Rupiah.
WhatsApp di sebut-sebut sebagai salah satu penyebab penurunan jumlah SMS yang ada di dunia. Angka yang cukup besar yang ditunjukkan pada pergerakan WhatsApp saat ini. Memiliki jumlah pengguna aktif sebanyak 430 juta di awal Januari 2014, perusahaan tersebut menggunakan 600 server. Pengiriman pesan yang terjadi per-harinya pun mencapai angka 50 miliar. Jumlah ini di sebut-sebut telah melebihi jumlah SMS yang beredar di seluruh dunia.
Hal ini memang sulit untuk dilawan, selain WhatsApp hanya membutuhkan koneksi, WhatsApp juga jauh lebih efisien dalam penggunaan data. Memang banyak aplikasi pesan instan lainnya yang juga turut membuat SMS terus menurun, namun WhatsApp adalah yang paling besar. <bms>