Indonesia Bersiap Menyambut Era Gaya Hidup Digital

Indonesia Bersiap Menyambut Era Gaya Hidup Digital

Jakarta, Juni 2014 – Dewasa ini, kebutuhan akan telepon seluler dalam kehidupan sehari-hari memang tak dapat dielakkan. Telepon seluler telah mengambil posisi penting bagi setiap orang di seluruh pelosok dunia, bukan hanya sebagai alat komunikasi namun juga menjadi media untuk mendapatkan informasi, berkreasi, hingga bertransaksi.

 

 

Menurut International Data Corporation (IDC), sebuah lembaga periset pasar internasional, pertumbuhan penjualan smartphone tumbuh 12% dan tablet tumbuh 18% dibanding tahun 2013. Menurut laporan dari eMarketer, perusahaan peneliti pasar, pengguna telepon seluler di seluruh dunia akan mencapai 4,55 miliar tahun 2014 ini.  Walaupun di satu sisi, penjualan PC diprediksi masih tetap berkutat di angka 6%.

Indonesia sendiri menurut lembaga riset GFK Asia merupakan penyumbang terbesar dalam penjualan smartphone di kawasan Asia Tenggara, disusul oleh Thailand dan Malaysia. Tahun 2013, total penjualan smartphone di Indonesia mencapai 14,8 juta unit  dengan total transaksi US$ 3,33 miliar atau sekitar Rp 39,4 triliun. Dalam hal ini, Indonesia memiliki kontribusi 30% bagi total penjualan smartphone di Asia Tenggara.

Peningkatan pendapatan kelas menengah di Indonesia menjadi salah satu faktor semakin konsumtifnya masyarakat, termasuk untuk produk telekomunikasi yang paling mutakhir. Sepanjang sejarah perkembangan sektor telekomunikasi di Indonesia, terus terjadi pergeseran dan perubahan kebutuhan maupun selera masyarakat terhadap pilihan ponsel. Hal ini ditunjang pula oleh harga smartphone yang semakin terjangkau.

 

Indonesia Siap Hadapi Tantangan Persaingan

Seiring dimulainya ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir 2015 mendatang, para pelaku industri TI di Indonesia harus terus berpacu untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Para pemain di industri TI Indonesia harus mempersiapkan diri untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing dengan memperdalam wawasan tentang konsumen di Indonesia serta meningkatkan kualitas infrastruktur sumber daya manusianya.

Seiring dengan diperkenalkannya beberapa teknologi baru seperti akses mobile 4G LTE dan IPTV serta cloud computing menjadi faktor pendorong untuk peningkatan penjualan bukan hanya dari sisi retail, namun juga enterprise. Apalagi Indonesia sendiri juga optimis untuk melakukan ekspansi ke regional.

 

 

Indonesia Cellular Show Gambaran Perkembangan Seluler di Indonesia

Sejalan dengan optimistis pemerintah Indonesia, Asosiasi penyelenggara Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) juga terus berupaya untuk memperkuat daya saing para pelaku industri ini di Indonesia. Alexander Rusli, Ketua Umum ATSI menjelaskan bahwa ATSI terus berkomitmen untuk memajukan telekomunikasi nasional. “Kami juga akan terus memperkuat kerjasama antara pelaku industri ini, baik regulator maupun operator guna mewujudkan kualitas layanan yang semakin baik untuk masyarakat pengguna telekomunikasi. Hingga pada akhirnya juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” terang Alexander Rusli yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum ATSI untuk periode 2014 – 2016 pada bulan Maret lalu.

Salah satu program yang diusung ATSI setiap tahun untuk mensosialisasikan perkembangan teknologi dan layanan telekomunikasi adalah melalui pelaksanaan pameran Indonesia Cellular Show (ICS), yang telah memasuki tahun kesebelas pelaksanaannya. ICS akan digelar selama lima hari pada 4 – 8 Juni 2014 di Cendrawasih Hall & Main Lobby Jakarta Convention Center. Dengan tema “Welcome to Digital Lifestyle” ICS 2014 akan menghadirkan kurang lebih 26 exhibitor, terdiri dari 4 operator seluler, 16 vendor seluler, serta 6 perusahaan pendukung dan aksesoris.

“Era digital saat ini memberikan peluang menjanjikan bagi tumbuhnya industri kreatif di Indonesia, oleh karena itu dengan mengusung tema Welcome to Digital Lifestyle, event ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi masyarakat tentang perkembangan telekomunikasi di Indonesia, sehingga masyarakat juga menjadi konsumen yang cerdas,” terang Alexander Rusli.

ICS 2014 yang bertempat di lahan seluas 7.500m2 ini akan dimeriahkan pula dengan berbagai program pendukung unggulan seperti Opening Ceremony, Workshops, Conference/Seminar, Temu Pelanggan Seluler (TPS) 2014, Miss ICS 2014, Best Stand Award ICS 2014, serta Indonesia Cellular Award 2014 yang merupakan penghargaan bagi para pelaku industri telekomunikasi di tanah air. Selain itu, ada pula Diskusi panel dengan tema “Penyalahgunaan Penguat Sinyal Seluler” yang merupakan program diskusi yang diselenggarakan oleh ATSI dalam rangka memberikan informasi megenai penggunaan penguat sinyal tidak resmi dari operator dapat menimbulkan interfensi pada jaringan telekomunikasi milik penyelenggara lain.



Kolaborasi Indonesia Cellular Show dan Festival Komputer Indonesia

Bersamaan dengan pelaksanaan ICS, kembali digelar pula pameran Festival Komputer Indonesia (FKI). Dyandra Promosindo, selaku penyelenggara FKI melaksanakan pameran ini di tiga kota besar Indonesia, yaitu Jakarta dan Makassar (4 – 8 Juni 2014), dan Yogyakarta (7 – 11 Juni 2014).

FKI juga akan dimeriahkan oleh berbagai program unggulan antara lain Digital Creative Weekend yaitu sebuah program seminar dan workshop mengenai pengembangan aplikasi untuk pelajar dan mahasiswa, Mobile Photography adalah mini workshop tentang seni fotografi dengan menggunakan smartphone, serta Fun Science  for Kids yang merupakan acara edukasi yang diperuntukkan kepada anak-anak megenai seputar teknologi saat ini. Selain itu, akan hadir seorang tamu istimewa yaitu Hugo Barra, Vice President Xiaomi yang juga mantan arsitek Google dalam salah satu acara talkshow di stage pameran.

Bambang Setiawan, Chief Operational Officer Dyandra Promosindo mengatakan bahwa dengan integrasi kedua pameran ini diharapkan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengetahui perkembangan teknologi, informasi, dan telekomunikasi secara terintegrasi dan menyeluruh.

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI