Review Google Stadia, Cocokkah Bagi Gamer Indonesia?

null

IDGS, Jumat, 22 November 2019 - Google Stadia menunjukkan kepada dunia bahwa konsep cloud gaming adalah masa depan industri game. Akan tetapi sebagai sebuah konsep baru yang belum diterima sepenuhnya, terdapat beberapa kekurangan.

Google perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin, resmi masuk ke industri game dengan meluncurkan Google Stadia baru-baru ini. Ambisi mereka tidak hanya sekedar ingin berebut pangsa pasar saja, namun meraih dominasi dengan membuka pasar baru lewat cloud gaming.

 

 

Bagi kalian yang belum mengetahui, Google Stadia merupakan cara baru untuk bermain video game, memanfaatkan pusat-pusat server milik Google yang masif dan mutakhir, kamu tidak perlu repot-repot membeli konsol dan disc mahal atau membangun sebuah PC gaming hanya untuk memainkan video game favorit. Kamu hanya perlu perangkat elektronik seperti smartphone, televisi, atau PC biasa, plus koneksi internet yang kuat dan sebuah controller. Apakah Google Stadia mampu menjawab ekspektasi para gamer? Berikut ini review yang dilansir dari Android Authority.

 

Apa itu Stadia?

Google Stadia bekerja dengan mengirimkan input dari sebuah controller (bisa juga keyboard dan mouse) via internet, lalu mengirim balik hasilnya ke perangkat elektronik (smartphone, TV, PC, laptop, tablet) yang kamu ingingkan dengan kekuatan cloud computing. Dengan kata lain, kamu bisa memainkan game-game berat di Chrome browser (laptop, PC, tablet, smartphone), atau di TV dengan Chromecast Ultra, atau di beberapa smartphone berbasis Android.

 

 

Pada peluncurannya, Stadia sudah mendukung smartphone seri Pixel 2, Pixel 3, Pixel 3a, dan Pixel 4. Google menegaskan mereka akan segera menambahkan jenis-jenis smartphone yang kompatibel dengan Stadia. Google juga menambahkan bahwa Chromecast Ultra yang telah ada belum bisa digunakan untuk bermain video game dengan Stadia, dan sebuah update untuk memungkinkan hal itu akan segera diluncurkan.

 

 

Untuk sekarang ini, bagi mereka yang berminat membeli layanan Stadia, kalian bisa menggunakan sebuah controller yang bisa didapatkan lewat Founder's Edition atau Premiere Edition.

Stadia mampu mengirimkan streaming video game dengan kualitas resolusi mencapai 4K pada 60 fps (frame per second), tergantung dari kualitas koneksi internet serta tingkat dari membership pelanggan. Google merekomendasikan kecepatan internetnya setidaknya 10Mbps untuk layanan stream gaming dengan kualita 720p. Sama dengan fitur di YouTube, Stadia akan otomatis mengganti kualitas resolusi permainan apabila kecepatan dan stabilitas koneksi internet pelanggan naik atau turun.

 

 

Patut diingat, Stadia tidak sama seperti Netflix. Pada Netflix, kalian cukup membayar biaya berlangganan dan bisa menonton semua acara yang tersedia pada tingkat membership yang kalian bayarkan. Namun dalam Stadia, selain membayar biaya berlangganan secara bulanan, kamu juga masih harus membayar untuk bisa memainkan video game yang ingin kamu mainkan.

 

Berapa banyak data yang digunakan untuk bermain via Stadia?

Dari review Android Authority, Google Stadia memakan cukup banyak data untuk ukuran gamer biasa di Indonesia (non-Sultan). Bermain via Stadia pada kualitas 720p menghabiskan data hingga 7GB per jam. Bagaimana dengan kualitas 4k dan 60 fps? Stadia memakan data hampir mencapai 25GB per jam! Belum lagi kamu harus punya kecepatan internet yang mumpuni dan stabil untuk menggunakan kualitas setinggi itu.

https://youtu.be/bU2S_tQs6xA

Jadi bila kamu memiliki koneksi internet dengan limit maksimal data (tidak unlimited), ada baiknya kamu berpikir lagi untuk berlanggananan Stadia.

 

Stadia Controller

Google juga menjual sebuah controller yang didedikasikan khusus untuk Stadia. Controller ini menggunakan koneksi Wi-Fi untuk mengirimkan input ke server-server Google. Stadia Controller memiliki Bluetooth, namun untuk saat ini koneksi Bluetooth hanya bisa digunakan untuk terhubung dengan Chromecast atau Wi-Fi. Pada masa peluncuran, Stadia Controller juga masih harus disambungkan dengan sebuah kabel agar bisa digunakan untuk memainkan video game di smartphone atau PC.

 

 

Stadia controller hanya memiliki kabel USB-A ke USB-C, jadi kamu harus membeli sendiri kabel USB-C ke USB-C bila ingin bermain di smartphone kamu. Meski begitu Google menegaskan nantinya para pelanggan tidak akan perlu menggunakan kabel.

 

 

Bila kamu lebih suka menggunakan controller milikmu sendiri, atau keyboard dan mouse, kamu bisa menggunakannya di Stadia bila bermain di laptop atau PC.

 

Bagaimana dengan kelancaran bermain?

Salah satu pertanyaan terbesar tentang Stadia adalah kelancaran bermain, yang terkait langsung dengan latensi. Stadia Controller terhubung langsung dengan server-server Google lewat Wi-Fi yang kemudian dikirimkan kembali ke layar perangkat yang digunakan pelanggan. Karena Stadia Pro dapat melakukan streaming hingga resolusi 4K dan 60 fps, banyak orang yang khawatir para pengguna Stadia akan mengalami lag.

Google sendiri merekomendasikan koneksi setidaknya 10Mbps untuk memainkan game beresolusi 720p dengan lancar dan dari review Android Authority hal itu bisa dikonfirmasi kebenarannya. Ketika menggunakan koneksi internet 3Mbps dan 4Mbps, permainan menjadi terganggu dan tidak stabil hingga terjadi stuttering.

Kecepatan internet 30Mbps dapat menjalankan resolusi 4K namun lag masih terasa kadang-kadang.

 

Apa itu Stadia Pro?

Stadia Pro merupakan tingkat berlangganan Stadia yang lebih tinggi dari standar. Pelanggan diwajibkan membayar US$9.99 per bulan dan akan mendapatkan akses ke layanan cloud gaming hingga resolusi 4K 60fps dengan 5.1 sorround sound pada Chromecast Ultra, dan resolusi 1080p 60fps pada perangkat lain.

 

 

Stadia Pro juga memberi pelanggannya beberapa game gratis secara berkala selama game itu ada di library dan akun Stadia Pro masih aktif. Selain itu pada peluncuran, pelanggan mendapat seluruh ekspansi berbayar bagi Destiny 2 yang juga sudah termasuk game dasarnya (gratis). Samurai Showdown juga diberikan secara gratis. Selain itu sejumlah game akan mendapat diskon bila dibeli menggunakan akun Stadia Pro yang dapat kalian lihat di bawah untuk lebih detailnya.

 

Judul game apa yang tersedia di Stadia?

Ada total 22 judul yang tersedia pada Google Stadia di peluncurannya, dengan beberapa judul akan ditambahkan pada beberapa bulan ke depan. 22 judul tersebut antara lain adalah:

  • Assassin's Creed Odyssey - US$599.99 atau US$39.99 dengan Stadia Pro (Stadia Ultimate Edition - US$119 atau US$60 dengan Stadia Pro)
  • Attack on Titan 2 - US$59.99
  • Destiny 2
  • Farming Simulator 19 - US$39.99 (Platinum Edition - US$49.99)
  • Final Fantasy XV - US$39.99 atau US$29.99 dengan Stadia Pro
  • Football Manager 2020 - US$49.99
  • GRID - US$59.99 (Ultimate Edition - US$84)
  • GYLT - US$29,99
  • Just Dance 2020 - US$49.99
  • Kine - US$19.99
  • Metro Exodus - US$39.99 atau US$20 dengan Stadia Pro (Gold Edition - US$64.99 atau US$29.25 dengan Stadia Pro)
  • Mortal Kombat 11 - US$49.99 atau US$41.99 (Premium Edition - US$89.99 atau US$62.99 dengan Stadia Pro)
  • NBA 2K20 - US$59.99 atau US$30 dengan Stadia Pro (Digital Deluxe Edition - US$79.99 atau US$40 dengan Stadia, Legend Edition - US$99.99 atau US$50 dengan Stadia Pro)
  • Rage 2 - US$59.99 (Deluxe Edition - US$79.99)
  • Red Dead Redemption 2 - US$59.99 (Special Edition - US$79.99, Ultimate Edition - US$99.99)
  • Samurai Showdown - US$59.99 atau gratis dengan Stadia Pro
  • Thumper - US$19.99
  • Tomb Raider (2013) - US$19.99 atau US$10 dengan Stadia Pro
  • Rise if the Tomb Raider - US$29.99
  • Shadow of the Tomb Raider - US$59.99
  • Trials Rising - US$24.99 (Digital Gold Edition - US$29.99)
  • Wolfstein: Youngblood - US$29.99

 

Kesimpulan

Bila kamu memiliki akses ke koneksi internet tinggi dan stabil, serta mampu menjamin batasan data yang tinggi (atau unlimited), tak diragukan lagi Google Stadia menawarkan banyak keuntungan. Kamu bisa bermain game-game berkualitas dari hampir semua perangkat yang dilengkapi layar, bahkan berpindah perangkat di tengah-tengah permainan pun tidak masalah.

Meski begitu mengingat keterbatasan koneksi internet cepat dan stabil di Indonesia yang masih belum terjangkau bagi mayoritas gamer di Tanah Air, Google Stadia mungkin masih terlalu jauh. Namun kita lihat saja di masa depan, siapa tahu dengan kemajuan teknologi serta munculnya pesaing, para gamer non-Sultan dapat menikmati juga enaknya bermain game via cloud gaming.

 

(Stefanus/IDGS)


Sumber: Android Authority

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI