Tim eSports Kontingen Indonesia gagal meraih kemenangan di turnamen IeSF 8th World Championship. Cabang game Hearthstone dan juga League of Legends Kontingen Indonesia harus tersingkir terlebih dahulu dibabak penyisihan grup. Sedangkan untuk cabang game Counter Strike: Global Offensive, harus tersingkir di babak utama setelah dikalahkan oleh Korea Selatan 2-1.

Sebelum turnamen ini dimulai, salah satu anggota Kontingen eSports tanah air yakni Ananda Rizky Fauzi mengakui jika pihaknya memang kurang melakukan persiapan. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan IeSPA selaku asiasi olahraga elektronik di Indonesia kurang memberikan fasilitas dan juga perhatian terhadap para atlit yang mengikuti turnamen ini. 

"Karena waktu dan juga fasilitas yang tidak memadai, persiapan kami pun tidak matang. Kami sama sekali tidak mendapatkan fasilitas seperti laptop ataupun PC komputer yang nantinya bisa kami gunakan untuk latihan," ungkap Rizky seperti yang dilansir Indogamers dari laman Metrotvnews (11/10/2016).

Tidak sampai disitu saja, Rizky juga mengaku jika pihaknya diberikan bantuan biaya untuk latihan. Mereka hanya mendapatkan biaya akomodasi sebesar 1 juta. Padahal, menurut Rizky pihaknya membutuhkan uang lebih untuk membayar tagihan warnet saat mereka latihan.

Saat ditemui oleh tim Indogamers saat pembukaan IeSF 8th World Championship, Prana Adisapoetra selaku perwakilan dari IeSPA menyatakan jika pihaknya memang tidak memberikan pembekalan khusus bagi para atlit yang bertanding di turnamen ini. 

Wawancara Dengan Prana Adisapoetra di Menit 8:35

"Ga ada sih, tapi tim League of legends dari luar kota kita suruh ke Jakarta supaya tidak ada trouble lah saat hari H," ungkap Prana Adisapoetra.

Turnamen IeSF 8th World Championship sendiri banjir kritikan dari para netizen dari mulai venue yang mirip dengan hanggar dan juga koneksi internet yang sering terputus. (Venue IeSF 8th World Championship Banjir Kritikan)