Parlemen Rusia Anggap Game FIFA 17 Alat Propaganda Kaum LGBT

Parlemen Rusia Anggap Game FIFA 17 Alat Propaganda Kaum LGBT

FIFA 17, game sepakbola generasi baru dari EA ini dianggap alat propaganda bagi kaum LGBT oleh parlemen Rusia. Bukan tanpa alasan, EA sendiri seringkali menyematkan beragam fitur yang menyiratkan jika mereka memang mendukung kaum LGBT.

Bulan lalu, di ajang England's Premier League dilaksanakan sebuah kampanye bertajuk "Rainbow Laces" dimana seluruh pemain sepakbola terkemuka menggunakan sepatu berwarna pelangi sebagai tanda dukungan terhadap kaum lesbian, gay, biseksual dan juga transgender. Tidak mau ketinggalan, FIFA 17 juga menghadirkan kampanye yang sama dengan merilis seragam berwarna pelangi yang bisa di download secara gratis.

Apa yang dilakukan EA melalui game FIFA 17 kali ini ternyata membawa kekecewaan terhadap orang yang duduk di kursi parlemen Rusia. Irina Rodnina selaku parlemen Rusia mengatakan jika setiap negara memiliki peraturan pemerintahan sendiri. Oleh karena itu, EA seharusnya bisa mematuhinya. Seperti yang dilansir Indogamers dari laman Kotaku (6/12/2016).

FIFA 17 diperkenalkan pada akhir bulan September 2016. Selain di PC, game ini juga dirilis di beragam konsol mulai daro Playstation 4, Playstation 3, Xbox One, dan juga Xbox 360. Mengandalkan game engine Frostbite dari DICE, FIFA 17 digadang-gadang memiliki kualitas grafis yang begitu mengagumkan. Well, bagaimana menurut kalian akan kabar kali ini? Apakah kalian setuju dengan statement parlemen Rusia yang menyatakan jika FIFA 17 menjadi alat propaganda bagi kaum LGBT?

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI