Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (Central Intelligence Agency) atau yang sering familiar disebut CIA ternyata bukan hanya mampu mejadi spionase rahasia dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, namun juga dilaporkan mampu melakukan peretasan terhadap sistem enkripsi yang ada pada aplikasi populer disaat ini.
WhatsApp yang sering digunakan sebagai media komunikasi, harus waspada terhadap CIA, karena kabarnya CIA mampu melumpuhkan WhatsApp dalam waktu singkat. Bukan hanya WhatsApp, beberapa aplikasi perpesanan lainnya yang dapat diretas oleh CIA, yakni Telegram dan Signal. Ketiga aplikasi tersebut merupakan aplikasi yang paling banyak digunakan pengguna smartphone dalam berkomunikasi, apa jadinya jika CIA mampu masuk ke sisi keamanan aplikasi tersebut?
Seperti Indogamers lansir dari laman Channel News Asia, Jumat (10 Maret 2017), WikiLeaks mengungkapkan bahwa CIA mampu membobol enkripsi di WhatsApp, Telegram, dan Signal dengan bantuan beberapa bantuan dari lembaga AS dan lembaga lainnya. Hal itu diketahui, karena organisasi nonprofit yang merupakan whistleblower tersebut berhasil membocorkan dokumen rahasia dari CIA. Dalam dokumen itu menyatakan bahwa CIA memiliki berbagai alat untuk melakukan peretasan dan spionase siber.
Tarah Wheeler selaku Senior Director of Engineering and Principal Security Advocate di Symantec menyataan bahwa ini bukan masalah sepele,karena ini menyangkut peralatan yang sangat canggih yang dapat digunakan untuk menargetkan pengguna individu.
Selain itu, WikiLeaks juga menuturkan secara terang-terangan bahwa CIA memiliki berbagai teknik peretasan untuk menyerang target dengan memperlihatkan ke korban bahwa serangan itu datang dari Rusia.