Selain Menyediakan Cloud Gaming, Skyegrid Juga Ingin Menjadi Publisher Game-Game Lokal Indonesia

Selain Menyediakan Cloud Gaming, Skyegrid Juga Ingin Menjadi Publisher Game-Game Lokal Indonesia

 


Skyegrid, perusahaan penyedia layanan Cloud Gaming pertama di Indonesia, tak hanya menyediakan solusi gaming yang terjangkau bagi para gamer Indonesia, namun juga telah berkomitmen untuk menggandeng game-game AAA buatan developer game lokal. Yang sudah didukung oleh Skyegrid adalah Digital Happiness, studio game asal Bandung yang mengembangkan game horor yang sempat viral di ranah gaming global pada pertengahan 2014 silam berjudul DreadOut

"Kami sangat senang dan menyambut baik kehadiran Skyegrid yang mempunyai mimpi dan semangat yang sama dengan Digital Happiness, yakni memajukan industri game lokal Indonesia. Semoga kehadiran Skyegrid membawa semangat baru kepada para developer game AAA lokal lainnya, sekaligus menjadi ruang unjuk gigi karya Indonesia ke kancah internasional," tutur Dito, Co-Founder Digital Happiness. 

Mendukung pernyataan Dito, Rolly Edward (CEO Skyegrid) pun menegaskan, Skyegrid siap mendukung ekosistem game lokal sepenuhnya dengan membuka ruang seluas-luasnya kepada para developer game lokal yang ingin memasarkan karyanya melalui Skyegrid. 

"Dari awal, mimpi saya agar Skyegrid bisa menjadi publisher game lokal. Saya ingin merangkul developer game lokal sebanyak-banyaknya untuk menaruh gamenya di Skyegrid, supaya bisa dimainkan gamer-gamer dari luar Indonesia. Inilah waktunya kita buktikan pada orang-orang di luar sana, bahwa Indonesia pun punya game-game yang canggih dan nggak kalah keren," terang Rolly. 

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Rolly mengklaim bahwa saat ini selain bisa dimainkan oleh para gamer dari Sabang sampai Merauke, Skyegrid sudah bisa dimainkan di sejumlah negara tetangga, termasuk SIngapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. 

"Di sinilah, para pengembang game lokal bisa unjuk gigi. Kami akan membantu mereka semaksimal mungkin dalam memasarkan karya atau game-game mereka ke luar Indonesia agar karyanya lebih dikenal gamer-gamer internasional dan laris terjual," tambah Rolly. 

Rolly mengakui bahwa Skyegrid masih punya banyak "pekerjaan rumah" yang harus dibenahi dalam waktu dekat, terutama implementasi IGRS (Internet Game Rating Indonesia). 

 

Rolly Edward, CEO Skyegrid



Rolly Edward: 


|"Secara bertahap, Skyegrid akan mengimplementasikan sistem rating game berdasarkan usia dan kontennya sesuai anjuran Menteri Komunikasi dan Informatikan Republik Indonesia nomor 11 tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik."

|"Kami pun menaruh perhatian pada dampak video game, terutama pada anak-anak. Untuk itu, kamu harus segera melakukan klasifikasi game-game di dalam Skyegrid sesuai anjuran Menkominfo, yakni berdasarkan konten — misalnya kekerasan, porno dan narkotika. Termasuk berdasarkan usia mulai dari Semua Umur, Kelompok Usia 3 Tahun ke Atas, hingga Kelompok Usia 18 Tahun ke Atas."

|"Selain IGRS, kami juga akan melakukan roadshow ke studio-studio pengembang game lokal di Indonesia."


 

Untuk saat ini, Rolly memastikan seluruh game yang ada di Skyegrid telah lulus uji sistem rating global, yakni Entertainment Software Rating Board (ESRB), badan swakelola asal Amerika Serikat yang membuat rating video game berdasarkan usia dan konten secara rutin. 

 


Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI