The International 2018 Day 1: Kejutan Kuda Hitam, Terpelesetnya Tim Favorit, Hingga Insiden Salah Pilih Hero

The International 2018 Day 1: Kejutan Kuda Hitam, Terpelesetnya Tim Favorit, Hingga Insiden Salah Pilih Hero

Hasil pertandingan di hari pertama. Sumber: DOTA TALK/Facebook

Hari pertama dari The International 2018 (TI8 telah usai, dan bisa dibilang merupakan hari yang luar biasa! Kita melihat kebangkitan para kuda hitam, terpelesetnya para tim favorit, dan sebuah match yang berlangsung lama hingga nyaris mencapai batasan waktu. Semua hal menarik yang ingin kita harapkan dair TI8 hadir pada hari pertama, dan jika tren ini terus berlangsung sepanjang turnamen, kita para penggemar Dota 2 tentunya merasa puas dan terhibur. 

Grup A

 


Klasemen Grup A di hari pertama

Grup A menjadi fokus utama pada hari pembukaan TI8 ini. Sebuah kejutan besar dari Evil Geniuses yang mengambil posisi puncak klasemen dengan tampil sangat impresif. Di saat roster EG yang lain bermain bagus, tak ada yang bersinar melebihi Syed Sumail "SumaiL" Hassan.

Setelah melalui musim yang kurang memuaskan bagi dirinya, pria muda asal Pakistan ini tampaknya menemukan jalan kembali ke performa terbaiknya seperti saat membawa EG menjuarai The International 2015 silam. Pada hari pembuka TI8 ini kita melihat performa gemilang SumaiL pada game kedua dalam pertandingan antara EG melawan VGJ. Thunder. ia membunuh Huskar yang dikendalikan Liu "Freeze" Chang 4 kali pada 6 menit pertama pertandingan dan masih menyempatkan diri untuk sekali membunuh Legion Commander yang dikendalikan Zhou "Yang" Haiyang.

Game pertama antara EG melawan VGJ. Thunder memakan waktu 50 menit lebih yang sangat menguras tenaga, namun EG berhasil membuktikan konsentrasi mereka masih tetap tinggi di game kedua. Lalu pada partai melawan Invictus Gaming, EG yang sempat kalah pada game pertama membuat kesalahan konyol pada game kedua saat fase draft, dan membuat Artour "Arteezy" Babaev dan Tal "Fly" Aizik terpaksa memainkan Hero yang tak pernah mereka gunakan di pertandingan resmi. 

 

Namun meski begitu EG malah menunjukkan tajinya dengan memaksakan hasil seri kepada IG dengan memenangkan game kedua tersebut. 

Team Liquid dan PSG.LGD tiba-tiba beralih dari tim kuat yang dominan pada Supermajor, menjadi tim yang terkesan malu-malu pada hari pertama. Liquid berhasil mendapatkan kemenangan bersih 2 : 0 atas OG meski sebelumnya mendapat tamparan keras pada pertandingan pembuka melawan Fnatic. Setelah memenangkan game pertama, Fnatic menggebrak dengan membantai sang juara bertahan dengan selisih kill 39-1 hanya dalam waktu 30 menit pada game kedua. Sedangkan PSG.LGD gagal mendapatkan kemenangan bersih 2:0 di hari pertama ini. 


Cuplikan game kedua antara Team Liquid vs Fnatic dengan selisih kill 39 - 1

Sedangkan PSG.LGD hanya bisa menorehkan rentetan hasil imbang setelah melawan OG, VGJ. Thunder dan Team Liquid. VGJ. Thunder, salah satu tim favorit yang lolos lewat poin DPC musti berbenah secepatnya karena mereka menduduki peringkat terbawah klasemen Grup A pasca hari pertama TI8, mengantongi 2 kekalahan dan 1 hasil imbang. 

 

Grub B

 

Klasemen sementara Grup B di hari pertama

Tim baru, Team Serenity tampaknya telah mempersiapkan diri dengan sangat baik. Setelah pertandingan pembuka melawan peringkat 4 ranking DPC, Team Secret, mereka harus menghadapi tim kuat asal Rusia Virtus.pro — peringkat pertama ranking DPC —. Dengan jadwal seperti ini tidak heran jika seandainya mereka mengantongi rekor 0 : 4. Namun roster Team Serenity tampaknya tak peduli melawan para raksasa dan berhasil mengakhiri ujian berat hari pertama dengan 2 : 2 alias 2 kali menang dan 2 kali kalah. Dengan jadwal yang lebih ringan ke depannya, tampaknya Team Serenity masih memiliki masa depan cerah. 

Akan tetapi mereka bukanlah tim yang menjadi sorotan utama pada hari pertama. Sorotan jatuh kepada VGJ. Storm. Tim yang terlihat biasa saja di Dota Summit 9 beberapa pekan lalu terlihat ganas di hari pembuka TI8. Dan mereka melakukannya dengan cara yang mengesankan, yakni bermain kompak bagaikan satu unit. Tidak ada satu dua pemain VGJ. Storm yang bermain terlalu menonjol dibandingkan rekan satu timnya. Ketika ada salah satu yang melakukan kesalahan, roster lainya langsung bertindak cepat menutupi lubang tersebut. Karena kekompakan tersebut, mereka berhasil mengalahkan Team Secret dan Vici Gaming, dua tim yang berpotensi meraih trofi Aegis di TI8 ini. 

Berbicara mengenai VG dan Secret, dua tim papan atas ini mengalami start yang cukup buruk pada The International 2018. Secret ditahan imbang 1 : 1 oleh tim baru Serenity, dan kalah 0 : 2 melawan VGJ.S

Namun VG bernasib lebih buruk. Setelah dipandang sebagai tim berpotensi juara, mereka kini beralih menjadi tim yang berpotensi menjadi pesakitan setelah menelan dua kekalahan beruntun pada hari pembuka. Melawan VGJ.S, oke bisa dibilang mereka kurang siap. Namun kekalahan atas TNC Predator tak bisa ditolerir lagi. 

Sedangkan untuk para favorit seperti Virtus.Pro, mereka mendapatkan hasil yang masih dalam ekspektasi. Kekalahan melawan Serenity bisa dibilang adalah kesalahan perhitungan dan tak bisa dibilang bencana total. VP menunjukkan bahwa mereka hanyalah manusia biasa pada kekalahan tersebut. Pertandingan mereka melawan OpTic Gaming membuktikan bahwa mental juara mereka masih menyala dengan membukukan kemenangan telak 2 : 0 meski kemenangan itu tidak mereka raih dengan mudah. VP mengakhiri hari pertama dengan skor 3 : 1. 

 

Analisa Hero Hari Pertama

Hero paling sering dipakai di hari pertama

  •  Wraith King (19 game)
  •  Vengeful Spirit (17 game)
  •  Crystal Maiden (16 game)

Hal yang cukup mengejutkan adalah Wraith King yang menjadi hero paling sering dipakai di hari pertama TI8. Hero ini ternyata sangat fleksibel dengan meta yang sekarang. Ia terlihat dimainkan hampir di segala posisi kecuali mid lane sepanjang hari pertama. Skill-nya dalam menggunakan beberapa skeleton baik saat perang besar atau push lane tampak solid dan membantu. 


Hero paling sering di-ban pada hari pertama

  • Enchantress (29 ban, di-ban 74,36% dari total jumlah pertandingan
  • Necrophos (28 ban, 71,79%)
  • Silencer (26 ban, 66,67%)

Fakta bahwa Enchantress di-ban hampir 75% dari total jumlah pertandingan hari pertama tidaklah mengejutkan, bahkan terkesan masih terlalu rendah. Hero ini bisa bertahan hidup dengan skill heal-nya sendiri, damage yang besar, dan sulit untuk diserang langsung membuat hero offlaner ini terlalu sayang untuk dilewatkan jika tidak di-ban. 

Hal yang sama juga berlaku untuk Necrophos. Meski self-heal yang ia miliki tidak terlalu besar namun Hero ini sulit dibunuh. Dalam berbagai situasi di mana hero-hero lain normalnya sudah pasti tewas, ia bisa menggunakan Ghost Shroud yang diikuti dengan menggunakan Magic Stick dan voila, Hp-nya kembali penuh. Yang menjadi kejutan adalah Silencer yang mendapat angka lebih dari 60%. Sepertinya banyak tim yang tidak ingin merasakan ultimate-nya saat perang besar terjadi. 


Hero dengan persentase kemenangan tertinggi. 

  •  Enchantress - 85,71% (6 menang, 1 kalah)
  •  Nyx Assassin - 85,71% (6 menang, 1 kalah)
  •  Spectre - 83,33% (5 menang, 1 kalah)

Seperti yang kita bahas sebelumnya, Enchantress adalah hero yang cukup absurd dan pantas menjadi hero paling sering di-ban. Hero ini sangat kuat dalam setiap fase permainan dan bisa mengalahkan safelaner terhebat sekalipun dengan cukup mudah. Jika ia memutuskan untuk berkeliling mencari mangsa, hanya segelintir Hero yang bisa lepas dari incarannya. Untuk Nyx Assassin, kelebihan utamanya sederhana saja. Kemampuannya untuk menghilang. Meski hal itu mudah untuk di-counter dengan dust atau sentry, Hero ini bisa digunakan untuk menelusuri map nyaris tanpa resiko, memberikan timnya keuntungan yang besar. 


Sumber: cybersport.com

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI