Antusiasme pengunjung Inside Gameloft 2018 - Gameloft Indonesia, Yogyakarta (dok: IDGS).
IDGS - Yogyakarta. Kamu tertarik mengetahui bagaimana proses pembuatan video games, atau bahkan memang bercita-cita bekerja di perusahaan video games? Bagaimana kalau berbicara tentang Inside Gameloft 2018?
Gameloft mengadakan Inside Gameloft untuk lebih mengenalkan Gameloft kepada masyarakat luas. Jangkauan yang ingin lebih dikenalkan antara lain; apa itu Gameloft, apa saja divisi yang ada, bagaimana lingkungan kerjanya, dan apa saja yang persaratan yang dibutuhkan untuk bekerja di Gameloft. Tahun 2018 ini Gameloft Indonesia kembali mengadakan open house bertajuk Inside Gameloft 2018. Acara ini diadakan dua hari; 4-5 Oktober 2018 di markas Gameloft Indonesia, Jl. HOS Cokroaminoto No. 73, Yogyakarta.
Communication Specialist Gameloft Indonesia; Asteria Agusti Rani pada Kamis, 4 Oktober 2018 mengutarakan pada Tim Indogamers; Gameloft ingin memberikan edukasi pada pelajar maupun job seeker jika ada lapangan pekerjaan yang menarik yaitu industri kreatif video games. "..terutama fresh graduate, mereka bisa drop CV dan langsung mengikuti tes game tester di Gameloft Indonesia," imbuhnya. Walk in interview terbuka untuk pengunjung yang tertarik atau bahkan memang bercita-cita bekerja di industri video games. Ada pula seminar-seminar menarik mengenai lapangan pekerjaan di bidang video games.
Para peserta seminar yang berangkat cepat demi mendapatkan kursi seminar dari Gameloft dimulai (dok: IDGS).
QA Trainer Gameloft Indonesia; Rio Andrianto mengawasi peserta walk in interview untuk posisi Game Tester (dok: IGDS)
Walk in interview kali ini dibuka untuk divisi Game Tester (Quality Assurance/ QA). Pada saat Tim Indogamers mengunjungi Inside Gameloft 2018 - Kamis, 4 Oktober 2018, banyak pengunjung yang berantusias mengikuti tes menjadi QA Gameloft Indonesia. QA Trainer Gameloft Indonesia; Rio Andrianto menjelaskan, "selain mampu menemukan dan menjelaskan bug (kesalahan/ kerusakan dalam sistem game) dalam bahasa Inggris, mereka juga harus memahami genre game. Bagaimana bisa menjadi QA jika tidak memahami unsur-unsur yang lazimnya ada di suatu genre game". Tim Indogamers setuju dengan pemikiran tersebut. Misalkan saja di genre RPG; suatu Boss hanya bisa dikalahkan dengan senjata berelemen air. Akan tidak lucu jika QA mengatakan bug Boss tidak bisa dikalahkan karena QA tersebut melawan Boss memakai senjata berelemen api.
Antusiasme pengunjung mencoba programming challenge dari Gameloft (dok: IDGS).
Pembuatan video game pasti membutuhkan programmer. Lead Programer Gameloft Indonesia; Mohammad Fahrul Rozak dan Programmer Trainer Gameloft Indonesia: Flo Sebastian secara terpisah menjelaskan bahwa Programmer Booth dibuka bagi pengunjung yang berminat mencoba membuat program video game. Challenge/ tantangan dalam memogram video game diadakan dengan hadiah menarik, yaitu Golden Ticket untuk mengikuti Gameloft School tanpa dipungut biaya. Peserta Gameloft School selama lima hari akan diajarkan bahasa pemrograman C++. Evaluasi akan diadakan untuk kemudian berlanjut ke proses recruitment jika memenuhi standar Gameloft.
Communication Specialist Gameloft Indonesia; Asteria Agusti Rani (kanan) bersama Human Resources Gameloft Indonesia; Ika Rahma Dewi (kiri) ingin lebih mengenalkan Gameloft ke masyarakat luas (dok: IDGS).
Sebagai salah satu developer dan publisher video game ternama di dunia, Gameloft ingin berpartisipasi langsung dalam mengedukasi masyarakat akan lapangan pekerjaan di dunia video games. Communication Specialist Gameloft Indonesia; Asteria Agusti Rani mengungkapkan bahwa salah satu permasalahan kurangnya edukasi dalam industri video games adalah kurikulum. Dalam konteks programming, tak jarang ditemukan lulusan IT hanya kuat di teori namun pada praktiknya kurang. Selain Gameloft School, Gameloft Indonesia pun beberapa kali melakukan seminar di kampus-kampus dengan tujuan memberikan wawasan dan edukasi mengenai pengaplikasian ilmu yang dipelajari di kampus untuk bekerja di industri video games.
“..ya kami (Gameloft Indonesia) ingin membantu mahasiswa supaya siap di dunia kerja. Kalau mereka akhirnya bisa bekerja di Gameloft ya syukur. Kalau tidak, ya setidaknya kami sudah melakukan langkah nyata membantu di segi edukasi. Karena kami tidak bisa serta merta mengubah kurikulum yang diajarkan di kampus-kampus yang merupakan ranah Kemendikbud,” ujar Rani penuh semangat.
Jadi bagaimana? Makin tertarik mengetahui industri video games beserta lapangan pekerjaan yang ada di dalamnya? Informasi menarik mengenai Inside Gameloft bisa dilihat di instagram @insidegameloftsea. Ikuti juga artikel tentang dunia games yang menarik lainnya, hanya di Indogamers. (deJeer)