Hampir 20 Tahun Berlalu, Kini Penulis Novel 'The Witcher' Meminta 16 Juta USD Dari Pengembang Game Populer The Witcher

Indogamers (FOTO: Indogamers)

IDGS, Senin, 8 Oktober 2018 - Pada awal 2000an, CD Projekt, publisher dan distributor video game yang berbasis di Warsawa, Polandia, menawarkan kesempatan mendulang banyak uang kepada penulis dari novel The Witcher, Andrzej Sapkowski. Namun sang novelist menganggap bahwa video game merupakan hal yang bodoh dan hanya meminta CD Projekt membayar hak mengadaptasi karyanya menjadi video game secara langsung sejumlah 9,500 USD yang berarti CD Projekt tak perlu lagi membayarkan royalti atas keuntungan dari video game The Witcher kepada sang penulis. 

Sapkowski mencemooh secara terang-terangan di depan publik bahwa video game sebagai fanfiction dari karyanya dan menolak segala bentuk royalti dari adaptasi game novelnya karena ia pikir adaptasi tersebut adalah sampah dan tidak akan menghasilkan uang. Ia membuat pernyataan bahwa buku-bukunya lah yang membuat adaptasi game dari The Witcher populer, bukan sebaliknya. Ia bahkan menganggap bahwa video game merusak waralaba (serial novel The Witcher) miliknya. 

Sekarang, Sapkowski meminta CD Projekt memberinya uang sebesar 16 juta USD. 

 

Setelah nyaris 20 tahun berlalu, agaknya Sapkowski menyesali perkataannya. Adaptasi video game The Witcher meledak dan menjadi populer dengan 2 sekuel (The Witcher 2 & The Witcher 3) serta adaptasi card game berjudul Gwent: The Witcher Card Game. Sepertinya belum cukup kesuksesan video game The Witcher tersebut membuat jantung Sapkowski yang sudah berusia 78 tahun terasa mau copot, Netflix membubuhi garam pada luka dengan mengumumkan bahwa mereka akan membuat adaptasi live-action dari video game The Witcher. 

"Mereka (CD Projekt) menawarkan kepada saya persentase dari profit mereka. Saya jawab, 'Tidak, tidak akan ada keuntungan sama sekali, berikan saja uang saya, seluruhnya!' Itu adalah tindakan bodoh. Saya cukup bodoh untuk membiarkan mereka melakukan apa yang mereka mau karena saya tidak percaya mereka akan sukses. Namun siapa yang bisa meramalkan kesuksesan mereka? Saya tak bisa." — Andrzej Sapkowski, penulis novel Witcher Saga. 

Sapkowski mengancam akan memperkarakan CD Projekt Red (divisi CD Projekt yang menggarap video game The Witcher) ke meja hijau jika perusahaan tersebut tidak memberinya uang sejumlah 16 juta USD. Ia beralasan bahwa 9,500 USD yang telah dibayarkan CD Projekt hampir 20 tahun silam hanya dihitung untuk membeli hak mengadaptasi novel Witcher Saga karyanya menjadi game pertama, The Witcher yang rilis pada 2007. Maka dari itu, ia menuduh CD Projekt mendulang uang lewat sekuel dari The Witcher, yakni The Witcher 2, The Witcher 3, serta adaptasi card game Gwent tanpa seijinnya. Ia mengutip pada Artikel 44 dari Undang-Undang Hak Cipta Polandia 1994: 

[Artikel 44] dapat dipermohonkan apabila kompensasi yang diberikan kepada kreator asli terlalu rendah mengingat manfaat yang telah diperoleh terkait dengan penggunaan karya sang kreator tersebut. 

CD Projekt merespon dengan menyatakan bahwa permintaan Sapkowski tanpa dasar: 

Adalah keinginan perusahaan untuk menjaga relasi yang baik dengan para kreator dari karya-karya yang menginspirasi karya-karya CD PROJEKT RED. Konsekuensinya, direksi tak sungkan untuk mengambil langkah lebih jauh untuk memastikan resolusi damai akan perselisahn ini; akan tetapi resolusi tersebut haruslah menghormati keinginan awal yang disampaikan oleh kedua belah pihak, sesuai dengan kontrak-kontrak yang masih eksis. 

CD Projekt Red sendiri menerima pendanaan publik sebagai bagian dari inisiatif pemerintahan Polandia untuk membuat negaranya menjadi surga bagi para pengembang video game. Jika Sapkowski jadi menuntut CD Projekt Red dan menang, maka sebagian dana yang ia menangkan bisa dibilang adalah uang dari wajib pajak Polandia. (Stefanus/IDGS)

Tags :
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI